3 Pemain Top Eropa yang Memutuskan Jadi Mualaf

Sebagian pesepak bola memilih untuk mengikuti agama yang dianut oleh istrinya.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Mei 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 23:00 WIB
Gabung Fiorentina, Franck Ribery Disambut Meriah
Gelandang baru Fiorentina, Frank Ribery tersenyum saat diperkenalkan resmi di Florence, Italia (22/8/2019). Ribery didapat Fiorentina dengan gratis. Ribery tak memiliki klub setelah tidak memperpanjang kontraknya dengan Bayern Munchen. (AFP Photo/Andreas Solaro)

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan pemain sepak bola selama ini bukanlah prioritas utama yang disoroti media. Performa mereka di lapangan jauh lebih menyita perhatian ketimbang keseharian termasuk kehidupan religius mereka. 

Meski demikian, pengalaman para pemain dalam beragama juga berbeda-beda. Sebagian bahkan menemukan 'jalan terang' yang baru saat saat mereka justru masih aktif sebagai pemain.

Franck Ribery salah satunya. Pemain asal Prancis ini memilih untuk mengganti agamanya saat masih memperkuat Boulogne. Dia meninggalkan Kristen dan memeluk Islam. Seperti dilansir dari Sportskeeda, Franck Ribery mengikuti agama yang dianut oleh istrinya yang berasal dari Aljazair. 

Sejak saat itu, Ribery pun menambahkan nama Bilal sebagai indentitas barunya. 

"Agama adalah hal personal bagiku. Saya orang yang percaya, dan sejak pindah ke Islam saya lebih kuat, baik mental maupun fisik," kata Ribery beberapa waktu lalu. 

"Agama tidak mengubah jati diriku dan persepsiku terhadap dunia. Saya berdoa lima kali sehari, saya lakukan itu agar terbebas dan saya merasa lebih baik setelah itu," katanya.

Ribery dikenal taat dalam menjalankan perintah agama. Saat memperkuat Bayern Munchen, Ribery pernah marah kepada Jerome Boateng yang mengguyurnya dengan minuman keras. Ribery sudah mengingatkan agar Boateng tidak melakukan itu karena alkohol haram bagi umat muslim. 

Saat ini, Ribery masih aktif dan memperkuat Fiorentina. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Eric Abidal

FOTO: Arsenal Melawan Atletico, Hasil Undian Semifinal Liga Europa
Mantan pesepak bola Prancis, Eric Abidal, menunjukan nama Atletico Madrid saat undian semifinal Liga Europa di Nyon, Swiss, Jumat (13/4/2018). Arsenal akan melawan Atletico Madrid, Marseille melawan Salzburg. (AFP/Fabrice Coffrini)

Bagi para pecinta Barcelona tentu sudah tidak asing dengan sosok Eric Abidal. Pemain asal Prancis ini memperkuat skuat Blaugrana pada 2007 hingga 2013 dan telah merasakan sejumlah gelar bergengsi.

Abidal lahir pada 11 September 1979. Dia berganti agama menjadi Islam setelah menikahi wanita asal Aljazair, Heyet Kebir pada tahun 2007. Sejak saat itu, Abidal berganti nama menjadi Bilal Eric Abidal. 

"Semua prosesnya natural. Memilih pindah ke Islam bukan karena istriku, tapi hadiah yang tiba-tiba muncul. Itu benar-benar terjadi bagiku. Mengikutinya dan membuatku sangat senang," katanya. 

"Saya memeluk Islam dengan sepenuh hatiku," ujar Abidal menambahkan. 

Abidal menjalani karier yang cemerlang sebagai pesepak bola. Dia telah merasakan berbagai trofi bergengsi bersama Lyon dan Barcelona termasuk beberapa gelar juara Liga Champions Eropa. Abidal juga merupakan bagian dari timnas Prancis yang finis sebagai runner up pada Piala Dunia 2006 lalu.   

Namun pada tahun 2011, cobaan berat pernah menderanya. Dia divonis mengidap tumor di hati dan harus menjalani dua kali operasi. Dia pensiun pada 2014 di usia yang belum terlalu tua, 35 tahun.  

 


Nicolas Anelka

Pesepak Bola Banyak Klub
2. Nicolas Anelka - Mantan striker Timnas Prancis ini pernah membela 11 klub. Mulai dari Arsenal, Chelsea, PSG hingga Juventus. (AFP/Adrian Dennis)

Berbeda dengan Abidal dan Ribery, pemain asal Prancis ini memilih jadi mualaf jauh sebelum menikah. Pria kelahiran Prancis, 14 Maret 1979 itu meninggalkan Kristen saat masih berusia 16 tahun. Dia lalu memeluk Islam setelah terinspirasi temannya dan mengganti namanya menjadi Abdul-Salam Bilal.

"Saya biasa ikut puasa saat Ramadan datang karena saya mengagumi mereka yang berpuasa di dekat saya. Apa yang membuat saya jadi mualaf adalah keyakinan kalau Islam cocok untukku," katanya. 

"Saya merasakan hubungan dengan Tuhan dan itu mencerahkan hidupku. Saya bangga menjadi muslim, agama penuh kedamaian dan saya belajar banyak dari Islam," kata penyerang yang sempat bersinar bersama klub-klub elite Eropa semacam Arsenal, Real Madrid, Liverpool, dan Chelsea itu. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya