Liputan6.com, Jakarta Umat Islam di Indonesia pasti tak asing dengan Wali Songo, sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sejarah panjang perjuangan Wali Songo dapat dirasakan jika Anda mengunjungi masjid bersejarah peninggalan Wali Songo.
Setidaknya ada empat masjid peninggalan Wali Songo yang tersebar dari Cirebon hingga Surabaya. Di libur Lebaran kali ini, ada baiknya Anda mengunjungi masjid-masjid bersejarah
Baca Juga
TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), seperti dikutip Liputan6.com, telah merangkumnya untuk Anda.
Advertisement
Masjid Agung Demak
Masjid yang beralamat di Jalan Sultan Fatah No. 57, Demak memiliki banyak peran penting bagi umat Muslim di Indonesia. Masjid cantik ini menjadi saksi sejarah perkembangan peradaban Islam di Indonesia, khususnya di tanah Jawa.
Arsitektur masjid ini punya nilai filosofis tersendiri, dengan atap limas susun tiga yang mirip dengan rumah Joglo. Atap tiga tingkat ini memiliki makna iman, ihsan, dan Islam.
Sejarawan pun mencatat, bahwa dulunya masjid ini adalah lokasi tempat Wali Songo berkumpul. Di tempat ini, mereka membahas cara penyebaran agama Islam di Tanah Jawa.
Masjid Agung Sunan Ampel
Masjid kedua peninggalan Wali Songo adalah Masjid Agung Sunan Ampel yang letaknya di Kota Surabaya. Kawasan ini sudah ditata menjadi Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel.
Kawasan ini juga dilengkapi dengan area untuk berbelanja. Di pasar ini, pedagang menawarkan makanan khas, makanan tradisional, baju, suvenir dan lain-lain.
Sunan Ampel merupakan salah satu Wali Songo yang paling terkenal di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Masjid Agung Cirebon
Masjid ketiga yang menjadi peninggalan Wali Songo letaknya ada di Cirebon. Nama masjid tersebut adalah masjid Agung Cirebon, atau juga dikenal dengan nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Konon, masjid ini dibangun oleh para wali hanya dalam waktu semalam.
Berdiri sejak tahun 1489, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Pulau Jawa. Bangunan masjid pun masih sangat otentik. Tempat berwudu tradisional dari bak bulat dan kendi pun masih ada dan bisa dijumpai hingga sekarang.
Bahkan Saka Tatal, alias tiang masjid yang terbuat dari sambungan potongan-potongan tiang (tatal) yang diikat dengan lempeng besi untuk menjadi satu tiang baru. Tiang ini merupakan karya Sunan Kalijaga, salah satu wali yang memiliki darah seni.
Masjid bersejarah peninggalan Wali Songo itu masih sangat terawat hingga saat ini. Bahkan, masih digunakan untuk melaksanakan salat berjamaah lima waktu.
Masjid Menara Kudus
Masjid terakhir ada di Kota Kretek Kudus, yaitu Masjid Menara Kudus. Masjid ini sangat khas dengan menaranya yang menyerupai bangunan candi khas Hindu. Inilah bukti bahwa penyebaran agama Islam di tanah Jawa menggunakan metode akulturasi budaya.
Di lokasi ini juga terdapat makam Sunan Kudus. Letaknya tak jauh dari kawasan masjid, yang berada di tengah Kota Kudus.
Advertisement