Cerita 2 Nahdliyin Lari Ultra Marathon 100 KM pada Puncak Harlah 1 Abad NU

Dua nahdliyin yang akan berlari marathon sejauh 100 kilometer menuju lokasi resepsi harlah seabad NU, di Stadion Gelora Delta Sideoarjo, Jawa Timur pada Selasa (7/2/2023) yang bertepatan dengan 16 Rajab 1444 H

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 12:30 WIB
Marathon 100 kilometer puncak harlah 1 abad NU. (Foto: Liputan6.com/nu.or.id)
Marathon 100 kilometer puncak harlah 1 abad NU. (Foto: Liputan6.com/nu.or.id)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai acara dilakukan untuk menyemarakkan peringatan hari lahir atau Harlah 1 Abad NU, yang akan berpuncak pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia.

Salah satunya yang dilakukan oleh dua nahdliyin yang akan berlari marathon sejauh 100 kilometer menuju lokasi resepsi harlah seabad NU, di Stadion Gelora Delta Sideoarjo, Jawa Timur pada Selasa (7/2/2023) yang bertepatan dengan 16 Rajab 1444 H. Keduanya adalah Ahmad Zaki Febiansyah (31) dan Thaufik Hidayat (30).

Dua pelari yang merupakan kader GP Ansor Padangan, Bojonegoro itu bakal mengguncang perhelatan 1 Abad NU di Stadion Delta. Menurut Zaki, 100 km dipilih karena bertepatan dengan 100 tahun usia NU.

“Karena usia 1 Abad NU sungguh spektakuler, oraganisasi terbesar menginjak 100 tahun perlu kita adakan acara yang spektakuler juga dengan berlari 100 km. Bukan aku yang memanggil, tapi Nahdlatul Ulama, aku bangga jadi Nahdliyin,” ucap Zaki dikutip dari laman NU, Jumat (27/1/2023).

Pria yang merupakan guru olahraga di SMPN 1 Kasiman, Bojonegoro itu pun mengingat kisah Mbah Hasyim Asy'ari, pendiri NU.

Setelah belajar selama lebih kurang 7 tahun di Makkah, pada tahun 1899 M, Mbah Hasyim Asy’ari kembali ke Tanah Air dengan membawa bekal pengetahuan dan jiwa yang matang untuk berjuang menegakkan agama dan mengangkat derajat masyarakat dari kebodohan dan keterbelakangan.

“Perjuangan para masyayikh NU sungguhlah berat. Karena perjuangan beliau-beliau, Indonesia bisa bersatu. Jadi, lari 100 km ini sebetulnya belum ada apa-apanya ketimbang perjuangan para pendiri NU,” ungkap Zaki.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Masyarakat Boleh Bergabung

Zaki yang lulus jurusan Kepelatihan Olahraga di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu tidak hanya kali ini menjalani lari marathon. Catatan waktu dan jarak tempuh yang pernah ia lalui sangat mengejutkan. Zaki pernah menempuh jarak 42,195 Km hanya dalam waktu 2 jam 50 menit.

“Pernah juga mengikuti Komando Run 64 km di Jakarta waktu 5 jam 14 menit,” ujarnya.

Zaki dan temannya bangga karena inisiatifnya ini didukung langsung oleh panitia derah dan panitia pusat 1 Abad NU. “Alhamdulillah panitia lokal dan pusat menyetujui niatan saya ini untuk meramaikan usia spektakuler 1 Abad NU,” ucapnya.

Secara teknis, kata Zaki, pelari marathon 100 km dua orang. Tetapi, dia tidak memungkiri bahwa jumlah pelari bisa bertambah karena sepanjang jalan bisa saja ada masyarakat yang ingin ikut lari.

“Mereka mungkin saja ingin lari juga sambung-menyambung di daerah yang akan kami lalui,” kata dia.

Zaki menegaskan bahwa garis start-nya di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Babad Lamongan dan Finish di Stadion Delta. Untuk mempersipakan lari maraton 100 km ini, Zaki melakukan latihan pagi dan sore. Ia juga memprogramkan long run, jogging ringan, dan penguatan otot kecil dan besar.

“Biar persiapannya maksimal mengingat lari ini sangat jauh. Masuk dalam kategori ultra marathon. Sebab itu, menjaga kondisi badan sangat penting,” tandas Zaki.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya