Hasto PDIP: Jokowi Siap Bekerja Sama dengan Semua Lembaga Negara

Jokowi menggelar pertemuan dengan 3 lembaga negara, yakni MPR, DPR, dan DPD.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Okt 2014, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2014, 03:00 WIB
hasto kristiyanto

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Irman Gusman di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta, malam ini.

Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto menyatakan, pertemuan itu adalah gerakan cepat Jokowi melakukan konsolidasi pemerintahan negara.

"Pertemuan itu sangat penting untuk menegaskan bahwa presiden terpilih siap bekerja sama dengan seluruh lembaga tinggi negara, khususnya MPR, DPR, dan DPD," kata Hasto kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (10/10/2014) malam.

Dia menekankan, pertemuan tersebut diagendakan khusus untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pelaku pasar bahwa demokrasi yang berdasarkan musyawarah, melalui kerja sama antarlembaga tinggi negara, dapat diwujudkan. Meskipun para pimpinan itu berasal dari partai yang berbeda.

Dengan adanya pertemuan itu, maka berbagai isu terkait dengan adanya pihak-pihak yang akan menganggu pelantikan presiden pada 20 Oktober yang akan datang sudah terjawab.

Yakni, imbuh dia, melalui komitmen dari para pemimpin lembaga tinggi itu untuk bisa duduk bersama dan saling berdialog.

"PDIP sendiri menilai bahwa konfigurasi pimpinan DPR, DPD dan MPR telah dihasilkan. Dan itulah realitas politik yang ada. Saatnya untuk bersama-sama membangun Indonesia," ujar dia.

Wasekjen PDIP itu menuturkan, partai politik bisa menilai bahwa dengan konfigurasi pimpinan MPR dan DPR seperti saat ini akan menjadi daya pendorong bagi Jokowi-JK untuk membentuk kabinet kerja dan sekaligus program-program kongkret prorakyat.

"Sebab ketika mekanisme check and balances tercipta, maka kualitas demokrasi bisa ditingkatkan dengan syarat semua meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya," jelas Hasto.

Bagi pihaknya, pertemuan itu sangatlah penting dan menjadi momentum yang akan terus dikembangkan. Dengan demikian seluruh persoalan bangsa dapat didialogkan.

"Ketika para pemimpin lembaga tinggi negara itu bersatu, tidak ada satupun kekuatan luar yang bisa memecah belah Indonesia sebagaimana hal terjadi di Irak, Suriah, dan lain-lain," tandas Hasto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya