Liputan6.com, Cilacap - Cahaya iman ialah cahaya yang akan melenyapkan dan menyelamatkan manusia dari kegelapan dan kemusyrikan. Dengan cahaya iman ini seseorang dengan ikhlas dan tanpa paksaan akan melaksanakan perintah Allah SWT dengan suka cita.
Namun persoalannya ialah hingga hari ini kita masih terasa berat untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Jika hal demikian yang terjadi, maka ada sesuatu yang salah dalam diri kita sehingga ada penghalang cahaya iman yang seyogyanya menyinari hari kita.
Advertisement
Baca Juga
Berkaitan dengan cahaya iman, KH. Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya) mengungkap hal yang menjadi penghalang cahaya iman. Berikut ini ulasannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Kesombongan Penghalang Cahaya Iman
Buya Yahya menyebutkan bahwa yang menjadi penghalang cahaya iman sehingga tidak bisa menerobos ke dalam hati kita ialah kesombongan.
“Yang menjadi penghalang cahaya iman itu punya fungsi ada di antaranya kesombongan di dalam diri kita,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @buyayahyaofficial, Sabtu (19/10/2024).
Belau juga menerangkah bahayanya seseorang terhalang dari cahaya iman menjadi penyebab keyakinannya tersebut tidak berguna lagi bagi dirinya.
"Biarpun katanya orang imannya kuat, tapi kalau sombong, kesombongan dan segala penyakit kesombongan masuk dalam kedengkian, kebencian yang disebut amradlul qulub. Amradlul qulub, penyakit hati. Jadi itulah yang menjadikan keyakinannya menjadi tidak ada artinya lagi," tandasnya.
Advertisement
Ibrah Kisah Abu Jahal dan Iblis
Buya Yahya mengingatkan berkaitan dengan penghalang cahaya iman yang menyebabkan keimanan kita tidak berguna lagi dengan mengisahkan salah seorang paman Rasulullah SAW, yakni Abu Jahal.
Sejatinya, Abu Jahal mengetahui dan mempercayai bahwa Rasulullah SAW itu seorang Nabi, namun karena kesombongannya itu, pengetahuan dan keyakinannya tersebut tidak mampu menolongnya dan ia tetap kafir hingga akhir hayatnya.
Apakah anda mengira Abu Jahal tidak percaya Nabi Muhammad sebagai Nabi? Abu Jahal tahu Nabi Muhammad sebagai nabi, tapi dia sombong dengan Nabi Muhammad maka tidak berguna lagi," tuturnya.
Demikian halnya dengan Iblis di mana menurut Buya Yahya ibadahnya tidak kalah dengan malaikat, namun karena sombong kepada Nabi Adam akhirnya ia terlempar dari surga.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul