Liputan6.com, Jakarta People pleasing adalah perilaku di mana seseorang merasa terdorong untuk memenuhi harapan dan kebutuhan orang lain, sering kali dengan mengorbankan kebutuhannya sendiri. Fenomena ini sering kali berakar dari keinginan untuk diterima dan dihargai oleh orang lain. Banyak yang tidak menyadari bahwa kamu tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang, dan jika terus dilakukan, kesehatan mental bisa terancam.
Orang-orang yang cenderung menjadi people pleaser sering kali merasa terjebak dalam siklus untuk selalu menyenangkan orang lain, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stres dan kelelahan emosional. Memahami dampak negatif dari perilaku ini adalah langkah pertama untuk membebaskan diri dari tekanan yang ditimbulkannya.
Dengan menyadari bahwa tidak semua orang dapat dipuaskan, anda dapat mulai memprioritaskan kesejahteraan dan kebutuhan diri sendiri. Dalam artikel ini, akan membahas lima strategi efektif untuk menghindari kebiasaan people pleasing, sehingga kamu bisa lebih fokus pada kesejahteraan dirimu sendiri, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2024).
Advertisement
1. Memahami Cara Menolak dengan Pasti
Salah satu langkah penting untuk berhenti menjadi people pleaser adalah memiliki kemampuan untuk mengatakan "tidak" tanpa merasa bersalah. Mulailah dengan tindakan sederhana, seperti menolak permintaan yang tidak mendesak atau yang muncul saat Anda sedang sibuk. Ingatlah, menolak permintaan bukan berarti Anda egois, melainkan Anda sedang mempertahankan batasan pribadi.
Bersikap tegas tidak sama dengan bersikap kasar. Gunakan kata-kata yang sopan namun tegas. Misalnya, "Maaf, saya tidak dapat melakukannya kali ini karena..." Dengan melatih kemampuan ini, Anda akan semakin percaya diri untuk menempatkan diri Anda sebagai prioritas utama.
Advertisement
2. Mengerti Keutamaan Diri
Sering kali, menjadi seseorang yang selalu ingin menyenangkan orang lain dapat membuat seseorang melupakan tujuan dan kebutuhan pribadi. Untuk mencegah masalah ini, penting untuk meluangkan waktu guna memahami apa yang benar-benar berarti bagi diri sendiri. Dengan mengetahui apa yang ingin dicapai, akan lebih mudah menolak apa yang tidak sesuai dengan prioritas pribadi.
Menetapkan prioritas yang jelas juga dapat membantu mengurangi rasa bersalah ketika harus menolak permintaan orang lain. Dengan demikian, seseorang bisa lebih fokus pada tindakan yang benar-benar mendukung pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan diri.
3. Pahami Kemampuan Anda
Seringkali, orang cenderung menjadi people pleaser karena kurangnya batasan yang tegas. Penting untuk memahami sejauh mana Anda dapat membantu orang lain tanpa mengorbankan kebutuhan atau kesehatan diri sendiri. Mengetahui batasan ini akan memudahkan Anda untuk mengatakan 'cukup' ketika merasa sudah terlalu lelah.
Mulailah dengan mengenali situasi di mana Anda merasa terlalu tertekan untuk memenuhi harapan orang lain. Dengan memahami batasan diri, Anda dapat lebih bijaksana dalam mengatur waktu dan energi Anda.
Advertisement
4. Jangan Khawatir Membuat Orang Kecewa
Salah satu ketakutan utama dari seorang people pleaser adalah rasa takut mengecewakan orang lain. Namun, perlu diingat bahwa perasaan orang lain bukanlah tanggung jawab kamu, dan ini tidak serta merta merusak hubungan yang ada. Mengecewakan orang lain bukanlah akhir dari segalanya.
Cobalah untuk mengubah cara pandang bahwa tidak semua orang akan selalu setuju dengan keputusanmu. Yang terpenting adalah menyeimbangkan antara membantu orang lain dan menjaga kesehatan mentalmu.
5. Prioritaskan Kesehatan Emosi
Penting bagi kamu untuk memberi perhatian pada kesejahteraan emosional pribadi. Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu nikmati dan yang membuatmu merasa nyaman. Langkah ini penting agar kamu tidak merasa terbebani oleh harapan orang lain.
Dengan lebih menitikberatkan pada diri sendiri, kamu akan menjadi lebih kuat secara emosional dan tidak mudah terpengaruh oleh keinginan orang lain. Kesejahteraan emosional yang terjaga akan membuatmu lebih bahagia dan mampu menjalani hidup dengan lebih seimbang.
Menghilangkan kebiasaan untuk selalu menyenangkan orang lain memang memerlukan waktu dan kesadaran diri yang kuat. Namun, dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa mulai membangun batasan yang sehat dan fokus pada diri sendiri. Ingat, menyenangkan orang lain memang penting, tetapi menjaga kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi adalah prioritas utama.
Advertisement