10 Tempat Wisata Terdekat dari Malioboro yang Wajib Dikunjungi, Cocok untuk Perjalanan Singkat

Jelajahi 10 destinasi wisata terdekat dari Malioboro yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki! Dari Keraton Yogyakarta hingga Taman Pintar, temukan pengalaman wisata bersejarah dan edukatif dalam satu area.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 13 Des 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi Jalan Malioboro, Yogyakarta
Ilustrasi Jalan Malioboro, Yogyakarta. (Photo by Agto Nugroho on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Malioboro, jantung kota Yogyakarta yang legendaris, menjadi titik awal petualangan bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi pesona Kota Gudeg. Lokasinya yang strategis menjadikan Malioboro sebagai basis yang sempurna untuk mengeksplorasi berbagai tempat wisata terdekat yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

Bagi para wisatawan yang menginginkan efisiensi waktu dan biaya, mengunjungi tempat-tempat wisata terdekat dari Malioboro menjadi pilihan yang tepat. Selain menghemat biaya transportasi, berjalan kaki di sekitar kawasan ini juga memberikan pengalaman unik untuk merasakan denyut kehidupan kota Yogyakarta secara lebih dekat.

Area sekitar Malioboro menyimpan berbagai destinasi menarik, mulai dari bangunan bersejarah, museum, pasar tradisional, hingga pusat edukasi modern. Berikut adalah rekomendasi tempat wisata terdekat dari Malioboro yang cocok untuk menghabiskan waktu liburan singkat, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (13/12/2024).

1. Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional tertua di Yogyakarta yang berlokasi tepat di sebelah jalan Malioboro. Pasar ini tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, tetapi juga menyimpan nilai historis yang kental sebagai pusat perekonomian sejak masa berdirinya Kraton Yogyakarta.

Di dalam pasar berlantai tiga ini, pengunjung dapat menemukan berbagai macam barang, mulai dari batik berkualitas, pakaian tradisional, barang antik, hingga jajanan pasar khas Yogyakarta. Lantai atas pasar khusus menjual batik dengan berbagai pilihan kualitas dan harga, sementara lantai bawah dipenuhi dengan pedagang bahan makanan dan bumbu tradisional.

Pengunjung dapat merasakan pengalaman tawar-menawar yang menarik dengan para pedagang yang ramah. Para wisatawan juga bisa mencicipi berbagai makanan tradisional dan jamu yang dijual di sekitar area pasar.

Untuk mengunjungi Pasar Beringharjo, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari ketika pasar baru buka dan udara masih sejuk, atau sore hari ketika aktivitas jual beli mulai berkurang.

2. Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg yang terletak sekitar 180 meter dari Pasar Beringharjo merupakan bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Benteng yang kini berfungsi sebagai museum ini menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi menarik seperti diorama sejarah perjuangan, minirama, media interaktif, dan ruang audiovisual. Bangunan benteng yang masih mempertahankan arsitektur aslinya menjadi latar belakang foto yang menarik.

Area museum yang luas dan sejuk membuat pengunjung nyaman untuk menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari sejarah. Terdapat juga pemandu museum yang siap memberikan informasi detail tentang setiap koleksi yang dipamerkan.

Biaya masuk museum sangat terjangkau, yaitu Rp2.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. Bagi wisatawan mancanegara, tiket masuk dibanderol Rp10.000. Museum buka setiap hari dari pagi hingga sore.

3. Titik Nol Kilometer

Titik Nol Kilometer Jogja
Titik Nol Kilometer Jogja (sumber: njogja.co.id)

Titik Nol Kilometer Yogyakarta terletak sekitar 130 meter ke arah selatan dari Benteng Vredeburg. Area ini menjadi pusat aktivitas kota yang menampilkan perpaduan sempurna antara bangunan bersejarah dan kehidupan modern Yogyakarta.

Di sekitar area ini, pengunjung dapat menikmati arsitektur klasik dari bangunan-bangunan bersejarah seperti Gedung BNI 46, Kantor Pos, dan Gedung Agung. Monumen Serangan Umum Satu Maret yang terletak di area ini juga menjadi saksi penting sejarah perjuangan Indonesia.

Area ini telah ditata dengan apik menjadi ruang publik yang nyaman dengan bangku-bangku taman dan penataan lansekap yang indah. Di malam hari, tempat ini menjadi lebih hidup dengan pencahayaan yang artistik dan berbagai pertunjukan seniman jalanan.

Pengunjung dapat menikmati area ini secara gratis. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore menjelang malam ketika cuaca mulai sejuk dan lampu-lampu kota mulai menyala, menciptakan suasana yang romantis.

4. Taman Pintar

Taman Pintar yang berlokasi 500 meter dari Titik Nol Kilometer merupakan destinasi wisata edukatif yang cocok untuk keluarga. Wahana ini menggabungkan konsep pendidikan dan hiburan dalam satu area terpadu.

Pengunjung dapat menjelajahi berbagai zona edukasi menarik seperti gedung PAUD, gedung Oval-Kotak, gedung memorabilia, dan planetarium. Setiap zona menawarkan pengalaman pembelajaran interaktif yang berbeda, membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Di area Taman Pintar, anak-anak dapat melakukan berbagai aktivitas seperti eksperimen sains sederhana, mengenal teknologi, hingga mempelajari fenomena alam melalui planetarium. Fasilitas modern dan interaktif membuat pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami.

Tiket masuk Taman Pintar bervariasi tergantung zona yang ingin dikunjungi. Pengunjung dapat memilih paket kunjungan yang sesuai dengan minat dan waktu yang tersedia. Area ini buka setiap hari dan ramai dikunjungi terutama pada akhir pekan.

5. Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta Mencari Abdi Dalem, Simak Persyaratannya
Keraton Yogyakarta Mencari Abdi Dalem, Simak Persyaratannya. (dok.Instagram @kratonjogja/https://www.instagram.com/p/CKRS36cnZec/Henry)

Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang masih aktif hingga saat ini. Kompleks keraton yang megah ini menjadi saksi sejarah dan pusat kebudayaan Jawa yang masih terjaga keasliannya.

Pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi bersejarah milik kesultanan, termasuk pusaka keraton, gamelan, dan berbagai pemberian dari raja-raja Eropa. Museum di dalam kompleks keraton memamerkan berbagai artefak dan benda seni yang menakjubkan.

Selain koleksi museum, pengunjung juga berkesempatan untuk menyaksikan berbagai aktivitas budaya seperti latihan tari tradisional dan pertunjukan gamelan. Arsitektur bangunan yang memadukan gaya Jawa dan Eropa menjadi daya tarik tersendiri.

Keraton Yogyakarta buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB, dengan waktu kunjung yang lebih singkat pada hari Jumat. Biaya masuk yang terjangkau dan pemandu yang informatif membuat kunjungan ke keraton menjadi lebih bermakna.

6. Taman Sari

Taman Sari atau Istana Air merupakan situs bersejarah yang dulunya menjadi tempat pemandian putri-putri keraton. Berlokasi tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, kompleks ini menampilkan arsitektur unik perpaduan Jawa dan Portugis.

Pengunjung dapat menjelajahi berbagai area menarik seperti kolam pemandian, lorong bawah tanah, dan menara pengintai. Struktur bangunan yang masih terjaga dengan baik memberikan gambaran tentang kemegahan istana air ini pada masanya.

Area ini juga populer sebagai lokasi pemotretan karena keindahan arsitekturnya. Dinding-dinding berornamen dan kolam-kolam bersejarah menciptakan latar yang sempurna untuk mengabadikan momen.

Dengan tiket masuk hanya Rp3.000, pengunjung dapat menikmati keindahan Taman Sari sepuasnya. Ada biaya tambahan untuk penggunaan kamera profesional. Pemandu lokal tersedia untuk memberikan penjelasan detail tentang sejarah dan fungsi setiap bagian kompleks.

7. Alun-Alun Kidul

6 Gaya Padupadan Rok Plisket ala Shireen Sungkar untuk Busana Muslim yang Tampak Mewah
Shireen berfoto bersama Zaskia Adya Mecca di depan pohon beringin Alun-Alun Kidul Yogyakarta pada Kamis, 14 September 2023. (dok. Instagram @shireensungkar/https://www.instagram.com/p/C00BXyHvkPx/?utm_source=ig_web_copy_link/Rusmia Nely)

Alun-Alun Kidul atau yang sering disebut Alun-Alun Selatan merupakan ruang publik historis yang terletak di bagian selatan Keraton Yogyakarta. Tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata terdekat dari Malioboro yang paling ramai dikunjungi, terutama di malam hari.

Daya tarik utama Alun-Alun Kidul adalah dua pohon beringin kembar yang diyakini memiliki nilai magis. Pengunjung dapat mencoba tradisi masangin, yaitu berjalan lurus di antara kedua pohon beringin dengan mata tertutup. Konon, mereka yang berhasil melewatinya akan mendapat keberkahan.

Di malam hari, area ini berubah menjadi taman lampu warna-warni yang meriah. Berbagai hiburan seperti odong-odong berhias lampu dan becak hias menambah semarak suasana. Pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Yogyakarta di area lesehan sekitar alun-alun.

Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi Alun-Alun Kidul. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah setelah maghrib hingga tengah malam, ketika area ini paling hidup dengan berbagai aktivitas dan hiburan.

8. Tugu Yogyakarta

Tugu Yogyakarta atau Tugu Pal Putih yang terletak sekitar 1 kilometer sebelah utara Malioboro menjadi landmark ikonik kota Yogyakarta. Monumen ini memiliki nilai filosofis sebagai garis imajiner yang menghubungkan Laut Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.

Di sekitar area Tugu, pengunjung dapat menemukan berbagai spot foto menarik dengan latar belakang monumen bersejarah ini. Area ini juga dikelilingi bangunan-bangunan kolonial yang menambah nilai historis kawasan.

Kawasan Tugu menjadi lebih hidup di malam hari dengan hadirnya berbagai angkringan dan warung kopi. Pengunjung dapat mencicipi kopi jos yang legendaris sambil menikmati suasana malam Yogyakarta yang khas.

Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi area Tugu. Namun, pengunjung perlu berhati-hati saat mengambil foto karena lokasi ini berada di tengah persimpangan jalan yang ramai.

9. Pasar Kranggan

6 Pasar Tradisional yang Menjadi Tempat Berburu Jajanan
Presiden Joko Widodo saat mendatangi Pasar Kranggan, Yogyakarta. (dok. instagram.com/jokowi/https://www.instagram.com/p/BlpOXDJAhnB/?igshid=1i8mq7mir3hl/Novi Thedora)

Pasar Kranggan yang terletak tidak jauh dari Tugu Yogyakarta merupakan salah satu pasar tradisional tertua di Yogyakarta. Berbeda dengan Pasar Beringharjo, pasar ini lebih dikenal dengan ragam kuliner tradisionalnya yang autentik.

Pengunjung dapat menemukan berbagai makanan khas Yogyakarta dengan harga yang sangat terjangkau. Mulai dari gudeg, bakmi Jawa, soto, hingga berbagai jajanan tradisional tersedia di sini. Suasana pasar yang tradisional memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda.

Selain kuliner, pasar ini juga menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dan hasil bumi. Interaksi langsung dengan pedagang lokal memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk lebih mengenal kehidupan masyarakat Yogyakarta.

Tidak ada biaya masuk ke Pasar Kranggan. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari ketika para pedagang masih menyajikan makanan yang segar dan hangat.

10. Shopping Center Yogyakarta

Shopping Center Yogyakarta yang berlokasi di dekat Malioboro menjadi surga bagi pecinta buku dan merchandise. Area perbelanjaan modern ini menawarkan pengalaman berbelanja yang berbeda dari suasana tradisional Malioboro.

Di dalam pusat perbelanjaan ini, pengunjung dapat menemukan berbagai toko buku dengan koleksi lengkap dan harga yang terjangkau. Banyak toko menawarkan layanan pembungkusan buku gratis, menjadikannya tempat ideal untuk membeli oleh-oleh berupa buku.

Selain toko buku, pengunjung juga dapat menemukan berbagai toko yang menjual merchandise, aksesori, dan pakaian dengan harga yang kompetitif. Area yang ber-AC membuat aktivitas belanja menjadi lebih nyaman.

Tidak ada biaya masuk ke Shopping Center Yogyakarta. Tempat ini buka setiap hari dan menjadi alternatif yang tepat ketika ingin berbelanja di tempat yang lebih modern dan nyaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya