Liputan6.com, Semarang - Kisah inspiratif mewarnai prosesi wisuda UIN Walisongo, Semarang, Rabu, 8 November 2023. Wisudawan terbaik ternyata berasal dari keluarga yang secara ekonomi bisa dikatakan kurang mampu.
Namanya Nilal Muna, lengkapnya Nilal Muna Fatmawati. Dia didaulat menjadi wisudawan terbaik Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang pada 8 November 2023, dengan IPK 3,92.
Baca Juga
Berlangsung di Gedung Tgk. Ismail Yaqub, Prosesi Wisuda dipimpin Plt. Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar, M.Ag. Saat itu, total ada 628 sarjana yang diwisuda.
Advertisement
Hidup di tengah keluarga yang terbatas dalam urusan ekonomi, tidak menyurutkan semangat Nilal untuk kuliah.
Ayahnya, Atmiko, yang berprofesi sebagai jasa angkut atau kuli angkut juga terus memberikan motivasi. Hal itu menguatkan semangat Nilal Muna untuk tidak pernah putus asa dalam menyelesaikan kuliahnya.
Mengutip laman Kemenag, Nilal Muna mengakui bahwa perjalanan perkuliahannya tidak mudah. Namun dia bertekad kuat dan percaya bahwa pendidikan adalah salah satu sarana untuk mengikhtiarkan perubahan nasibnya. Hal itu mengantarkan dirinya lulus dalam waktu relatif cepat, 3 tahun 26 hari.
Tim Rembulan
Simak Video Pilihan Ini:
Lulus Jalur Nonskripsi
Nilal Muna Fatmawati diwisuda melalui jalur non skripsi. UIN Walisongo memang sudah menerapkan lulus Non Skripsi bagi mahasiswanya sesuai Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Nilal Muna lulus dengan menulis artikel ilmiah berjudul “Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru Pendidikan Anak Usia Dini”. Artikel ini terbit di Jurnal Obsesi, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini yang terindeks Sinta 2.
Mahasiswi asli dari Kota Semarang ini dikenal aktif menulis berbagai artikel ilmiah. Beberapa di antaranya adalah “Development of Educational Game Tool, ‘Magic Spinman’ to improve the Fine Motor Skill off Early Childhood Education Student” yang terbit di Jurnal Al Athfaal, Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Terindeks Sinta 3.
Artikel lainnya berjudul “Menggali Makna Kemerdekaan HUT RI bagi Masyarakat Urban (Studi Kasus di Meteseh Tembalang)”, terbit pada jurnal terindeks Sinta 5.
Selain menulis di berbagai jurnal ilmiah, Nilal juga aktif di forum ilmiah dengan mengikuti International Conference Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Saat itu, dia menyampaikan papernya yang berjudul “Deconstruction of Early Childhood Gender Stigma Study At RA Hj. Sri Musitarti Semarang”.
Advertisement
Menulis Buku
Nilal Muna juga menulis buku yang diterbitkan dengan ISBN oleh Penerbit Fatiha Media dengan judul “Strategi Pembelajaran Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini Berbasis Genetik STIFIn”. Dia juga aktif mengikuti berbagai lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat nasional, termasuk ikut juga program KKN Internasional di Malaysia.
Bagaimaan bisa lulus cepat? Nilal Muna berbagi kiat. Pertama, tentukan tujuan kenapa ingin lulus lebih awal, tepatnya pada semester berapa. Kedua, fokus serta jalani dengan kesabaran dan keikhlasan. Ketiga, atur waktu dengan baik dan jangan menyerah. Menurutnya, lulus non skripsi dengan artikel jurnal bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. Nilal sendiri mempersiapkan artikelnya di semester 5 sehingga bisa lulus di Semester 7.
Plt. Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar mengapresiasi prestasi mahasiswa yang bisa lulus Non Skripsi. “Sekarang dimulai adanya keputusan S1, S2, dan S3 bisa lulus Non Skripsi. Kewenangan ada di PT masing masing, Kalau dirasa mahasiswa dari segi akademik sudah mampu dan melewati tahapan penilaian secara komprehensif di level prodi dan fakultas. Kelulusan non skripsi ini merespon kebijakan kementrian adanya pilihan lulus Non skripsi," sebutnya.
Lulus Non skripsi bisa mempercepat kelulusan mahasiswa dengan mempertanggungjawabkan secara akademik bisa melalui karya yang diujikan secara komprehensif.