Tim U-20 Indonesia kalah dari Uzbekistan, Netizen Kritik Indra Sjafri: STY lokal penuh 0-0, Latihan Terus Tapi Tak Menang.

Timnas Indonesia U-20 kalah dari Uzbekistan U-20 pada Minggu (16/02/2025), dan hal ini memicu banyak reaksi dari netizen.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 17 Feb 2025, 11:37 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 11:32 WIB
Skuad Timnas Indonesia U-20 merayakan gol Jens Raven ke gawang Timnas Uzbekistan U-20, Minggu (16/02/2025). (c) Dok. PSSI X
Skuad Timnas Indonesia U-20 merayakan gol Jens Raven ke gawang Timnas Uzbekistan U-20, Minggu (16/02/2025). (c) Dok. PSSI X - Bola.net... Selengkapnya

Kekalahan yang dialami oleh Timnas Indonesia U-20 dari Timnas Uzbekistan U-20 pada hari Minggu (16/02/2025) mendapatkan banyak tanggapan dari para netizen.

Timnas Indonesia U-20 bertemu dengan Uzbekistan U-20 pada pertandingan kedua Grup C di Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, China. Skuad Garuda Muda berharap bisa meraih kemenangan setelah sebelumnya mengalami kekalahan telak dengan skor 3-0 saat melawan Iran U-20.

Penampilan Timnas Indonesia U-20 memang menunjukkan peningkatan. Namun, mereka tetap harus menerima kekalahan dengan skor 1-3 dari Uzbekistan U-20.

Kekalahan ini menyebabkan Timnas Indonesia U-20 harus tersingkir dari Piala Asia U-20 meskipun masih menyisakan satu pertandingan melawan Yaman. Hasil negatif ini segera memicu berbagai reaksi dari netizen.

Banyak yang langsung memberikan kritik dengan membandingkan pencapaian tim Indra Sjafri dengan tim yang sebelumnya dibimbing oleh Shin Tae-yong. Ada juga yang marah-marah kepada admin X PSSI karena tidak memposting poster full time. Beberapa netizen menyindir mengenai durasi pemusatan latihan skuad Garuda Muda.

Simak keluhan dan kritik mereka berikut ini, Bolaneters.

Dibuatkan Poster

Seseorang dengan akun Twitter bernama Avilio membuatkan sesuatu untuk orang lain yang mungkin merasa malas untuk melakukannya sendiri. Dalam cuitannya, Avilio menyertakan sebuah gambar yang bisa diakses melalui tautan yang disediakan. Cuitan tersebut dipublikasikan pada tanggal 16 Februari 2025.

Berikut kutipan langsung dari cuitan tersebut: "nih gw bikinin FT-nya kalo lu males." Tindakan ini menunjukkan bahwa Avilio ingin membantu orang lain dengan menyediakan sesuatu yang mungkin dibutuhkan. Gambar yang disertakan dalam cuitan itu bisa memberikan informasi lebih lanjut atau petunjuk tentang apa yang telah dibuatkan oleh Avilio.

Dengan cara ini, Avilio memberikan kemudahan bagi orang lain yang mungkin tidak memiliki waktu atau keinginan untuk membuatnya sendiri.

Era STY Mengumpulkan Empat Poin

Tim U-20 sebelumnya berhasil mengumpulkan 4 poin meskipun harus tersingkir dari fase grup setelah kalah di Singapura. Skuad tersebut tidak diperkuat oleh Marselino, Hubner, Ivar, Struick, dan Zanadin.

Pada edisi kali ini, jumlah poin maksimal yang bisa diraih adalah 3, sehingga tidak ada pilihan lain selain meraih kemenangan melawan Yaman agar tidak pulang dengan 0 poin. Sebuah kutipan dari cuitan menyatakan, "U-20 kemarin bisa bawa 4 poin walaupun harus berakhir dari fase group karena kalah di sg. Squad ini tanpa Marselino, Hubner, Ivar, Struick, Zanadin." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pertandingan melawan Yaman untuk menjaga harapan tim.

Durasi TC Tidak Cukup

Di dalam diskusi tersebut, seseorang menyatakan bahwa durasi pelatihan seharusnya diperpanjang hingga lima tahun. Pernyataan tersebut diungkapkan melalui media sosial, di mana pengguna dengan nama akun Dikit dikit (A THREAD) menuliskan, "Kurang lama TC nya harusnya 5 tahun."

Hal ini menunjukkan bahwa ada pandangan atau opini yang menyarankan durasi pelatihan yang lebih lama agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Ini bisa jadi karena pertimbangan bahwa dengan waktu yang lebih panjang, peserta pelatihan dapat menguasai materi dengan lebih mendalam dan menyeluruh.

Pengguna tersebut membagikan pendapatnya melalui platform Twitter pada tanggal 16 Februari 2025. Dalam konteks ini, tampaknya ada kekhawatiran bahwa pelatihan yang terlalu singkat mungkin tidak memberikan cukup waktu bagi peserta untuk benar-benar memahami dan menguasai keterampilan yang diperlukan.

Oleh karena itu, usulan untuk memperpanjang durasi pelatihan menjadi lima tahun dianggap sebagai solusi yang lebih baik untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Dengan demikian, pernyataan ini dapat memicu diskusi lebih lanjut mengenai durasi pelatihan yang ideal.

Kritikan dari Netizen

Dalam dunia olahraga, sering kali pelatih menjadi pihak yang disalahkan ketika tim mengalami kekalahan atau penurunan performa. Namun, ada kalanya pelatih tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas hasil yang kurang memuaskan tersebut.

Seperti yang dinyatakan dalam kutipan dari Fazry Harahap, "Bukan salah Pelatih". Kutipan ini mengingatkan kita bahwa ada banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil akhir suatu pertandingan, termasuk kondisi fisik dan mental para pemain, strategi yang diterapkan, dan bahkan faktor eksternal seperti cuaca atau dukungan dari penonton.

Memahami bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada di pundak pelatih adalah penting agar kita dapat melihat situasi dengan lebih objektif. Evaluasi yang menyeluruh dan adil terhadap kinerja tim dan pelatih harus dilakukan untuk mengetahui sumber masalah yang sebenarnya.

Dengan demikian, kita dapat memberikan solusi yang tepat dan meningkatkan performa tim secara keseluruhan. Oleh karena itu, menyalahkan pelatih semata-mata bukanlah pendekatan yang bijak dalam menghadapi tantangan dalam dunia olahraga.

Belum Hadir

Sudah dua pertandingan resmi berlalu yang memiliki perhitungan, namun pemilik Oxford masih belum menampakkan diri. Ketika target tidak tercapai, tidak ada alasan untuk tetap mempertahankan posisi tersebut.

"Udah 2 match resmi yang ada hitung-hitungannya, pemilik Oxford masih blm muncul? Target tidak tercapai, tidak ada alasan untuk masih dipertahankan!" ujar kang ulin pada 16 Februari 2025.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi pemilik untuk segera mengambil tindakan yang tepat. Jika tidak, bisa jadi banyak pihak akan mempertanyakan komitmen dan visi dari kepemilikan tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi moral tim dan kepercayaan para pendukung yang berharap akan adanya perubahan positif.

Perihal Perhitungan

Pesan ini ditujukan kepada para pimpinan PSSI agar tidak bersikap negatif. Ketika diberi masukan, mereka cenderung tidak mau mendengarkan. Namun, ketika situasi seperti ini terjadi, mereka hanya diam saja. Sebelumnya, mereka berani berbicara mengenai adanya perhitungan. Sekarang, bagaimana dengan situasi ini? Coba hitung berapa banyak uang yang telah dihabiskan untuk training camp tersebut.

"Bilang ke petinggi pssi, jangan toxic. Dikasih tau ngeyel. Giliran kek gini aja cuma diem. Waktu itu sok2 ngomongin ada itung2annya. Yang ini gimana? Itung noh duit tc habis berapa" - myluve miamor (@9ratefullyalive), 16 Februari 2025

Ungkapan ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap sikap pimpinan PSSI yang dinilai kurang responsif terhadap kritik dan masukan. Ketika ada masalah, mereka seolah tidak mengambil tindakan yang diperlukan. Sebelumnya, mereka berbicara seolah-olah memiliki perhitungan yang matang, namun saat ini, perhitungan tersebut dipertanyakan. Ini adalah panggilan untuk transparansi mengenai pengeluaran dana yang telah digunakan untuk kegiatan tersebut.

Pertumbuhan Secara Bertahap

Pertandingan pertama berakhir dengan skor 3-0, diikuti oleh pertandingan kedua yang berakhir 3-1, dan pertandingan ketiga dengan skor 3-2. Jika pertandingan keempat dan kelima dilanjutkan, ada kemungkinan skornya menjadi 3-3 dan 3-4. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang bertahap, yang cukup menarik untuk disaksikan.

Seperti yang disebutkan oleh pengguna Twitter RQ, "Kalau ada pertandingan keempat dan kelima ada kemungkinan 3-3 dan 3-4. Keren sih ada peningkatan perlahan." Kutipan ini menyoroti bagaimana setiap pertandingan menunjukkan peningkatan skor yang konsisten. Perkembangan ini bisa menjadi indikasi bahwa tim tersebut semakin kompetitif dan mampu memberikan perlawanan yang lebih sengit di setiap pertandingan berikutnya.

Hanya untuk Mengingatkan

Pengingat singkat: "Sekedar mengingatkan...." adalah sebuah kutipan langsung dari akun Twitter bernama Je-jersey-an. Dalam sebuah unggahan yang dibagikan pada tanggal 16 Februari 2025, akun tersebut menyertakan tautan gambar yang dapat diakses melalui pic.twitter.com/ul3UmmUm2j. Unggahan ini mungkin memiliki tujuan untuk mengingatkan pengikutnya tentang suatu hal yang penting atau relevan pada waktu itu.

Meskipun tidak ada konteks lebih lanjut yang diberikan dalam teks tersebut, penggunaan frasa "Sekedar mengingatkan...." menunjukkan bahwa pesan yang ingin disampaikan adalah sesuatu yang sebaiknya tidak dilupakan oleh audiensnya. Oleh karena itu, meskipun singkat, pesan ini bisa jadi berperan penting dalam mengingatkan atau memberikan informasi tertentu kepada para pengikut akun tersebut. Dalam konteks media sosial, pengingat semacam ini sering kali digunakan untuk menarik perhatian atau menyampaikan informasi singkat yang dianggap perlu.

Pasti Semangat di AFF

Permasalahan komunikasi bahasa antara pelatih dan pemain sering kali menjadi kendala di tingkat Asia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bahasa daerah masing-masing, yang bisa mempengaruhi dinamika di ruang ganti. Akibatnya, ketika pertandingan berlangsung, pemain cenderung bermain secara individual dan kurang terkoordinasi. Dalam konteks ini, penting bagi tim untuk menemukan cara mengatasi hambatan komunikasi agar dapat tampil lebih baik di lapangan.

Berbeda dengan tingkat Asia, di level AFF, ada keyakinan bahwa pelatih Indra mampu memberikan dorongan dan motivasi yang kuat kepada para pemain. Seperti yang dinyatakan dalam kutipan langsung, "Kalau di level AFF yakin coach Indra nge gas 🔥🔥🔥🔥🔥". Dengan semangat dan strategi yang tepat, pelatih Indra diharapkan dapat mengarahkan tim untuk mencapai hasil yang memuaskan. Keberhasilan di level AFF bisa menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan performa di tingkat yang lebih tinggi.

Mungkin TC-nya Tidak Memadai

Sepertinya jumlah Tur Concert (TC) masih terbatas, karena baru mencakup Eropa dan Asia. Tur tersebut belum menjangkau wilayah seperti Australia, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Afrika. Mari kita usahakan agar setelah ini bisa mengadakan tur keliling dunia. Mengenai hasil, itu bisa dipikirkan nanti, yang terpenting adalah meningkatkan keterlibatan penonton.

Dengan memperluas jangkauan tur ke berbagai benua, kita dapat menjangkau lebih banyak penggemar di seluruh dunia. Ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan popularitas dan interaksi dengan audiens global. Semakin luas cakupan tur, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan penggemar baru dan memperkuat hubungan dengan penggemar lama.

Pengguna Internet yang Dermawan

Seorang pengguna Twitter dengan nama akun naga chaniago mengungkapkan kekhawatirannya terkait hasil akhir pertandingan tim nasional. Ia bercanda bahwa hasil akhir tersebut dapat mengganggu para desainer yang mungkin harus bekerja pada hari Minggu. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, "Mas Timnas ini buat hasil full time-nya takutnya ganggu desainernya hari minggu disuruh kerja." Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dari pekerjaan, humor tetap bisa menjadi cara untuk mengatasinya.

Ungkapan ini disertai dengan sebuah gambar yang dapat diakses melalui tautan ini. Cuitan tersebut dipublikasikan pada tanggal 16 Februari 2025, dan mencerminkan bagaimana media sosial sering digunakan sebagai platform untuk berbagi pemikiran secara ringan dan spontan. Dalam konteks ini, pengguna menyampaikan pesan dengan cara yang santai dan menghibur, menunjukkan bagaimana humor dapat menjadi alat komunikasi yang efektif di dunia digital.

Poster yang Simpel Namun Mengena

Monita E Sari, melalui akun Twitter-nya, mengungkapkan bahwa mungkin admin belum sempat mengedit. Ia mengatakan, "Nihh min kali aja belum sempet ngedit, gw bantuin timbang ga posting FT." Dalam cuitannya, Monita menyertakan sebuah tautan gambar yang kemungkinan besar merupakan hasil bantuannya.

Monita tampaknya bersedia membantu dengan menawarkan solusi agar konten tersebut bisa segera dipublikasikan. Tindakannya ini menunjukkan inisiatif dan kepedulian terhadap proses publikasi yang mungkin tertunda. Dengan cara ini, Monita berharap agar konten bisa segera dinikmati oleh audiens. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa kolaborasi dan komunikasi yang baik dapat memberikan solusi yang bermanfaat dalam situasi seperti ini.

Tagar Sudah Ada

Seorang pengguna Twitter dengan akun @bahaspemainbola menyampaikan pendapatnya mengenai pelatih tim sepak bola dengan menulis, "Langsung saja #IndraSjafriOut". Cuitan ini dipublikasikan pada tanggal 16 Februari 2025. Tagar tersebut tampaknya digunakan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kinerja pelatih Indra Sjafri. Dalam konteks ini, pengguna Twitter tersebut mungkin merasa bahwa perubahan perlu dilakukan dalam kepemimpinan tim sepak bola yang dimaksud. Komentar semacam ini seringkali muncul di media sosial ketika penggemar merasa tidak puas dengan hasil atau strategi yang diterapkan oleh pelatih.

Media sosial, terutama Twitter, sering kali menjadi tempat bagi penggemar untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang berbagai topik, termasuk olahraga. Dalam hal ini, tagar seperti #IndraSjafriOut menjadi alat bagi pengguna untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka secara kolektif. Penggunaan tagar juga membantu mengumpulkan opini serupa dari pengguna lain yang mungkin memiliki pandangan yang sejalan. Hal ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat memengaruhi opini publik dan terkadang bahkan memicu perubahan dalam organisasi atau tim olahraga.

Sering Latihan Tapi Tak Pernah Menang

Pengguna Twitter dengan nama @MadaraU49083477 mengekspresikan rasa frustasinya terhadap hasil latihan tim sepak bola. Ia mencatat bahwa meskipun latihan telah dilakukan secara intensif, hasil yang diharapkan belum tercapai. "Latihan mulu, menangnya kagak," tulisnya dalam sebuah cuitan. Pengguna tersebut juga menyoroti bahwa telah terjadi pergantian pelatih dan staf pelatih, tetapi hasil yang diinginkan tetap belum diraih.

Hal ini membuatnya merasa kasihan terhadap para pemain U20 yang tampaknya belum mendapatkan hasil dari usaha keras mereka. Situasi ini mencerminkan tantangan yang sering dihadapi oleh tim olahraga muda yang masih dalam proses pengembangan dan pencarian strategi terbaik untuk mencapai kemenangan.

STY Menurunkan Pemain Lokal, Skor Tetap 0-0

Pertandingan antara tim U20 dari negara kita melawan Uzbekistan U20 berakhir dengan skor imbang 0-0. Menariknya, seluruh pemain yang diturunkan dalam pertandingan ini adalah pemain lokal. Hal ini menunjukkan bahwa tim kita masih mengandalkan kekuatan lokal sepenuhnya.

Di sisi lain, ketika Indra Sjafri menangani tim U20, terdapat pemain keturunan Belanda dan Brasil dalam skuad. Namun, meskipun adanya tambahan pemain asing tersebut, hasil yang diperoleh tetap tidak memuaskan. "Makan tuh pelatih komunikasi lancar bahasa Indonesia," tulis seorang pengguna Twitter dengan nada sinis, menunjukkan ketidakpuasan terhadap kinerja pelatih.

Ungkapan ini mencerminkan kekecewaan beberapa pihak terhadap strategi dan hasil yang dicapai tim nasional. Meskipun terdapat pemain dengan latar belakang internasional, performa tim belum menunjukkan peningkatan yang diharapkan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih dan manajemen untuk meningkatkan kualitas permainan tim di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya