Liputan6.com, Jakarta Iman, menurut Quraish Shihab biasa diartikan sebagai percaya. Dari segi bahasa, percaya berarti pembenaran hati terhadap apa yang didengar oleh telinga.Â
"Ada seorang pakar berkata, iman menyangkut sesuatu yang tidak terjangkau oleh nalar. Kalau terjangkau maka dia tidak lagi dinamai Iman," ucap Quraish Shihab.
Baca Juga
Meski begitu, Quraish menyebut, iman adalah pembenaran hati.
Advertisement
Dia pun mengupas sejumlah pertanyaan yang timbul di kalangan para ulama. Salah satunya adalah, apakah seorang yang beriman harus baru dinamakan beriman kalau dia telah mengamalkan apa yang diperintahkan agama?
Menurut Quraish Shihab, iman berdiri sendiri.
"Kesempurnaannya apabila seseorang telah mengamalkan tuntunan-tuntunan agama. Iman, khususnya pada tahap-tahap awal, selalu disertai oleh tanda tanya," kata cendikiawan muslim ini.