Kabar Hoaks yang Beredar Bayangi Jemaah Calon Haji

Salah satu berita tidak benar yang beberapa waktu lalu beredar adalah pemasangan payung-payung raksasa di Masjidil Haram.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 31 Jul 2018, 12:26 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 12:26 WIB
Umrah Sambut Ramadan
Umat muslim melakukan tawaf keliling Kabah selama menjalani ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekkah, 4 Mei 2018. Banyak umat muslim yang menyambut bulan Ramadan dengan menjalankan ibadah umrah ke tanah suci. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah kabar hoaks atau bohong beredar di Tanah Suci. Oleh karena itu, para jemaah calon haji asal Indonesia diimbau tidak mudah menyebarkan kabar yang tidak benar tersebut, sehingga tidak mengganggu proses ibadah haji.

"Kita ingin penyelenggaraan haji berjalan lancar. Jemaah mendapatkan haji mabrur dan dosa-dosa mereka terhapus," ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah, Endang Jumali, Senin 30 Juli 2018.

Dia menyebutkan, salah satu berita tidak benar yang beberapa waktu lalu beredar adalah pemasangan payung-payung raksasa di Masjidil Haram. Padahal, kata Endang, berita itu tidaklah benar.

"Ini ada hoaks tentang Masjid al-Haram memasang payung seperti Masjid Nabawi," kata dia.

Selain itu, lanjut Endang, beredar pula kabar tentang bus pengangkut jemaah calon haji yang terbakar. Kabar yang beredar menyebut bus itu mengangkut jemaah calon haji asal Indonesia.

"Perihal kebakaran bus memang benar adanya. Namun, bus tersebut tidak mengangkut jemaah asal Indonesia, melainkan jemaah asal Turki. Bus itu mengalami kecelakaan di wilayah Asfan atau 80 kilometer dari Mekkah," tutur Endang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Bukan Hal Baru

Keberangkatan Haji di Thailand
Jemaah calon haji menunggu jadwal penerbangan khusus menuju Tanah Suci di bandara provinsi Narathiwat di Thailand, Selasa (24/7). Haji adalah ziarah tahunan ke Makkah, kota suci umat Islam, yang berhukum wajib bagi mereka yang mampu. (Madaree TOHLALA/AFP)

Endang menambahkan, hoaks memang bukan barang baru. Sejak 2014, kata dia, berita palsu seputar ibadah haji sudah gentayangan di sosial media, salah satunya kabar mengenai kuota haji yang diambil jemaah furoda.

Selain itu, ada juga kabar mengenai sabotase yang dilakukan Iran, jemaah haji yang keracunan katering, jemaah telantar, angin puyuh yang robohkan tenda jemaah haji di Arafah, dan lain sebagainya.

"Tapi yang cukup menghebohkan, yaitu berita penambahan kuota haji Indonesia oleh kerajaan Arab Saudi. “ Insya Allah jemaah tidak sembarangan menanggapi berbagai informasi. Kami di sini juga sering menerima telpon dari Tanah Air menanyakan kondisi jamaah haji. Kami sampaikan kepada mereka tentang kondisi sebenarnya. Mereka paham," paparnya.

Endang mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mencerna berbagai informasi yang tersebar luas. Masyarakat memverifikasi setiap informasi yang didapat.

Untuk lebih memastikan kebenaran informasi, masyarakat bisa menghubungi call center dan WhatsApp pusat komando PPIH. Nomor yang dapat dihubungi sebagai berikut: call center haji: +966 9200 13210 dan WhatsApp center haji pada nomor +966 050 350 0017.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya