Tekan Harga, Disperindag Bogor Gelontorkan 75 Ton Daging ke Pasar

Disperindag Bogor ingin memastikan stok dan harga daging di Kota Bogor tercukupi dan tak naik terlampau besar.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 09 Jul 2015, 08:11 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 08:11 WIB
Tekan Harga, Disperindag Bogor Gelontorkan 75 Ton Daging ke Pasar
Disperindag Bogor ingin memastikan stok dan harga daging di Kota Bogor tercukupi dan tak naik terlampau besar.

Liputan6.com, Parepare Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Bogor menyiapkan 7,5 ton daging sapi. Hal itu dilakukan guna menekan harga daging di pasaran yang biasanya naik menjelang Hari Raya Lebaran.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Mangahit Sinaga, mengatakan pihaknya ingin memastikan stok dan harga daging di Kota Bogor tercukupi dan tak naik terlampau besar.

"Untuk saat ini harga daging sapi masih relatif tinggi, Rp 95.000 per kilogram. Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan, stok daging akan dipasarkan untuk menjaga harga tidak terlalu tinggi," papar dia di Bogor.

Disperindag juga mewaspadai masuknya daging sapi busuk, gelonggongan atau daging sapi bercampur dengan daging celeng (babi) ke pasar tradisional. Dinas melakukan pengamatan dengan menggelar inspeksi (sidak) rutin di sejumlah pasar.

"Masyarakat mulai disibukan dengan belanja kebutuhan pokok Lebaran. Tapi sejauh ini, kami belum menemukan. Namun demikian, Disperindag akan terus melakukan pemantauan di pasar," bebernya.

Beberapa hari lalu, telah digelar sidak ke beberapa tempat penjual daging di pusat perbelanjaan modern atau supermarket.

Petugas gabungan dari Disperindag serta Dinas Peternakan dan Pertanian (Disnaktan) Kota Bogor melakukan sidak ke beberapa supermarket, salah satunya di supermarket yang berada di Mal Jambu Dua. Dari hasil sidak itu, petugas menemukan hati sapi yang tidak layak konsumsi namun masih dijual.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Disperindag Kota Bogor, Drh Wina mengatakan dari pemeriksaan, hati sapi tersebut sudah mengalami perubahan warna menjadi kehitaman. Selain itu, bentuknya sudah berubah menjadi lebih lembek. (Bima/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya