Quraish Shihab: Kesempurnaan Iman Seseorang Saat Telah Mengamalkan Tuntunan Agama

Cendikiawan muslim Quraish Shihab menyebut, iman adalah pembenaran hati.

oleh Maria Flora diperbarui 04 Mei 2020, 23:20 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 23:20 WIB
Mutiara Hati Quraish Shihab - Iman dan Keraguan
Mutiara Hati Quraish Shihab - Iman dan Keraguan (Foto:Liputan6/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta Iman, menurut Quraish Shihab biasa diartikan sebagai percaya. Dari segi bahasa, percaya berarti pembenaran hati terhadap apa yang didengar oleh telinga. 

"Ada seorang pakar berkata, iman menyangkut sesuatu yang tidak terjangkau oleh nalar. Kalau terjangkau maka dia tidak lagi dinamai Iman," ucap Quraish Shihab.

Meski begitu, Quraish menyebut, iman adalah pembenaran hati.

Dia pun mengupas sejumlah pertanyaan yang timbul di kalangan para ulama. Salah satunya adalah, apakah seorang yang beriman harus baru dinamakan beriman kalau dia telah mengamalkan apa yang diperintahkan agama?

Menurut Quraish Shihab, iman berdiri sendiri.

"Kesempurnaannya apabila seseorang telah mengamalkan tuntunan-tuntunan agama. Iman, khususnya pada tahap-tahap awal, selalu disertai oleh tanda tanya," kata cendikiawan muslim ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya