11 Obat Darah Tinggi Alami: Ampuh Turunkan Tekanan Darah Secara Alami

Obat darah tinggi alami seperti bawang putih, jahe, dan seledri dapat membantu menurunkan tekanan darah, tetapi konsultasi dokter tetap penting.

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 07 Apr 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2025, 13:00 WIB
Inspirasi Pola Makan untuk Turunkan Tekanan Darah
Obat Darah Tinggi.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu kondisi kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi serius, seperti stroke, gagal ginjal, hingga kerusakan jantung. Selain menjalani pengobatan medis, penderita hipertensi juga bisa memanfaatkan obat darah tinggi alami sebagai bagian dari pengelolaan tekanan darah secara menyeluruh.

Beberapa bahan alami seperti jahe, bawang putih, kayu manis, akar kucing, hingga buah pisang dipercaya memiliki manfaat dalam membantu menurunkan tekanan darah secara efektif. Meski tidak dapat menyembuhkan hipertensi sepenuhnya, penggunaan obat alami ini dapat mendukung efektivitas pengobatan medis dan mengurangi risiko komplikasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan obat darah tinggi alami tetap perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Konsultasi dengan dokter tetap menjadi langkah bijak agar pengobatan yang dijalani lebih optimal. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis obat darah tinggi alami yang dapat menjadi pilihan pendukung untuk mengontrol tekanan darah secara lebih sehat dan alami. Dirangkum Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/4/2025).

1. Bawang Putih

Bawang putih bukan hanya dikenal sebagai penyedap makanan, tapi juga sebagai salah satu herbal paling ampuh dalam menurunkan tekanan darah secara alami. Kandungan utama bawang putih, yaitu allicin, memiliki efek vasodilator yang kuat, artinya mampu melebarkan pembuluh darah dan memperlancar aliran darah. Dengan pembuluh darah yang lebih rileks dan lebar, tekanan darah akan menurun secara bertahap. Allicin juga membantu meningkatkan produksi oksida nitrat, yang berfungsi untuk mengurangi kekakuan pembuluh darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih mentah secara rutin dapat memberikan efek serupa obat antihipertensi ringan.

2. Jahe

Jahe tidak hanya memberi rasa hangat saat dikonsumsi, tetapi juga mengandung senyawa yang bekerja mirip dengan obat-obatan penurun tekanan darah, khususnya golongan ACE inhibitor dan calcium-channel blocker. Jahe mampu menghambat penyempitan pembuluh darah, menjaga sirkulasi tetap lancar, dan menstabilkan tekanan darah. Konsumsi jahe dalam jumlah 2–4 gram per hari, baik sebagai campuran teh atau bumbu masakan, telah dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi. Efek antiinflamasi dan antikoagulan dalam jahe juga membantu menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

3. Basil

Tanaman basil, yang sering digunakan dalam masakan Mediterania, ternyata memiliki manfaat lebih dari sekadar menambah aroma. Kandungan eugenol dalam basil mampu memblokir masuknya kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh darah. Dengan demikian, pembuluh darah tidak menyempit secara berlebihan, dan tekanan darah pun bisa dikontrol. Mekanisme ini sangat mirip dengan obat golongan calcium-channel blocker yang biasa diresepkan dokter. Basil dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, dicampur dalam salad, teh herbal, atau dikeringkan untuk bumbu dapur.

4. Seledri

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, seledri sudah lama dikenal sebagai obat darah tinggi alami. Seledri kaya akan fitonutrien dan senyawa seperti phthalides yang berfungsi melebarkan pembuluh darah dan mengurangi hormon stres dalam tubuh. Seledri juga bertindak sebagai diuretik alami, membantu tubuh membuang kelebihan natrium dan cairan, yang secara langsung menurunkan tekanan darah. Konsumsi rutin jus seledri atau menambahkannya ke dalam sup dan salad bisa memberikan manfaat nyata bagi penderita hipertensi.

5. Kayu Manis

Kayu manis memiliki efek menguntungkan dalam mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2, yang kerap mengalami hipertensi sekunder. Kandungan antioksidan dan senyawa aktifnya membantu meningkatkan sensitivitas insulin, serta merelaksasi pembuluh darah. Studi dalam jurnal Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi kayu manis dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Meski hasilnya menjanjikan, para ahli tetap menyarankan konsumsi dalam batas wajar dan sebagai pendukung, bukan pengganti terapi utama.

6. Kapulaga

Kapulaga merupakan rempah beraroma khas yang mengandung senyawa aktif dengan efek mirip obat calcium-channel blocker. Kapulaga mampu menghambat masuknya kalsium ke dalam sel otot pembuluh darah, sehingga mencegah penyempitan dan menjaga kelancaran aliran darah. Selain itu, kapulaga juga dikenal memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Rempah ini bisa ditambahkan ke dalam makanan atau dijadikan teh herbal. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kapulaga secara rutin dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi hipertensi.

7. Biji Rami (Flaxseed)

Biji rami atau flaxseed merupakan sumber asam lemak omega-3 nabati yang tinggi, sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Omega-3 bekerja dengan menurunkan kadar trigliserida, mengurangi inflamasi, serta mencegah pembentukan plak pada arteri, yang semuanya berkontribusi pada tekanan darah yang lebih stabil. Konsumsi 30–50 gram biji rami setiap hari selama 12 minggu telah terbukti secara signifikan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Biji rami bisa ditambahkan ke dalam smoothies, salad, atau dijadikan topping untuk oatmeal dan yogurt.

8. Thyme (Daun Timi)

Thyme atau daun timi mengandung asam rosmarinic, senyawa yang memiliki efek ACE inhibitor, yakni menghambat enzim yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Dengan terhambatnya enzim ini, pembuluh darah akan tetap terbuka dan tekanan darah pun bisa dikendalikan. Selain itu, thyme juga kaya antioksidan dan antimikroba alami, menjadikannya herbal yang bermanfaat ganda bagi kesehatan tubuh. Thyme bisa digunakan sebagai teh atau sebagai campuran dalam masakan, baik dalam bentuk segar maupun kering.

9. Peterseli

Peterseli kaya akan vitamin C dan karotenoid, dua komponen penting yang berperan dalam menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Vitamin C dalam peterseli juga memiliki sifat diuretik, membantu mengurangi volume darah dengan cara meningkatkan pengeluaran natrium dan air dari tubuh melalui urine. Efek ini sangat membantu dalam menurunkan tekanan dalam pembuluh darah. Peterseli bisa dikonsumsi sebagai campuran jus, salad, atau ditaburkan ke makanan sebagai garnish yang menyehatkan.

10. Akar Kucing (Catnip)

Meskipun lebih dikenal sebagai tanaman kesayangan kucing, akar kucing (catnip) ternyata juga punya khasiat medis untuk manusia, terutama dalam menurunkan tekanan darah. Catnip bekerja dengan cara menghambat reaksi kalsium di dalam sel otot polos pembuluh darah, mirip dengan mekanisme kerja obat calcium-channel blocker. Akar kucing juga memberikan efek relaksasi, sehingga cocok dikonsumsi sebagai teh herbal atau jamu, apalagi jika dikombinasikan dengan rempah lain seperti kayu manis dan jahe untuk menambah cita rasa.

11. Pisang

Pisang merupakan salah satu buah paling mudah dijumpai dan sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung. Kandungan kalium yang tinggi dalam pisang membantu menetralkan efek natrium dalam tubuh, mencegah retensi cairan, dan menjaga keseimbangan elektrolit. Kalium juga membantu otot-otot pembuluh darah rileks, sehingga tekanan darah menurun. Rutin mengonsumsi pisang (terutama jenis seperti pisang ambon, tanduk, atau merah) sangat direkomendasikan bagi penderita hipertensi sebagai camilan sehat yang alami.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya