Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, kedai kopi bukan hanya jadi tempat nongkrong, tetapi juga bagian dari ekosistem kerja modern. Fenomena ini dikenal sebagai coffee shop networking, yaitu tren bekerja dari kedai kopi dengan koneksi internet yang fleksibel dan aman. Dalam konteks ini, kedai kopi menjelma menjadi titik temu antara gaya hidup dan kebutuhan profesional.
Konsep jaringan kedai kopi kini semakin kompleks, bukan hanya soal lokasi dan layanan, tetapi juga bagaimana mereka beradaptasi dengan kebutuhan pekerja remote dan hybrid. Coffee shop networking mencerminkan kebutuhan koneksi ringan dan aman layaknya Wi-Fi kedai kopi, tapi dengan performa tinggi.
Namun, seiring dengan tumbuhnya jaringan kedai kopi di Indonesia, satu hal menarik perhatian: harga kopi susu gula aren yang berbeda-beda di tiap brand. Padahal, minuman ini jadi salah satu best seller yang hampir selalu ada di menu. Yuk, simak harga kopi susu gula aren di berbagai jaringan kedai kopi populer.
Advertisement
1. Kopi Tuku Cipete: Paling Ramah di Kantong
Kopi Tuku sudah lama dikenal sebagai pionir minuman kopi susu gula aren yang kini menjamur di berbagai kedai lain. Di cabang Cipete, harga kopi susu gula aren masih tergolong sangat terjangkau. Menurut Google Maps, varian reguler dibanderol sekitar Rp10 ribu, sementara ukuran besar sekitar Rp20 ribu.
Harga ini jauh di bawah rata-rata kedai kopi kekinian lainnya. Ini mungkin disebabkan oleh positioning Tuku yang memang menyasar segmen pasar lokal dengan harga bersahabat. Tak heran, Tuku kerap disebut sebagai pelopor "kopi untuk semua kalangan."
Selain itu, Tuku punya identitas yang kuat sebagai brand yang lahir dari lingkungan sekitar, bukan semata tren urban. Hal ini membuat mereka konsisten dengan strategi harga yang inklusif. Meski murah, rasa dan kualitas kopi susu gula aren Tuku tetap jadi favorit banyak pelanggan.
Advertisement
2. Tomoro Coffee City Plaza Jakarta: Alternatif Kekinian yang Kompetitif
Tomoro Coffee hadir dengan branding yang modern dan ekspansi gerai yang agresif. Di cabang City Plaza Jakarta Selatan, harga kopi susu gula arennya sedikit lebih tinggi dari Tuku, tetapi masih dalam batas wajar. Google Maps mencatat harga reguler sekitar Rp18 ribu dan large Rp22 ribu.
Dengan positioning sebagai “kopi berkualitas dengan harga terjangkau,” Tomoro berhasil menarik perhatian generasi muda. Meski lebih mahal dari Tuku, Tomoro tetap jadi pilihan karena ambience tempatnya yang cocok untuk kerja atau meeting informal. Dari sisi value for money, Tomoro tetap masuk akal bagi pengunjung yang mencari kenyamanan ekstra.
Perbedaan harga ini mencerminkan fokus Tomoro pada layanan dan suasana yang lebih premium. Kondisi ini yang membuat harga sedikit lebih tinggi menjadi wajar di mata konsumen.
3. Fore Cipete: Premium Feel, Premium Price
Fore Coffee memposisikan dirinya sebagai brand dengan kualitas tinggi dan tampilan modern. Di cabang Cipete, harga kopi susu gula aren cukup tinggi, yaitu sekitar Rp27 ribu untuk reguler dan Rp34 ribu untuk ukuran besar, menurut data dari Google Maps. Ini menjadikannya salah satu yang termahal dalam daftar ini.
Harga tinggi ini sejalan dengan image Fore sebagai kedai kopi kelas menengah ke atas. Interior yang estetik dan teknologi pemesanan berbasis aplikasi menambah nilai premium. Selain itu, bahan baku dan rasa juga diklaim memiliki kualitas lebih unggul.
Advertisement
4. Kopi Kenangan Cipete: Fokus di Gula Aren Signature
Kopi Kenangan punya strategi yang kuat dalam menjadikan “Kopi Susu Kenangan Mantan” sebagai identitas brand. Untuk versi gula arennya, yaitu "Kopi Susu Black Aren," harga yang tercantum di aplikasi pemesanan online untuk cabang Cipete sekitar Rp23 ribu. Dengan positioning yang berada di antara Tuku dan Fore, Kopi Kenangan menyasar pasar menengah dengan volume tinggi.
Kenangan unggul dalam efisiensi operasional dan ekspansi cepat, membuat brand ini mudah diakses di mana pun. Minuman andalannya pun konsisten dari satu cabang ke cabang lain, menjamin pengalaman yang seragam. Dengan harga Rp23 ribu, konsumen mendapatkan keseimbangan antara rasa, branding, dan kenyamanan lokasi.
Konsistensi dan kecepatan layanan juga menjadi nilai tambah. Apalagi, aplikasi mereka cukup memudahkan dalam pemesanan dan reward pelanggan.
5. Couvee Solo: Alternatif Daerah yang Tetap Bergaya
Couvee adalah contoh menarik dari brand kedai kopi asal Yogyakarta yang mengembangkan ekspansinya ke kota lain. Sayangnya, gerai Couvee Jakarta sudah tutup permanen. Tapi di Solo, Couvee tetap beroperasi dengan harga kopi susu gula aren sekitar Rp22 ribu menurut aplikasi pemesanan online.
Harga ini terbilang moderat, dengan positioning Couvee sebagai brand yang menggabungkan desain minimalis dan cita rasa yang kekinian. Untuk pasar di luar Jakarta, harga ini cukup bersaing dan bahkan cenderung premium. Couvee juga dikenal dengan pilihan rasa dan konsep “coffee + lifestyle” yang khas.
Kombinasi desain tempat dan packaging yang menarik membuat Couvee punya daya tarik tersendiri, terutama untuk generasi muda. Meski tidak sepopuler brand nasional seperti Kopi Kenangan atau Fore, Couvee punya basis pelanggan loyal. Harga yang ditawarkan mencerminkan positioning mereka yang berada di tengah, bukan murah, tapi juga tidak semahal brand premium.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Topik
Apa yang membuat harga kopi susu gula aren berbeda di setiap kedai?
Perbedaan harga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lokasi, bahan baku, konsep brand, dan target pasar. Kedai seperti Tuku fokus pada harga terjangkau, sedangkan Fore menekankan premium experience.
Apakah kopi susu gula aren di kedai mahal lebih enak?
Tidak selalu. Banyak yang menilai rasa kopi susu gula aren Tuku yang murah tetap unggul karena kesederhanaan dan keseimbangan rasa. Preferensi rasa sangat subjektif.
Kenapa kopi susu gula aren begitu populer?
Perpaduan rasa manis dari gula aren dengan pahitnya espresso menciptakan rasa khas yang mudah diterima banyak kalangan. Selain itu, tampilannya juga menarik dan Instagramable.
Apakah harga kopi akan terus naik?
Bisa jadi, karena inflasi dan biaya operasional yang meningkat. Namun beberapa kedai mempertahankan harga dengan menekan biaya di area lain, seperti efisiensi operasional.
