Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Hilman Latief meminta seluruh petugas bersiaga agar kejadian orang tersesat atau jemaah haji hilang yang terjadi di Makkah tidak terulang di Madinah, karena situasinya juga sama-sama padat.
"Banyak jemaah (haji) yang bergeser dari Makkah ke Madinah dan jumlahnya juga sekarang mencapai 100 ribuan, artinya akan padat lagi di Madinah. Jemaah akan menghadapi situasi yang padat lagi, setelah tenang di Mekkah pascapuncak haji, umroh sunah, dan pascatawaf wadah, jamaah masuk Madinah menghadapi situasi padat," kata Hilman.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Hilman seusai menggelar rapat koordinasi dengan para kepala sektor, kepala seksi, dan petugas terkait mengenai persiapan menghadapi puncak kedatangan jamaah gelombang dua di Madinah, kepulangan jamaah ke Tanah Air, kesiapan tim, kesiapan hotel, transportasi, keterlambatan dan perubahan jadwal pesawat, serta meminimalkan perubahan yang mungkin terjadi.
"Saya minta petugas mawas diri, berjaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat dan hilang di jalan bisa diminimalisir," kata Hilman seusai rapat koordinasi yang berlangsung di Kantor Daerah Kerja Madinah, Selasa (11/7} malam waktu setempat, dikutip Antara.
Hilman juga meminta seluruh tim linjam (perlindungan jamaah), Kasatop, dan para petugas agar bisa membuat skenario preventif jangan sampai kejadian jemaah haji tersesat dan hilang yang terjadi di Mekkah juga terjadi di Madinah, karena sama-sama padat.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Potensi Tersesat di Madinah Tinggi
"Madinah itu bagi orang yang tidak familiar, gerbang Masjid Nabawi dianggap sama semua, begitu keluar kok lain posisi gedungnya. Potensinya besar, makanya kami minta penempatan petugas agar tidak terulang dan kita ingin tiga orang ini (orang hilang) selesai dan tidak bertambah lagi," kata Hilman.
Bagi peserta haji yang pernah hilang dan ketemu serta telah kembali bersama kelompoknya saat di Mekkah, Hilman berpesan agar hal itu tidak terulang di Madinah yang intensitas pergerakannya juga tinggi.
"Kami juga meminta agar jamaah bisa jaga ritme ibadahnya, kesehatan fisik, dan petugas mempunyai peran yang besar dalam hal ini. Semoga semuanya lancar," katanya.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut di antaranya Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Nur Arifin, Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin, Sekretaris Daker Madinah Abdillah, para ketua seksi, dan ketua sektor.
Advertisement
Jemaah Haji Hilang Ditemukan Sudah Meninggal
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengkonfirmasi seorang haji asal Probolinggo dari kloter SUB-65, Niron Sunar Suna (77), yang hilang saat lempar jumrah aqabah di Mina telah dimakamkan di Sharaya, Mekkah.
"Jenazah dibawa ke Masjidil Haram untuk disalatkan selepas maghrib lalu kita bersama keluarga langsung memakamkannya di pemakaman umum kawasan Syaraya," kata Kabid Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Harun Ar Rasyid di Mekkah, Selasa (11/7).
Setelah menemukan informasi yang mengarah kepada salah satu anggota jemaah haji hilang, katanya, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum serta menuju ruang jenazah Rumah Sakit Al Noor.
"Istri dari almarhum setelah melihat ciri-ciri khusus yang melekat di tubuh jenazah tersebut, maka beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya," kata dia.
Harun mengatakan petugas bersama pihak maktab langsung melakukan pengecekan data-data, seperti paspor, visa, ciri-ciri khusus lainnya, dan pengecekan sidik jari jemaah haji meninggal tersebut.
2 Jemaah Haji Masih Belum Ditemukan
Ia mengatakan setelah melakukan negosiasi yang panjang dan cukup alot, akhirnya jenazah dapat dimandikan dan disalatkan di Masjidil Haram sebelum dimakamkan.
"Alhamdulillah pukul 20.15 waktu Arab Saudi semua proses berjalan dengan lancar," kata dia.
Dia berharap, dua haji yang masih hilang saat Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina) bisa segera ditemukan.
Sebanyak dua haji yang masih dicari keberadaan, yakni Idun Rohim Zen (87) kloter 20 dari Embarkasi Palembang dan Suharja Wardi Ardi (69) kloter 10 dari Embarkasi Kertajati.
Advertisement
Kronologi Hilangnya Niron
Sebelumnya, PPIH melaporkan ada tiga jemaah haji yang hilang. Mereka yakni, yakni, Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter 10, dan Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65).
Niron terpisah dari rombongannya ketika berada di Mina pada tanggal 29 Juni 2023 (11 Dzulhijjah). Kala itu Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melaksanakan lontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah subuh. Sebenarnya jadwal mereka lontar jumrah adalah pada sore hari pukul 17.30 WAS.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan," kata Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi, Sabtu (8/7/2023).
Karena tak kunjung pulang ke tenda sampai sore hari, sang istri pun melapor kepada Hartono selaku Ketua Kloter. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi di Mina.
Hartono mengaku, sejak itu pula proses pencarian terus pihaknya lakukan dengan berkoordinasi ke Sektor 7, PPIH Embarkasi SUB, bahkan ke PPIH Daerah Kerja Makkah. Namun, ikhtiar itu belum membuahkan hasil, hingga pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan.Â
"Walhasil barang dan identitas itu benar adanya milik Bapak Niron, akan tetapi Bapak Niron-nya sampai saat ini, tanggal 8 Juli 2023, belum diketemukan," ujar Hartono.
Tim Rembulan