KMP Menang Voting MPR, Golkar Nilai Terjadi Perpecahan Suara DPD

Padahal sebelumnya diperkirakan usulan Koalisi Indonesia Hebat lah yang menang karena PPP berpindah haluan dan mendapat dukungan dari

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 08 Okt 2014, 05:50 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2014, 05:50 WIB
DPD Voting Calon Pimpinan MPR
Sebanyak 121 dari 130 anggota DPD hadir dalam rapat pleno pemilihan calon ketua MPR, Jakarta, (6/10/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Usulan paket pimpinan MPR (Paket B) dari Koalisi Merah Putih (KMP) memperoleh suara terbanyak dalam pemungutan suara yang dilaksanakan di ruang sidang paripurna utama, Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2014) dini hari.

Padahal, sebelumnya diperkirakan usulan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) lah yang menang karena PPP berpindah haluan dan mendapat dukungan dari DPD.

Politisi Partai Golkar Fadel Muhammad pun menilai dari 132 suara anggota DPD, kemungkinan sekitar 60 suaranya diberikan kepada Paket B dari KMP.

"Ternyata DPD banyak dari kader partai, seperti Golkar, Demokrat dan lainnya, sehingga kami memberikan pandangan, yang berujung terjadi perpecahan suara di anggota DPD itu sendiri," kata Fadel di Gedung Parlemen, Jakarta.

Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu menambahkan, menurut penilaiannya, suara PPP yang masih solid dengan KMP pun juga memberikan andil berupa sumbangan suara kepada usulan pimpinan MPR paket B.

"Ada 60 suara DPD yang masuk dan suara PPP yang masih solid dalam KMP," tandas dia.

Sebelumnya, sidang pemilihan calon pimpinan MPR RI periode 2014-2019, memutuskan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI. Dari 678 suara, 347 suara memilih Zulkifli Hasan, sementara 330 memilih Oesman Sapta Odang sebagai Ketua MPR dan 1 suara abstain.

Dengan begitu Wakil Ketua MPR Terpilih yakni Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid dan Oesman Sapta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya