Liputan6.com, Jakarta Doa qunut merupakan doa yang dibaca pada rakaat kedua sholat Subuh setelah i'tidal dan sebelum sujud. Dalam ajaran Islam, doa qunut menjadi bagian dari sunnah ab'ad yang dianjurkan dalam mazhab Syafii dan Maliki. Meski demikian, tidak semua muslim menghafal doa qunut karena lafalnya yang cukup panjang.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Bagi mereka yang belum hafal, terdapat alternatif doa qunut yang lebih pendek sehingga tetap bisa mengamalkan sunnah ini tanpa kesulitan. Selain itu, ada juga pandangan dari beberapa ulama yang menyebutkan bahwa doa qunut bukanlah kewajiban dalam sholat Subuh, sehingga seorang muslim tetap dapat menjalankan sholatnya dengan sah meskipun tanpa membacanya.
Namun, bagaimana jika seseorang lupa membaca doa qunut saat sholat Subuh? berikut ulasan lebih lanjut tentang alternatif bacaan doa qunut dan apa yang harus dilakukan ketika lupa membacanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).
Alternatif Doa Qunut Pendek yang Mudah Dihafal
Bagi yang kesulitan menghafal doa qunut lengkap, berikut beberapa alternatif bacaan yang lebih pendek:
1. Doa Rabbana
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil-akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
2. Doa Istifah
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالى جَدُّكَ وَلا إِله غيرُك
Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa ta'ala jadduka wa la ilaha ghairuk
Artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, dan Maha Berkat nama-Mu, dan Maha Tinggi kebesaran-Mu, dan tidak ada tuhan selain Engkau.
3. Doa Ma'tsur
اللّهُـمّ إِنّي أعـوذُ بِك مِنْ عِلْـم لا ينْفـع، ومِنْ قلْـب لا يخْشـع، ومِنْ نفْـس لا تشْـبع، ومِنْ دعـوة لا يُسْتَجابُ لها
Allahumma inni a'udzu bika min 'ilmin la yanfa'u wa min qalbin la yakhsha'u wa min nafsin la tasyba'u wa min da'watin la yustajabu laha
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.
Doa Qunut Lengkap
Berikut adalah bacaan doa qunut lengkap yang biasa dibaca dalam sholat Subuh:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdini fî man hadait, wa 'âfini fî man 'âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a'thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ 'alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya'izzu man 'âdait, tabârakta rabbanâ wa ta'âlait, fa lakal hamdu a'lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Artinya: Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuh. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Advertisement
Apa yang Harus Dilakukan Jika Lupa Membaca Doa Qunut Saat Sholat Subuh?
Dalam praktik sholat Subuh, membaca doa qunut merupakan sunnah ab'adh menurut mazhab Syafi'i dan Maliki. Artinya, membaca qunut dianjurkan, tetapi jika lupa atau tidak sengaja tidak membacanya, sholat tetap sah. Untuk menyempurnakan sholat tersebut, dianjurkan melakukan sujud sahwi sebelum salam.
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan dalam sholat karena lupa melakukan sesuatu yang seharusnya dikerjakan. Menurut buku Fiqih karya Hasbiyallah, sujud sahwi bertujuan untuk menghapus kekhilafan serta menyempurnakan sholat yang telah dilakukan.
Cara Melakukan Sujud Sahwi
Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali seperti sujud biasa, dengan niat cukup dibaca dalam hati. Berdasarkan mazhab Syafi'i, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud dan sholawat, sebelum mengucapkan salam di akhir sholat.
Bacaan Doa Sujud Sahwi: سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: "Maha Suci Dia yang tidak pernah tertidur dan tidak pernah terlupa."
Ketentuan Sujud Sahwi dalam Sholat
Menurut mazhab Syafi'i, sujud sahwi dianjurkan dalam beberapa kondisi tertentu, termasuk:
- Lupa melakukan salah satu sunnah muakkad (sunnah ab'adh) seperti doa qunut Subuh atau tasyahud awal.
- Ragu mengenai jumlah rakaat yang telah dilakukan dalam sholat.
- Tidak sengaja melakukan sesuatu yang bisa membatalkan sholat, seperti berbicara di luar bacaan sholat.
- Membaca rukun ucapan sholat tidak pada tempatnya, misalnya membaca Al-Fatihah saat rukuk.
- Ragu apakah telah membaca sunnah ab'adh seperti doa qunut.
- Bermakmum kepada imam yang tidak melakukan sunnah ab'adh, seperti tidak membaca doa qunut.
Perbedaan Pendapat Tentang Hukum Membaca Doa Qunut
Hukum membaca doa qunut dalam sholat Subuh menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian besar ulama dari mazhab Syafi'i dan Maliki menganjurkan doa qunut sebagai sunnah, sedangkan mazhab Hanafi dan Hanbali tidak menganjurkannya.
Pendapat Ulama yang Menganjurkan Qunut Subuh
Mayoritas ulama, terutama dari mazhab Syafi'i dan Maliki, berpendapat bahwa membaca doa qunut dalam sholat Subuh adalah sunnah. Dalam kitab Al-Majmu’ karya Imam Nawawi disebutkan:
Mazhab kami (Syafi'i) bahwasannya qunut itu dianjurkan (mustahab) baik ketika terjadi bencana (nazilah) atau ketika tidak ada bencana (qunut subuh), inilah pendapat kebanyakan dari ulama salaf dan ulama-ulama setelah mereka atau banyak dari mereka.
Pendapat ini juga didukung oleh banyak sahabat Nabi seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, dan Al-Bara' bin 'Azib, sebagaimana diriwayatkan dalam kitab-kitab hadis dengan sanad yang sahih.
Selain itu, dalam kitab Al-I’tibar karya Syekh Al-Hazimi juga disebutkan bahwa mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi'in, dan ulama setelahnya di berbagai daerah berpendapat bahwa qunut dalam sholat Subuh tetap disyariatkan.
Pendapat Ulama yang Tidak Menganjurkan Qunut Subuh
Sebaliknya, mazhab Hanafi dan Hanbali tidak menganjurkan membaca doa qunut dalam sholat Subuh. Bahkan, ulama Hanbali menganggapnya sebagai sesuatu yang makruh, sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat:
Bagi ulama Hanafiyah, ulama Hanabilah, dan Sufyan ats-Tsauri, qunut pada sholat Subuh tidaklah disyariatkan. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, dan Abu Darda. Abu Hanifah mengatakan bahwa qunut Subuh adalah bid’ah, sedangkan ulama Hanabilah mengatakan bahwa qunut Subuh hukumnya makruh.
Perbedaan pendapat ini menunjukkan adanya kebebasan dalam memilih apakah akan membaca doa qunut atau tidak dalam sholat Subuh. Bagi mereka yang mengikuti mazhab Syafi'i dan Maliki, membaca doa qunut dianjurkan dan berpahala. Namun, bagi mereka yang mengikuti mazhab Hanafi dan Hanbali, doa qunut tidak perlu dibaca. Yang terpenting adalah tetap menjaga kekhusyukan dalam sholat dan tidak saling menyalahkan dalam perbedaan amalan yang memiliki dasar masing-masing dalam ilmu fiqih.
Advertisement
