Liputan6.com, Jakarta Di era modern ini, kepraktisan sering kali menjadi prioritas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengobatan. Salah satu fenomena yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial adalah keberadaan obat setelan, yang diklaim mampu menyembuhkan berbagai keluhan kesehatan hanya dalam waktu singkat. Namun, apakah benar obat ini seaman dan seefektif yang diklaim?
Obat setelan merujuk pada kumpulan tablet atau kapsul yang dikemas ulang tanpa kemasan asli dan sering kali dijual bebas di pasaran. Meski terlihat seperti solusi praktis, kenyataannya penggunaan obat setelan berisiko besar terhadap kesehatan. Keamanan, khasiat, dan mutu dari obat ini sama sekali tidak terjamin karena kandungannya tidak diketahui dengan jelas.
Advertisement
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat setelan termasuk dalam kategori obat yang berbahaya, terlebih karena sering kali berisi obat keras yang seharusnya hanya digunakan dengan resep dokter. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu obat setelan, bagaimana bahayanya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Advertisement
Apa Itu Obat Setelan?
Obat setelan adalah campuran tablet atau kapsul dari berbagai jenis obat yang dikemas ulang dalam satu plastik kecil tanpa label atau informasi detail. Praktik ini banyak ditemukan di warung, toko kecil, hingga e-commerce.
Dampak obat setelan dapat menimbulkan interaksi zat kimia yang tidak terkontrol. Interaksi yang terjadi antar obat atau zat kimia yang dicampur bisa tidak saling memengaruhi, saling melemahkan, atau bahkan saling menguatkan. Hal ini dapat memicu reaksi toksik yang berbahaya bagi tubuh.
Jenis obat setelan sendiri terbagi menjadi dua: obat setelan bermerek dan tanpa merek. Obat bermerek biasanya memiliki kemasan plastik atau karton dengan label tertentu, sedangkan obat tanpa merek hanya dikemas dalam plastik polos.
Advertisement
Bahaya Konsumsi Obat Setelan
Kandungan Tidak Diketahui
Obat setelan sering kali tidak memiliki informasi kandungan, dosis, atau indikasi penggunaannya. Hal ini menyebabkan pengguna tidak tahu apakah obat tersebut cocok untuk kondisi mereka atau tidak.
Efek Samping dan Interaksi Berbahaya
Menurut Guru Besar Farmasi UGM, Zullies Ikawati, kombinasi obat dalam setelan berisiko memicu interaksi berbahaya seperti gangguan fungsi hati, ginjal, atau jantung.
Risiko Antibiotik Resistensi
Jika obat setelan mengandung antibiotik seperti amoksisilin, penggunaan yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan resistensi bakteri. Ini berbahaya karena mengurangi efektivitas antibiotik di masa depan.
Mengapa Obat Setelan Masih Digunakan?
Masyarakat sering kali menganggap obat setelan sebagai solusi cepat karena memberikan efek instan dalam meredakan gejala seperti nyeri atau radang. Hal ini disebabkan oleh kandungan obat seperti kortikosteroid dan antinyeri yang memberikan efek sementara.
Namun, manfaat instan tersebut justru menjadi awal dari risiko besar. Obat yang diracik tanpa standar dapat menyebabkan overdosis atau keracunan.
Selain itu, kemudahan akses di warung dan e-commerce membuat masyarakat tergoda untuk membeli tanpa berkonsultasi dengan dokter. Hal ini menunjukkan kurangnya edukasi tentang risiko obat setelan.
Advertisement
Upaya BPOM dalam Menangani Peredaran Obat Setelan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan berbagai langkah preventif untuk mengatasi masalah obat setelan. Salah satunya adalah penindakan terhadap apotek dan warung yang memperjualbelikan obat tanpa kemasan asli.
Pihak BPOM juga menggalakkan program pencegahan berbasis komunitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, BPOM berkolaborasi dengan berbagai organisasi profesi untuk memperkuat pengawasan terhadap distribusi obat. Masyarakat diimbau melapor ke HALO BPOM jika menemukan obat setelan di pasaran.
Cara Mencegah Risiko dari Obat Setelan
Konsultasikan ke Dokter
Sebelum mengonsumsi obat apa pun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker. Mereka dapat memberikan obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Hindari Membeli Obat di Tempat Tidak Resmi
Pastikan membeli obat hanya di apotek resmi yang telah terdaftar dan memiliki izin edar dari BPOM.
Pahami Informasi Obat
Cek label obat, termasuk nomor izin edar, dosis, dan tanggal kedaluwarsa sebelum mengonsumsi. Jangan tergiur dengan klaim instan tanpa bukti ilmiah.
Advertisement
Q: Apakah obat setelan legal di Indonesia?
A: Tidak. Obat setelan tidak memiliki izin edar dari BPOM dan termasuk pelanggaran hukum.
Q: Bagaimana cara mengenali obat setelan?
A: Obat setelan biasanya dikemas ulang dalam plastik tanpa informasi kandungan, dosis, atau tanggal kedaluwarsa.
Advertisement
Q: Apa risiko utama mengonsumsi obat setelan?
A: Risiko utama meliputi keracunan, resistensi antibiotik, alergi, hingga interaksi obat berbahaya.