Apakah Anjir Kata Kasar? Simak Penjelasan KBBI

Penggunaan kata "anjir" yang makin marak membuat banyak orang penasaran dengan arti sebenarnya.

oleh Laudia Tysara diperbarui 05 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2025, 14:00 WIB
KBBI
Tangkapan layar aplikasi KBBI edisi V. (Liputan6.com/gresi plasmanto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kata "anjir" sering kali terdengar dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Apakah anjir kata kasar? Pertanyaan ini muncul karena banyak yang mengasosiasikan "anjir" dengan kata "anjing" yang biasa digunakan sebagai umpatan. Namun benarkah demikian?

Penggunaan kata "anjir" yang makin marak membuat banyak orang penasaran dengan arti sebenarnya. Apakah anjir kata kasar seperti yang diasumsikan banyak orang? Atau justru memiliki makna lain yang tidak banyak diketahui? Mari kita telusuri jawabannya.

Untuk menjawab pertanyaan "Apakah anjir kata kasar?", kita perlu merujuk pada sumber yang terpercaya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai referensi utama bahasa Indonesia bisa memberikan penjelasan mengenai arti dan penggunaan kata "anjir" yang sebenarnya. Yuk, simak ulasannya agar tidak salah kaprah!

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Minggu (5/1/2025).

Apakah Anjir Kata Kasar?

KBBI Daring
KBBI Daring (kbbi.kemdikbud.go.id)... Selengkapnya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V), ketika dicari ternyata keluar arti dari kata "anjir." Menurut penjelasan dari KBBI, ada 3 arti "anjir" yang tercantum dan semuanya jauh dari kesan kasar atau umpatan. Jadi bisa dipahami, sebenarnya apakah anjir kata kasar, jawabannya tidak jika tidak menurut KBBI.

Arti "anjir" yang pertama yakni terusan, saluran (air), atau kanal. Arti kedua adalah pohon, yang merupakan serapan dari bahasa Parsi India. Sedangkan arti ketiga adalah penanda letak jebakan rajungan, biasanya berupa sebatang kayu atau balok berwarna mencolok, yang merupakan serapan dari bahasa Jawa.

Namun, melansir dari berbagai sumber dan melihat fenomena yang terjadi, kata "anjir" yang dipakai banyak orang sebenarnya bukan mengacu pada arti di kamus, melainkan umpatan yang merupakan varian lain dari kata "anjing." Varian umpatan lain dari "anjing" yang biasa dipakai antara lain "anjrit," "ajig," "anying," atau "anjay."

Jadi apakah anjir kata kasar? Jika merujuk pada arti yang terdapat dalam KBBI, jawabannya adalah tidak. Namun, "anjir" yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan diungkapkan oleh masyarakat di dunia nyata maupun maya seperti media sosial, adalah sebagai umpatan atau ekspresi yang memang merupakan bentuk lain dari kata "anjing" yang berkonotasi kasar.

 

Kekurangan dari Berkata Kasar

Berikut adalah 10 kekurangan atau dampak negatif dari berkata kasar:

1. Melukai perasaan orang lain

Kata-kata kasar dapat menyakiti hati dan melukai perasaan orang yang mendengarnya. Ini dapat menimbulkan konflik dan memperburuk hubungan interpersonal.

2. Mencerminkan kepribadian yang buruk

Menggunakan kata-kata kasar mencerminkan kualitas kepribadian yang kurang baik, seperti kurangnya sopan santun, empati, dan pengendalian diri.

3. Memberikan contoh yang tidak baik

Berkata kasar di depan orang lain, terutama anak-anak, dapat memberikan contoh yang buruk dan mendorong mereka untuk meniru perilaku tersebut.

4. Memicu konflik dan perselisihan

Kata-kata kasar seringkali memicu konflik, perselisihan, dan pertengkaran karena dapat menyinggung atau memprovokasi orang lain.

Ketidakmampuan mengendalikan ucapan dan emosi saat marah atau frustrasi menunjukkan kurangnya kecerdasan emosional dan kedewasaan.

6. Merusak reputasi dan citra diri

Berkata kasar dapat merusak reputasi seseorang dan menimbulkan citra negatif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

7. Menghambat komunikasi yang efektif

Penggunaan bahasa yang kasar dapat menghambat komunikasi yang jelas, efektif dan konstruktif, serta membuat orang enggan berinteraksi.

8. Menciptakan lingkungan yang tidak nyaman

Kata-kata kasar menciptakan atmosfer negatif dan tidak nyaman bagi orang-orang di sekitar, baik di rumah, sekolah, maupun tempat kerja.

9. Mengindikasikan kurangnya rasa hormat

Berkata kasar menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain dan ketidakmampuan menghargai perbedaan.

10. Memperburuk masalah yang ada

Alih-alih menyelesaikan masalah, kata-kata kasar justru seringkali memperburuk situasi dan membuat penyelesaian semakin sulit dicapai.

Meski terkadang tanpa sadar menggunakan kata-kata kasar, alangkah baiknya jika berusaha menghindarinya. Gunakan kata-kata yang lebih sopan dan bisa diterima. Jika terbiasa mengucapkan "anjir," cobalah ganti dengan "astaga," "ya ampun," atau "waduh." Perbendaharaan kata yang positif mencerminkan keberadaban dalam berbahasa.

Demikian pembahasan mengenai "Apakah anjir kata kasar?" yang bisa disimpulkan dari penjelasan KBBI. Meski arti sebenarnya "anjir" dalam kamus bukan umpatan, namun penggunaannya sebagai ekspresi dalam percakapan tetap harus bijak. Ini penting agar tidak dianggap kasar atau tidak sopan oleh lawan bicara.

Cara Menghadapi Orang yang Berkata Kasar

Menghadapi orang yang berkata kasar dapat menjadi tantangan emosional, tetapi penting untuk tetap tenang dan bijaksana. Kata-kata kasar sering kali mencerminkan keadaan emosional atau masalah pribadi seseorang, bukan kesalahan Anda.

Mempertahankan kontrol diri adalah langkah pertama. Tarik napas dalam-dalam, jangan langsung bereaksi, dan fokuslah untuk tidak membiarkan emosi Anda terpancing. Dengan sikap tenang, Anda tidak hanya melindungi perasaan Anda, tetapi juga menunjukkan ketangguhan mental yang dapat meredakan situasi.

Memahami alasan di balik perkataan kasar juga dapat membantu merespons dengan lebih efektif. Mungkin orang tersebut sedang mengalami tekanan, kekecewaan, atau masalah lain yang tidak terkait dengan Anda.

Tanyakan dengan lembut, "Ada sesuatu yang bisa saya bantu?" atau "Apa yang membuat Anda merasa seperti ini?" Pendekatan penuh empati ini sering kali dapat membuka jalan untuk percakapan yang lebih produktif. Selain itu, menjaga bahasa tubuh yang terbuka dan nada suara yang ramah dapat membantu mengurangi ketegangan dan mencegah konflik lebih lanjut.

Jika kata-kata kasar terus berlanjut, penting untuk menetapkan batasan dengan tegas namun sopan. Anda berhak untuk dihormati, jadi nyatakan dengan jelas bahwa Anda tidak menerima perlakuan seperti itu. Katakan sesuatu seperti, "Saya tidak nyaman dengan cara Anda berbicara.

Mari lanjutkan diskusi ini dengan lebih baik." Jika situasinya tidak membaik, menjauh untuk sementara waktu bisa menjadi pilihan terbaik. Melindungi kesehatan mental Anda adalah prioritas utama, dan mencari dukungan dari teman atau ahli jika diperlukan juga merupakan langkah yang bijak.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya