Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadan terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk bagi mereka yang mengalami gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan insomnia.
Ini karena puasa Ramadan tak hanya melatih jasmani, melainkan juga rohani yang dilakukan dalam keseharian. Beragam amalan puasa seperti membaca Al Quran hingga salat Tarawih membuka komunikasi dan interaksi sosial antarumat.
Baca Juga
Bahkan puasa dipercaya bisa melepaskan endorfin, hormon bahagia. Pasien dengan depresi ringan atau sedang mendapat kesempatan berinteraksi dengan orang lainnya selama Ramadan. Ini akan menghindarkan mereka dari perilaku menyendiri serta menumbuhkan rasa optimisme, melansir laman Hamad.qa.
Advertisement
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 6 persen populasi manusia di dunia atau sekitar 350 juta orang menderita depresi. Studi mengungkap, berpuasa membantu seseorang yang mudah marah untuk bisa mengelola amarahnya dengan lebih baik.
Â
Puasa Bikin Tenang
Salat malam atau qiyamul lail selama Ramadan juga memberi ketenangan pikiran serta membantu individu mengatasi frustrasi akibat tekanan hidup.
Penelitian internasional mengungkap, berpuasa punya dampak positif yang luar biasa bagi individu yang tengah menjalani terapi kecanduan akibat penyalahgunaan obat. Ini karena puasa Ramadan mendorong pada perilaku positif serta mengubah kebiasaan brul.
Bahkan, ada penelitian lain yang menunjukkan perilaku spriritual bisa mengubah struktur otak yang terkait dengan depresi menjadi lebih baik.
Advertisement