Branding Adalah Konsep dalam Bisnis, Ketahui Elemen dan Macam-Macamnya

Penggunaan istilah branding adalah tidak hanya terbatas pada produk barang atau jasa, tetapi kini meluas ke dalam konteks komunitas, organisasi, bahkan individu.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 23 Okt 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2024, 15:45 WIB
[Fimela] Ilustrasi Business Mobile
Ilustrasi menjalani bisnis lewat ponsel pintar | unsplash.com/@mr_fresh

Liputan6.com, Jakarta Branding adalah konsep yang sangat penting dalam dunia bisnis dan pemasaran, di mana berfungsi sebagai fondasi untuk membedakan produk atau layanan dari kompetitor. Dengan branding yang tepat, sebuah merek dapat menciptakan identitas yang kuat, tidak hanya memudahkan konsumen untuk mengenali produk, tetapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas di antara pelanggan.

Dalam era di mana informasi dan pilihan produk begitu melimpah, memahami apa itu branding adalah langkah awal yang krusial untuk mencapai kesuksesan di pasar yang kompetitif. Ketika kita berbicara tentang branding, kita sebenarnya mengacu pada serangkaian strategi dan teknik yang dirancang untuk menciptakan persepsi positif di benak konsumen.

Branding bukan hanya sekedar logo atau nama, tetapi meliputi semua elemen yang membentuk pengalaman konsumen, termasuk nilai-nilai, misi dan cara perusahaan berkomunikasi dengan audiensnya. Dengan kata lain, branding adalah cara perusahaan menyampaikan identitas dan proposisi nilainya kepada publik, sehingga menciptakan hubungan emosional yang mendalam.

Berikut ini elemen dan macam-macam branding yang Liputan6.com rangkum dari beerbagai sumber, Rabu (21/10/2024).

Pengertian Branding

Ilustrasi branding bisnis
Ilustrasi branding bisnis/Pixabay-Geralt.

Istilah "brand" yang menjadi dasar dari kata branding adalah proses strategis yang pertama kali digunakan oleh masyarakat Inggris pada abad ke-19. Pada masa itu, "brand" digunakan untuk memberi tanda pada hewan ternak dan juga budak, dengan cara memberikan cap besi panas pada tubuh mereka. Tujuan dari pemberian tanda ini adalah untuk membedakan kepemilikan, atau identitas dari pemilik hewan atau budak tersebut. Kata "brand" kemudian juga mulai populer di Jerman dengan makna yang sama, dan penggunaannya meluas seiring perkembangan zaman hingga menjadi istilah yang lebih luas dalam dunia bisnis dan pemasaran.

Menurut para ahli seperti Lamb, Hair, dan Mc. Daniel, branding adalah sebuah istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semua elemen tersebut yang digunakan untuk mengidentifikasi produk dari para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Dalam hal ini, brand dari kata dasar branding adalah segala sesuatu yang terkait dengan persepsi konsumen terhadap suatu produk atau layanan. Menurut Setiadi (2003), brand terbentuk dari persepsi yang dipengaruhi oleh berbagai informasi yang diterima oleh konsumen dari berbagai sumber, yang kemudian menciptakan citra tersendiri di benak mereka tentang suatu produk atau layanan.

Jika diterjemahkan secara lebih sederhana, branding adalah upaya untuk menciptakan identitas khas dalam rangka mempromosikan suatu produk atau layanan. Dalam hal ini, branding bukan hanya soal logo atau nama merek, tetapi juga cara bagaimana suatu produk atau layanan diidentifikasi dan dirasakan oleh konsumen, menciptakan daya tarik yang unik di tengah persaingan pasar yang ketat. Branding juga melibatkan praktik pemasaran yang dirancang untuk menciptakan nama, desain, atau simbol yang mudah diidentifikasi oleh khalayak luas, sehingga produk atau layanan tersebut dapat dikenali dan diingat dengan mudah. Meski demikian, proses branding membutuhkan waktu dan upaya yang tidak sedikit, karena perusahaan harus secara konsisten mengelola citra dan persepsi agar tetap relevan dan kompetitif.

Elemen dalam Branding

Berselancar di Medsos Dapat Tingkatkan Personal Branding Kamu
(Ilustrasi)

Elemen-elemen branding adalah komponen-komponen penting yang membentuk identitas dan citra sebuah merek. Setiap elemen branding memiliki peran yang krusial dalam menciptakan persepsi di benak konsumen dan mempengaruhi bagaimana sebuah merek dikenali dan diingat. Berikut adalah beberapa elemen utama dalam branding yang perlu diperhatikan oleh setiap bisnis:

1. Nama Merek

Nama merek adalah salah satu elemen branding paling penting, karena merupakan representasi verbal dari identitas bisnis. Nama yang mudah diingat dan relevan dengan produk atau layanan akan mempermudah konsumen mengenali dan mengingat merek tersebut. Nama yang kuat harus unik, mudah diucapkan, dan memiliki hubungan yang erat dengan nilai atau tujuan bisnis. Selain itu, nama yang kuat juga harus mudah diintegrasikan ke berbagai platform komunikasi, baik online maupun offline.

2. Logo dan Identitas Visual

Logo adalah elemen visual utama dalam branding yang paling sering dilihat dan dikenali oleh konsumen. Desain logo yang kuat dan sederhana dapat menciptakan impresi yang kuat dan bertahan lama di benak konsumen. Selain logo, elemen identitas visual lainnya seperti warna, tipografi, dan gaya desain juga berperan penting dalam branding. Penggunaan warna yang konsisten, misalnya, dapat membangkitkan emosi tertentu dan menciptakan asosiasi tertentu dengan merek. Sebuah identitas visual yang konsisten membantu menciptakan kesan yang profesional dan terpercaya.

3. Slogan atau Tagline

Slogan atau tagline adalah kalimat pendek yang menggambarkan inti dari nilai atau janji merek. Slogan yang baik harus singkat, jelas dan mudah diingat. Misalnya, tagline ikonik seperti "Just Do It" dari Nike berhasil menyampaikan pesan motivasional yang kuat, sekaligus mencerminkan karakter merek tersebut. Slogan yang efektif dapat menjadi elemen yang berpengaruh dalam membentuk persepsi konsumen tentang merek dan meningkatkan daya ingat merek.

4. Nilai dan Kepribadian Merek

Nilai merek mencerminkan prinsip-prinsip atau keyakinan yang dipegang oleh bisnis, sedangkan kepribadian merek adalah bagaimana merek tersebut "berbicara" dan "berinteraksi" dengan audiensnya. Sebuah merek yang memiliki nilai-nilai yang kuat dan relevan dengan audiensnya akan lebih mudah menciptakan hubungan emosional dengan konsumen. Misalnya, jika sebuah merek mengedepankan nilai keberlanjutan dan lingkungan, konsumen yang peduli dengan isu tersebut akan lebih tertarik dan merasa terhubung dengan merek tersebut.

5. Suara Merek (Brand Voice)

Suara merek adalah cara bagaimana merek berkomunikasi dengan konsumen melalui berbagai platform. Suara ini bisa formal, kasual, humoris, inspiratif, atau ramah tergantung pada target audiens dan industri bisnis. Konsistensi dalam penggunaan suara merek akan membantu memperkuat identitas merek dan meningkatkan pengalaman konsumen saat berinteraksi dengan merek di berbagai touchpoint. Merek yang berhasil menjaga konsistensi dalam suara mereka, akan lebih mudah membangun loyalitas pelanggan.

 

Macam-Macam Branding

Ilustrasi instagram, kata-kata
Ilustrasi instagram, kata-kata. (Photo by NeONBRAND on Unsplash)

Pemahaman terhadap berbagai jenis branding sangat penting bagi siapa saja yang ingin membangun, atau memperkuat reputasi di dunia bisnis. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai berbagai macam branding yang perlu Anda ketahui.

1. Corporate Branding

Corporate branding adalah bentuk branding yang dilakukan secara menyeluruh untuk sebuah perusahaan atau organisasi. Tujuan utama dari corporate branding adalah menciptakan citra positif yang dapat membedakan perusahaan tersebut dari para pesaingnya. Melalui corporate branding, perusahaan berusaha menonjolkan karakteristik unik dan nilai-nilai yang diusung, sehingga dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas di kalangan konsumen serta masyarakat luas. Corporate branding tidak hanya berfokus pada produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga melibatkan seluruh aspek dari perusahaan, seperti budaya kerja, tanggung jawab sosial, dan visi serta misi perusahaan. Contoh sukses dari corporate branding adalah perusahaan global seperti Coca-Cola, Google, dan Toyota. Merek-merek ini telah berhasil membangun citra yang kuat dan konsisten, sehingga menjadi ikon di industri masing-masing. Keberhasilan mereka tidak hanya didasarkan pada kualitas produk, tetapi juga pada bagaimana mereka mempresentasikan nilai-nilai perusahaan kepada dunia.

2. Personal Branding

Sementara itu, personal branding berfokus pada upaya membangun citra positif dari individu. Personal branding adalah proses di mana seseorang membentuk persepsi publik tentang dirinya, baik dalam konteks profesional maupun personal. Tujuan utama dari personal branding adalah untuk meningkatkan reputasi seseorang, memperkuat keahlian, dan menunjukkan keunikan pribadi yang dapat memberikan nilai lebih. Dalam era digital, personal branding menjadi sangat penting, terutama bagi individu yang ingin menonjol di bidang tertentu, seperti influencer, pengusaha, atau profesional di dunia kreatif.

Personal branding mencakup berbagai aspek dari seseorang, mulai dari kepribadian, keahlian, prestasi, hingga penampilan fisik. Banyak orang menggunakan digital marketing sebagai salah satu cara untuk membangun personal branding. Mereka memanfaatkan media sosial, blog, atau platform digital lainnya untuk memperkenalkan diri mereka kepada khalayak yang lebih luas. Sebagai contoh, dengan mengikuti kursus digital marketing online, seseorang dapat mempelajari cara terbaik untuk mempromosikan diri secara efektif dan mencapai target audiens yang diinginkan. Di dunia yang semakin terkoneksi, memiliki personal branding yang kuat dapat menjadi aset penting bagi individu.

3. Service Branding

Service branding mengacu pada upaya membangun citra dari layanan atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Fokus dari service branding adalah bagaimana perusahaan mampu memberikan pengalaman layanan yang berkualitas, memuaskan, dan membedakan diri dari penyedia layanan lainnya. Dalam service branding, kualitas layanan menjadi elemen utama, di samping aspek lain seperti inovasi, kecepatan respons, dan kepuasan pelanggan. Citra layanan yang baik dapat membantu perusahaan mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru, sehingga service branding menjadi salah satu komponen kunci dalam bisnis jasa.

Proses service branding ini melibatkan semua unsur yang berkaitan dengan layanan yang diberikan, termasuk interaksi dengan pelanggan, penanganan keluhan, hingga inovasi dalam menawarkan solusi yang lebih baik. Contoh dari perusahaan yang sukses dalam service branding antara lain adalah Starbucks, yang tidak hanya menjual kopi, tetapi juga menawarkan pengalaman bersantai yang nyaman dan pelayanan yang ramah. Melalui strategi ini, mereka mampu membangun loyalitas pelanggan yang kuat.

4. Product Branding

Berbeda dengan service branding, product branding berfokus pada upaya membangun citra positif dari suatu produk tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan. Product branding bertujuan untuk menciptakan identitas yang kuat untuk produk, baik itu berupa barang atau jasa, sehingga produk tersebut dapat dikenali dan diingat oleh konsumen. Dalam proses ini, elemen seperti desain, kemasan, logo, dan pesan yang disampaikan melalui promosi sangat penting. Semua elemen tersebut dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan daya tarik dan kepercayaan konsumen terhadap produk.

Perusahaan yang berhasil dalam product branding mampu membuat produk mereka menjadi ikon di pasar. Sebagai contoh, produk seperti iPhone dari Apple atau Nike Air dari Nike, telah menjadi simbol dari kualitas dan gaya hidup. Merek-merek ini tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga menjual pengalaman dan identitas yang terkait dengan penggunaan produk mereka. Konsumen tidak hanya membeli sebuah barang, tetapi juga menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar yang diidentifikasi dengan merek tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya