Vaksin Influenza Aman untuk Ibu Hamil? Simak Penjelasannya

Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil, khususnya di Indonesia, seringkali bertanya-tanya: amankah vaksin influenza untuk saya dan janin saya? Berdasarkan berbagai sumber, termasuk Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), jawabannya adalah ya.

Vaksin influenza inaktif, yang tidak mengandung virus hidup, sangat dianjurkan selama kehamilan karena memberikan perlindungan ganda bagi ibu dan bayi dari komplikasi flu yang berpotensi serius. Vaksin ini bekerja dengan menstimulasi sistem kekebalan tubuh ibu untuk memproduksi antibodi melawan virus influenza, melindungi ibu dari infeksi dan komplikasi seperti pneumonia dan rawat inap. Antibodi tersebut juga akan ditransfer ke bayi melalui plasenta, memberikan perlindungan pasif hingga bayi berusia sekitar 6 bulan.

Manfaat vaksinasi influenza bagi ibu hamil sangat signifikan. Selain melindungi ibu dari penyakit serius, vaksin juga mengurangi risiko kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan bahkan kematian bayi akibat influenza. Dengan memvaksinasi ibu hamil, kita juga secara tidak langsung melindungi bayi yang belum cukup umur untuk divaksinasi sendiri, mencegah penyebaran virus influenza di lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) yang menekankan keamanan dan efektivitas vaksin influenza untuk ibu hamil.

POGI, dalam konsensusnya pada 31 Januari 2025, secara tegas merekomendasikan vaksinasi influenza bagi ibu hamil di setiap trimester. Meskipun demikian, beberapa sumber menyarankan trimester kedua atau ketiga sebagai waktu yang ideal, setelah bulan ke-4 kehamilan atau sekitar 1 bulan sebelum persalinan. Jika ibu hamil sudah pernah divaksinasi sebelumnya, vaksinasi perlu diulang jika jarak pemberian terakhir sudah lebih dari satu tahun. Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan sangat penting untuk menentukan waktu vaksinasi yang paling tepat dan aman bagi setiap ibu hamil.

Vaksinasi influenza memberikan perlindungan berlapis bagi ibu dan bayi. Berikut beberapa manfaat utamanya:

• Melindungi Ibu: Mengurangi risiko terkena flu dan komplikasi serius seperti pneumonia, rawat inap, bahkan kematian.
• Melindungi Bayi: Antibodi dari ibu yang telah divaksinasi akan ditransfer ke bayi melalui plasenta, memberikan perlindungan hingga bayi berusia sekitar 6 bulan.
• Mencegah Penyebaran: Membantu mencegah penyebaran flu ke bayi yang masih terlalu muda untuk divaksinasi.
• Mengurangi Risiko Kelahiran Prematur dan Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah: Studi menunjukkan vaksinasi dapat mengurangi risiko ini.
• Mengurangi Risiko Kematian Bayi: Vaksinasi dapat menurunkan risiko kematian bayi akibat influenza.

Vaksin influenza dapat diberikan kapan saja selama kehamilan. Namun, beberapa ahli menyarankan trimester kedua atau ketiga (setelah bulan ke-4 kehamilan atau sekitar 1 bulan sebelum persalinan) untuk memaksimalkan perlindungan. Jika ibu hamil sudah pernah divaksinasi sebelumnya, vaksinasi perlu diulang jika jarak pemberian terakhir sudah lebih dari satu tahun. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan waktu yang paling tepat.

Efek samping vaksin influenza umumnya ringan dan sementara, seperti nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan; demam ringan; kelelahan; atau sakit kepala. Efek samping yang lebih serius sangat jarang terjadi. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksinasi, terutama jika memiliki riwayat alergi atau kondisi kesehatan tertentu.

Vaksinasi influenza adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan. Meskipun efek samping umumnya ringan, konsultasi dengan dokter tetap dianjurkan untuk memastikan keamanan dan menentukan waktu vaksinasi yang tepat. Dengan perlindungan yang diberikan vaksin, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan aman.