PKS Masih Tetap Upayakan Poros Tengah Jilid II

Tifatul menyebutkan, bila 5 parpol Islam bersatu, itu akan menambah kekuatan dalam percaturan politik jelang Pilpres 9 Juli mendatang.

oleh Edward Panggabean diperbarui 27 Apr 2014, 12:57 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2014, 12:57 WIB
Tifatul Sembiring
Tifatul Sembiring, Menkominfo (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadialan Sejahtera (PKS) tak akan ragu untuk kemungkinan berkoalisi dengan partai Islam. Pihaknya masih tetap mengumandangakan membentuk poros tengah jilid II, kendati sebagian parpol Islam telah menyelamatkan diri bergabung dengan parpol-parpol lain.

"Itu masih kita galang kemungkinan walaupun sejumlah parpol sudah mulai menyelamatkan diri. Tetapi kita tetap mengajak," kata Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring  di Markas Dakwah DPP PKS, Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Mantan Presiden PKS itu menyebutkan bila 5 parpol Islam bersatu, itu akan menambah kekuatan dalam percaturan politik jelang Pilpres 9 Juli mendatang. Kelima parpol yang berbasis massa Islam itu adalah PKB, PPP, PAN, PKS, dan PBB .

"Sebetulnya kalau bersatu, itu bentuk bargaining power lebih kuat. Kita sih setuju saja. Apakah sebagai capres dan cawapres," ujar dia.

Saat disinggung apakah pihaknya masih akan kembali berkoalisi dengan Partai Demokrat, dia mengatakan hal itu sangat memungkinkan. Apalagi hubungan kedua partai telah saling mengenal.

"Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Saya pikir dalam koalisi ada plus-minus, diperbaiki kualitas ke depan," ujar dia.

Ia pun mengakui bila PKS masih tahu diri untuk mengusung kadernya sebagai capres atau pun cawapres, meski pihaknya tetap akan membahas mengenai capres ataupun cawapres tersebut. Hal itu mengingat PKS hanya mengantongi 6,9% pada Pileg 2014 berdasar hasil hitung cepat (quick count) sementara yang dirilis sejumlah hasil survei nasional.

"Dengan perolehan sekarang kami tahu diri dengan tahun 2009 menurun, tetapi kita lihat yang penting bagaimana dengan capres kita bicarakan," tukas Tifatul. (Raden Trimutia Hatta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya