Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang atlet, menjaga menu makanan sangat penting dilakukan, tak terkecuali saat Ramadan. Si atlet harus benar-benar memastikan menu yang dimakan saat berbuka dan sahur tidak berdampak buruk bagi permainannya.
Hal itu juga yang dilakukan Ihsan Maulana Mustofa. Pebulu tangkis 20 tahun ini membeberkan menu makanan dan minuman yang harus dibatasinya.
"Dari tim pelatih diminta jangan terlalu banyak makan pedas dan minum es. Tetap boleh, tapi jangan sering-sering," kata Ihsan kepada Liputan6.com di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).
Advertisement
Ihsan menuturkan, dua hal tersebut sangat menjadi perhatian, terutama setelah menjadi atlet. Sebelum menjadi atlet, terutama atlet pelatnas, dirinya bisa memakan berbagai menu.
Lebih lanjut, Ihsan mengungkapkan cara yang dia lakukan agar kondisinya tetap prima saat berpuasa. Menurutnya, pengaturan waktu latihan sangat penting agar performa tidak menurun.
Ihsan mengungkapkan, di pelatnas Cipayung, para pelatih sangat fleksibel dalam menentukan waktu latihan saat berbuka. Hal itulah yang dimanfaatkan Ihsan untuk menjaga kondisi tetap prima.
"Kalau mau puasa, paginya saya ngomong dengan pelatih. Kalau hari ini puasa, saya latihan malam dan siangnya saya latihan tidak terlalu berat," ujar Ihsan.
Meski demikian, Ihsan mengaku tidak memaksakan diri andai dirinya tidak kuat berpuasa. Apalagi, jika ada turnamen yang bertepatan dengan Ramadan, semisal Australia Open yang akan digelar bulan ini.
"Selepas ini (Indonesia Open) saya langsung ke Australia. Kalau dari saya yang penting niat puasa dulu. Toh ini membela negara. Kalau nanti tidak kuat gak apa-apa, yang penting nanti utang puasanya dibayar," ujar Ihsan mengakhiri.