Liputan6.com, Jakarta Doa buka puasa Ramadhan adalah amalan sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan sebaiknya tidak dilewatkan. Doa ini memiliki kedudukan istimewa sebagai bagian dari adab berbuka, dilafalkan ketika waktu berbuka tiba dan azan Maghrib berkumandang. Dengan melafalkan doa buka puasa Ramadhan yang shahih, seorang muslim tidak hanya menyelesaikan ibadah puasanya yang telah berlangsung sejak fajar, tetapi juga memperoleh pahala dan berkah tambahan dari Allah SWT.
Momen berbuka puasa Ramadhan adalah waktu yang sangat dinanti-nanti setiap muslim, terutama setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Dalam keheningan saat berbuka, terdapat hikmah yang terkandung, yaitu kesempatan untuk memanjatkan doa yang insya Allah tidak akan tertolak. Rasulullah SAW menyampaikan dalam sabdanya, "Ada tiga doa yang tidak tertolak: doa orang yang berpuasa ketika berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi" (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban). Oleh karena itu, doa buka puasa Ramadhan menjadi sangat penting sebagai waktu yang penuh keberkahan.
Doa saat berbuka puasa Ramadhan bukan hanya sebuah rutinitas, tetapi juga simbol ketundukan kepada ajaran Nabi dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Dengan melafalkan doa buka puasa Ramadhan, seorang muslim dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa, memohon ampunan, serta bersyukur atas segala nikmat yang diberikan selama bulan suci ini.
Advertisement
Bagi umat muslim, mengamalkan doa buka puasa shahih sesuai yang dicontohkan Rasulullah adalah cara menyempurnakan ibadah dengan doa dan harapan, memperkuat spiritualitas, dan menjaga niat tulus dalam menjalani puasa. Berikut 3 bacaan doa buka puasa shahih yang Liputan6com kumpulkan dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2024).
Bacaan Doa Berbuka Puasa 1
Doa berbuka puasa yang sering dibaca oleh umat Islam berdasarkan ajaran Rasulullah SAW adalah,
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina
Artinya: Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dijelaskan, "(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca: 'Allâhumma laka shumtu, wa 'alâ rizqika afthartu.' Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim."
Sementara itu, Al Imam Al Baihaqi juga meriwayatkan dalam kitab Sunan Al Kubra, sebuah hadits lain yang memiliki makna yang sama.
أخْبَرَنَا أَبُو عَلى الرُّودْبَارِي أخبرنا أبو بكر بن داسة حدثنا أبو دَاوُدَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ حُصَيْنِ عَنْ مُعَادِ بْن زُهْرَةَ : أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبي - صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قَالَ : « اللهم لك صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
(رواه البيهقي فالسنن الكبرى)
Artinya: Bahwasanya nabi Muhammad SAW itu apabila berbuka puasa membaca "Allahumma laka shumtu..." (Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka). (HR AI Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra)
Advertisement
Bacaan Doa Berbuka Puasa 2
Ada juga riwayat lain mengenai doa berbuka puasa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud. Doa ini sering dilafalkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hilangnya rasa dahaga dan penat setelah seharian berpuasa,
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah
Artinya: Telah hilang rasa haus dan basahlah urat-urat, serta pahala telah tetap, Insya Allah.
Bacaan doa di atas tercantum dalam hadits oleh Al Imam Abu Daud.
حدثنا عبد الله بن مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أبو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ أَخبرني الحسين بن وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ - يَعْنِي ابن سالم - المقفع - قَالَ رَأيت ابن عمر يقبض على لحيته فيقطع ما زاد على الكف وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - إذا أفطر قَالَ « ذَهَبَ الظما وابْتَلَتِ الْعُرُوقَ وَثَبَتَ الآخِرُ إِنْ شَاءَ اللهُ ». (رواه ابو داود)
Artinya: Marwan bin Salim berkata; Aku melihat Ibnu Umar memegang jenggotnya dan memotong yang melebihi genggaman telapak tangannya dan berkata: Rasulullah SAW itu apabila berbuka puasa mengucapkan "Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah." (HR Abu Dawud).
Waktu yang Mustajab untuk Berdoa
Waktu berbuka puasa di bulan Ramadan adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Selain sebagai waktu yang dinantikan untuk mengakhiri puasa, berbuka juga menjadi saat di mana doa memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa doa seorang yang berpuasa saat berbuka tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah,
إِنَّ للصَائِم عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Artinya: Sungguh, orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa. (HR. Ibnu Majah, No. 1743)
Hadits ini menunjukkan betapa besarnya berkah waktu berbuka, di mana Allah SWT memberikan kesempatan khusus bagi hamba-Nya yang berpuasa untuk memohon apa saja yang mereka inginkan. Oleh karena itu, selain menjalankan sunnah menyegerakan berbuka, umat Islam juga dianjurkan untuk memanfaatkan waktu berbuka ini dengan memperbanyak doa, memohon ampunan, rahmat, dan segala bentuk kebaikan dari Allah.
Momentum berbuka puasa menjadi saat terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan hati yang lebih khusyuk dan rendah hati, karena setelah seharian berpuasa, seorang muslim berada dalam kondisi yang lebih tulus dan ikhlas. Inilah yang menjadikan doa yang dipanjatkan lebih bermakna dan, insya Allah, diterima di sisi Allah SWT. Sebagai wujud syukur atas nikmat-Nya, berdoa sebelum menyantap hidangan berbuka, mengucapkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW, dan memanjatkan harapan yang tulus adalah salah satu cara untuk meraih keberkahan di bulan suci Ramadan.
Advertisement
Keutamaan Puasa Ramadhan
Keutamaan puasa Ramadhan sangat besar dan dijelaskan secara jelas dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan seorang muslim kepada Allah SWT.
1. Puasa adalah ibadah yang langsung diterima oleh Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasannya" (HR Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa puasa memiliki keutamaan khusus karena Allah SWT sendiri yang akan memberikan ganjaran bagi orang yang berpuasa.
2. Pintu Surga yang Dibuka bagi Orang yang Berpuasa
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan syaitan-syaitan dibelenggu" (HR Bukhari dan Muslim). Hadis ini menggambarkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan, di mana setiap amal ibadah diterima dengan lebih mudah.
3. Puasa sebagai penghapus dosa
Puasa Ramadhan menjadi penghapus dosa-dosa kecil bagi orang yang melaksanakannya dengan ikhlas. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan betapa besar manfaat dan keutamaan puasa dalam membersihkan dosa-dosa seorang muslim.
4. Malam Lailatul Qadar yang penuh keberkahan
Puasa Ramadhan juga berkaitan dengan malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan" (QS. Ad-Dukhan: 3). Malam Lailatul Qadar adalah kesempatan emas untuk memperbanyak doa dan ibadah, karena Allah SWT membuka pintu ampunan-Nya pada malam tersebut.
Secara keseluruhan, puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang luar biasa, mulai dari pengampunan dosa, pembukaan pintu surga, hingga keberkahan malam Lailatul Qadar. Dengan menjalankan puasa dengan penuh keimanan dan kesabaran, seorang muslim dapat meraih berbagai kebaikan dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.