Peluang Emas di Balik Kerja Sama Slovenia-DIY, Buka Jendela Baru ke Pasar Eropa

Kerja sama Slovenia-DIY membuka lembaran baru dalam hubungan internasional kedua wilayah, membuktikan bahwa jarak geografis bukan lagi hambatan dalam membangun kemitraan yang saling menguntungkan

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Nov 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 14:00 WIB
Tugu Pal Putih Yogyakarta Kian Apik Tanpa Gangguan Kabel Melintang
Pengemudi becak melintas di perempatan Tugu Pal Putih Yogyakarta, Sabtu (26/12/2020). Tugu yang dulunya bernama tugu Golong Gilig ini memiliki sejarah panjang dan menjadi salah satu keistimewaan kota Yogya ini terlihat rapi dan ramai dikunjungi wisatawan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Siapa sangka, negara kecil di jantung Eropa bernama Slovenia kini menaruh perhatian khusus pada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melansir unggahan akun Instagram @humasjogja, pertemuan Duta Besar Slovenia, Marko Ham, dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 15 November 2024, tersimpan potensi besar yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat.

Slovenia, dengan posisinya yang strategis di Eropa Tengah, sebenarnya menyimpan kunci penting bagi pengusaha dan pelaku seni DIY untuk menembus pasar Eropa. Pelabuhan utama Slovenia, Pelabuhan Koper, bisa menjadi pintu masuk yang lebih terjangkau dibanding pelabuhan-pelabuhan besar lain di Eropa.

Bayangkan, pengusaha batik atau furniture dari Yogyakarta bisa menghemat biaya ekspor mereka dengan memanfaatkan jalur ini. Kerja sama yang ditawarkan tidak hanya sebatas urusan dagang.

Slovenia membuka kesempatan bagi seniman dan pelajar Yogyakarta untuk berkarya dan menimba ilmu di negara yang terkenal dengan keindahan alamnya ini. Pertukaran budaya ini bisa menjadi jembatan bagi seniman tradisional Yogyakarta untuk memperkenalkan kesenian Jawa di panggung Eropa.

Bagi masyarakat umum, kerja sama people to people membuka peluang yang lebih luas. Mulai dari pertukaran pelajar, program magang, hingga kesempatan belajar mengelola pariwisata dari Slovenia yang terkenal dengan wisata alamnya yang menakjubkan.

Pengalaman Slovenia dalam mengembangkan desa-desa wisata bisa menjadi contoh bagi desa-desa di DIY. Model kerja sama yang ditawarkan Slovenia ini unik karena menggabungkan kepentingan pemerintah dan masyarakat.

Ketika kebanyakan kerja sama internasional terpaku pada urusan formal antar pemerintah, Slovenia justru mendorong interaksi langsung antar warga. Pendekatan ini bisa membuat dampak kerja sama lebih terasa hingga ke tingkat akar rumput.

Meski masih dalam tahap awal, langkah Slovenia membuka pintu kerja sama dengan DIY ini menunjukkan bahwa pesona Yogyakarta telah menarik perhatian dunia internasional. Tinggal bagaimana kita, warga DIY, memanfaatkan peluang emas ini dengan sebaik-baiknya.

Kerja sama Slovenia-DIY membuka lembaran baru dalam hubungan internasional kedua wilayah, membuktikan bahwa jarak geografis bukan lagi hambatan dalam membangun kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan pelabuhan strategis, pertukaran budaya, program pendidikan, dan pengembangan pariwisata yang ditawarkan, kerja sama ini bukan sekadar ceremonial diplomatik, melainkan peluang nyata bagi masyarakat DIY untuk melebarkan sayap ke panggung Eropa.

Saat Slovenia mengulurkan tangan persahabatan, bola kini berada di tangan masyarakat DIY untuk mengubah potensi menjadi prestasi, mengangkat derajat ekonomi dan budaya lokal ke tingkat global.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya