Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR RI sekaligus Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Johan Rosihan menyebut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah merupakan momentum yang tepat untuk kembali membangun negeri dengan akhlak.
"Ramadan adalah pelatihan rohani dan sosial yang sangat relevan untuk memperkuat bangunan kebangsaan kita," ujar Johan dalam keterangan tertulis di Jakarta, melansir Antara, Minggu (30/3/2025)..
Baca Juga
Menurut Johan, bulan Ramadan telah mengajari seluruh elemen bangsa tentang pentingnya kejujuran dalam memperkuat pondasi kepemimpinan.
Advertisement
Dia mengatakan, kejujuran adalah inti dari ibadah puasa lantaran dapat mendidik manusia untuk bertindak benar meski tidak dilihat manusia lain.
Dalam konteks berbangsa, Johan menilai nilai-nilai ini harus ditransformasikan menjadi budaya antikorupsi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
"Pemimpin yang jujur akan melahirkan kebijakan yang adil, dan masyarakat yang jujur akan menjadi penjaga moral ruang publik. Mari dorong lahirnya birokrasi dan lembaga negara yang bersih melalui pendidikan karakter sejak dini dan penegakan hukum tanpa pandang bulu," papar dia.
Yang kedua, lanjut Johan, bulan Ramadan juga telah mengajari bangsa untuk bersikap sabar dalam menjalankan kehidupan yang penuh dengan dinamika baik ataupun buruk.
"Kita diajarkan untuk tidak mudah terprovokasi, tidak menyebar kebencian, dan mampu menyikapi dinamika sosial-politik dengan tenang dan dewasa. Kita butuh lebih banyak tokoh publik dan masyarakat yang mampu meredam gejolak, bukan memperkeruh keadaan," terang Johan.
Tumbuhkan Unsur Empati
Ketiga, kata Johan, bulan Ramadan juga dapat menumbuhkan unsur empati yang berdampak pada kepedulian sosial.
Dia menilai bulan Ramadan melatih empati masyarakat melalui lapar yang disengaja demi merasakan apa yang selalu dialami masyarakat kurang mampu.
"Unsur ini harus menjadi dasar bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat," ucap Johan.
Selanjutnya, Johan juga mengatakan, bulan puasa juga mengajarkan untuk disiplin waktu, pengendalian diri, dan konsistensi serta melatih sikap gotong royong.
Johan menilai sikap gotong-royong ini tumbuh dari beragam kegiatan yang umumnya terjadi selama bulan Ramadan seperti buka puasa bersama, santunan, dan distribusi sembako.
"Dengan seluruh nilai-nilai yang didapat masyarakat selama bulan Ramadan, dia yakin Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang lebih berakhlak dan kuat," jelas Johan.
Advertisement
