Profil Jennifer Hermoso Wanita Pertama yang Terima Penghargaan Socrates, Terinspirasi Jadi Pesepak Bola Andal Berkat Sang Kakek

Liputan6.com, Jakarta Jennifer Hermoso Fuentes, pesepak bola yang lahir pada 9 Mei 1990 adalah salah satu bintang paling bersinar dalam dunia sepak bola wanita. Sebagai penyerang tim nasional Spanyol dan klub Tigres UANL di Liga MX Femenil, Hermoso dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Spanyol.

Kesuksesannya di level internasional mencapai puncaknya pada Piala Dunia Wanita FIFA 2023, di mana Spanyol memenangkan gelar juara dan Hermoso dianugerahi Bola Perak sebagai salah satu pemain terbaik turnamen.

Hermoso memiliki latar belakang sepak bola yang kuat sejak kecil. Ia adalah cucu dari Antonio Hernandez, mantan penjaga gawang Atlético Madrid. Kakeknya sering mengajaknya menonton pertandingan Atlético di Stadion Vicente Calderón. Kegiatab rutin menonton sepak bola bersama sang kakek itu menjadi awal mula kecintaan Hermoso pada sepak bola.

Hermoso mulai bermain di akademi muda Atlético Madrid pada usia 12 tahun dan segera menunjukkan bakatnya. Debut seniornya untuk Atlético Madrid terjadi pada tahun 2004, ketika ia mencetak gol dalam kemenangan 6-0 atas Vicálvaro. Setelah delapan tahun bersama Atlético, Hermoso melanjutkan karier profesionalnya di klub Rayo Vallecano.

Hermoso memulai karier sepak bolanya melalui tim muda di Atlético Madrid, klub kota kelahirannya. Ia bermain untuk klub tersebut selama delapan tahun sebelum melanjutkan kariernya di Rayo Vallecano, di mana ia meraih gelar senior pertamanya pada tahun 2011. Pada 2013, Hermoso memulai petualangan internasional pertamanya dengan bergabung ke Tyresö FF di Swedia. Beberapa bulan kemudian, ia tampil membela Spanyol di UEFA Women's Euro 2013, mencetak gol internasional kompetitif pertamanya dalam kemenangan atas Inggris di babak penyisihan grup.

Pada 2014, Hermoso pindah ke FC Barcelona, di mana ia berubah dari seorang gelandang serang menjadi penyerang produktif. Ia mencetak banyak gol dan memenangi dua gelar Pichichi sebagai pencetak gol terbanyak di liga Spanyol, selain memenangkan beberapa gelar liga dan Copas de la Reina. Hermoso juga ikut memperkuat Spanyol dalam Piala Dunia Wanita FIFA 2015, partisipasi pertama Spanyol di turnamen tersebut.

Setelah bermain di Paris Saint-Germain dan kembali ke Atlético Madrid, Hermoso kembali ke Barcelona pada 2019. Di klub ini, ia terus mengukir prestasi dengan meraih gelar-gelar liga, Copa de la Reina, dan Liga Champions Wanita UEFA. Hermoso juga menjadi pencetak gol terbanyak di berbagai kompetisi, termasuk menjadi top skor di lima liga wanita terbaik di Eropa pada 2020 dan 2021.

Partisipasi Hermoso dalam Piala Dunia Wanita FIFA 2023 menjadi tonggak sejarah bagi dirinya dan tim Spanyol. Mereka berhasil meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Namun, momen ini juga diwarnai kontroversi "Peristiwa Rubiales," di mana presiden RFEF Luis Rubiales mencium Hermoso saat upacara penyerahan medali. Tindakan ini memicu reaksi keras internasional, yang berujung pada pemecatan Rubiales dan pelatih Spanyol Jorge Vilda, serta komitmen untuk merombak struktur sepak bola Spanyol.

Prestasi dan Pengaruh Hermoso kini dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola wanita paling berprestasi di dunia. Selain menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Spanyol, ia juga memegang rekor Pichichi terbanyak sepanjang sejarah dengan lima trofi. Hermoso telah menginspirasi banyak pemain muda di seluruh dunia, berkat dedikasinya di dalam dan luar lapangan.

Hermoso tidak hanya dikenal karena kontribusinya di lapangan, tetapi juga perannya dalam memajukan sepak bola wanita dan memicu perubahan di struktur sepak bola di Spanyol.

Penyerang asal Spanyol, Jenni Hermoso, menjadi wanita pertama yang menerima penghargaan Sócrates pada acara Ballon d'Or, Senin (28/10/2024). Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam kampanye #SeAcabó, di mana ia menjadi figur utama.

Hermoso mengikuti jejak Sadio Mané dan Vinicíus Júnior, yang sebelumnya memenangkan penghargaan ini. Ia menerima tepuk tangan meriah dari hadirin di Théâtre du Châtelet, Paris, termasuk aktris Natalie Portman yang turut mendukung kampanye tersebut di Instagram.

Penghargaan Sócrates, yang pertama kali diberikan pada tahun 2022, ditujukan untuk pemain yang aktif dalam proyek sosial dan amal. Penghargaan ini dinamai dari mendiang kapten tim Brasil, Sócrates, yang mendirikan gerakan Demokrasi Korintus pada 1980-an untuk menentang rezim militer di negaranya.

Prestasi terbesar Hermoso adalah membantu Spanyol memenangkan Piala Dunia Wanita FIFA 2023, di mana ia juga dianugerahi Bola Perak sebagai salah satu pemain terbaik turnamen.

Kakeknya, Antonio Hernandez, adalah mantan penjaga gawang Atlético Madrid yang memiliki pengaruh besar dalam memperkenalkan sepak bola kepada Hermoso. Dari usia muda, ia didorong untuk bermain sepak bola oleh kakeknya.