Biar Pelek Mobil Tetap Awet, Hindari Hal-Hal Ini

Walaupun terlihat kokoh, namun pelek juga bisa retak atau bengkok. Karenanya, hindari melakukan hal ini agar pelek tidak cepat rusak.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 02 Mei 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 16:30 WIB
Pelek Peyang
Pelek Peyang milik Kijang Doyok saat perjalanan Jelajah 3 Negera. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Walaupun terlihat kokoh, namun pelek juga bisa retak atau bengkok. Karenanya, hindari melakukan hal ini agar pelek tidak cepat rusak.

Berikut, tiga hal yang jangan dilakukan agar pelek mobil tidak cepat rusak, seperti dilansir laman resmi Honda Indonesia:

1. Melewati Jalan Berlubang

Sebisa mungkin, gunakan jalur yang tidak berlubang untuk dilalui kendaraan Anda atau minimal pelankan laju kendaraan saat melewati jalan rusak agar pelek Anda tidak bengkok, atau pecah di bagian pinggirnya.

Anda juga harus lebih waspada apabila menggunakan ban dengan bentuk tipis, karena hal ini membuat hentakan antara jalan dengan ban lebih terasa yang kemudian akan memengaruhi pelek.

2. Tekanan Angin pada Ban Tidak Sesuai

Tekanan angin pada ban mobil telah memiliki standar ukuran yang biasanya dapat dilihat di buku manual atau di sekitar pintu mobil.

Apabila tekanan angin tidak sesuai, maka pelek akan mudah penyok di bagian bibir pelek.

Pada petunjuk diatas, perhatikan angka yang ditunjuk anak panah. Petunjuk ini mengartikan bahwa ban depan harus diisi angin bertekanan 29 PSI, dan ban belakang 26 PSI.

3. Ukuran Ban Tidak Sesuai dengan pelek

Ukuran ban yang tidak sesuai dapat membuat ban cepat rusak yang pada akhirnya akan mempengaruhi pelek.

Setiap pelek memiliki ukuran standar minimal dan maksimal untuk penggunaan ban, sehingga perhatikan baik-baik ban yang akan Anda beli dan pastikan ukuran ban tersebut sudah sesuai dengan ketentuan untuk mencegah pelek rusak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya