Pernikahan BCL-Tiko Aryawardhana dan Kisah Ummu Salamah Dipersunting Rasulullah SAW Setelah Suami Meninggal

Melihat jauh ke belakang, pernikahan BCL dengan Tiko Aryawardhana memiliki sedikit kesamaan dengan kisah Ummu Salamah yang menerima lamaran Rasulullah SAW. Keduanya sama-sama menikah lagi setelah suaminya meninggal dunia.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 06 Des 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 09:30 WIB
Penampilan Putra Bunga Citra Lestari, Noah Sinclair
Saat akad nikah BCL dan Tiko pun memilih konsep tradisional, terlihat dari busana yang dikenakan BCL, Tiko, begitupun Noah. [@itsmebcl]

Liputan6.com, Jakarta - Bunga Citra Lestari (BCL) memutuskan menikah lagi setelah menjadi single parent selama tiga tahun karena suaminya, Ashraf Sinclair meninggal dunia. Ibunda Noah Sinclair ini memilih Tiko Aryawardhana sebagai kekasih barunya.

Pernikahan BCL dengan Tiko Aryawardhana berlangsung di sebuah hotel dan resor mewah di kawasan Karangasem, Bali pada Sabtu, 2 Desember 2023. Pernikahan sepasang kekasih ini mencuri perhatian publik dan menjadi perbincangan beberapa hari terakhir.

Melihat jauh ke belakang, pernikahan BCL dengan Tiko Aryawardhana memiliki sedikit kesamaan dengan kisah Ummu Salamah yang menerima lamaran Rasulullah SAW. Keduanya sama-sama menikah lagi setelah suaminya meninggal dunia.

Suami Ummu Salamah, Abu Salamah meninggal dunia dalam Perang Badar. Semasa hidupnya, sepasang kekasih muslim ini banyak berkontribusi dalam memperjuangkan dakwah Rasulullah SAW.

Ummu Salamah dan suaminya pernah mengikuti hijrah sebanyak dua kali. Pertama, hijrah ke Habasyah bersama sahabat yang lainnya demi menyelamatkan akidah dari kaum musyrikin. Kedua, hijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW dan muslim lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ummu Salamah Sempat Tidak Akan Menikah Lagi Jika Suami Meninggal

Ilustrasi ucapan selamat pagi Islami
Ilustrasi ucapan selamat pagi Islami. (Photo created by kjpargeter on www.freepik.com)

Mengutip NU Online, Ummu Salamah adalah seorang wanita yang sangat patuh dan mencintai suaminya. Ia sempat berjanji tidak akan menikah lagi jika sang suami meninggal dunia.

“Aku pernah mendengar, seorang istri yang ditinggal mati suaminya akan mendapat balasan surga. Dan jika ia tidak menikah lagi (sepeninggal suaminya), maka Allah akan mengumpulkan keduanya di surga kelak. Oleh karena itu, aku berjanji tidak akan menikah lagi setelah engkau tiada,” katanya kepada Abu Salamah.

Mendengar ucapan istrinya itu, Abu Salamah berkata dengan nada tidak setuju, “Apakah kau mau mematuhiku?” “Tentu,” jawab Ummu Salamah. “Jika aku sudah meninggal, menikahlah,” pinta Abu Salamah. 

Abu Salamah pun berdoa untuk istrinya, “Ya Allah, berilah Ummu Salamah sepeninggalku sosok suami yang lebih baik dariku, yang tidak membuatnya sedih dan tidak menyakitinya.”

Setelah suaminya meninggal, Ummu Salamah berkata, “Siapa laki-laki yang lebih baik dari Abu Salamah?” Tidak lama kemudian Rasulullah SAW sambil berdiri di depan pintu menyatakan pinangannya kepada keponakan atau anak Ummu Salamah.

Menanggapi hal itu, Ummu Salamah berkata, “Aku akan mendatangi Rasulullah sendiri, atau bersama keluargaku.” Keesokan harinya Rasulullah melamarnya. (Syamsuddin adz-Dzahabi, Siyaru A’lâmin Nubalâ, 1982: juz II, h. 203)

Ketika Ummu Salamah Menerima Lamaran Rasulullah SAW

Ilustrasi masjid, Islami
Ilustrasi masjid, Islami. (Photo created by kjpargeter on www.freepik.com)

Masih mengutip NU Online, dalam satu riwayat dijelaskan bahwa setelah suaminya meninggal, Ummu Salamah sowan ke Rasulullah. Ummu Salamah kemudian diperintahkan untuk berdoa yang baik-baik untuk suaminya, sebab ucapannya akan diaminkan oleh malaikat. 

Ummu Salamah kemudian berdoa sesuai yang diajarkan Rasulullah, “Ya Allah, ampunilah aku dan dia (Abu Salamah) dan berilah aku atas kematiannya itu dengan ganti yang lebih baik.” 

Doanya kemudian dikabulkan oleh Allah swt. Dan ia memperoleh pengganti yang lebih baik dari suaminya, yaitu Rasulullah saw. Kisah ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Muslim berikut, 

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَضَرْتُمْ الْمَرِيضَ أَوْ الْمَيِّتَ فَقُولُوا خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سَلَمَةَ قَدْ مَاتَ قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً قَالَتْ فَقُلْتُ فَأَعْقَبَنِي اللَّهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ لِي مِنْهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (رواه مسلم 

Artinya, “Dari Umma Salamah, dia berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Jika kalian menjenguk orang sakit atau bertakziah ke orang meninggal, maka ucapkanlah kebaikan. Sebab, malaikat akan mengamini apa yang kalian katakan. Ummu Salamah berkata, ‘Ketika Abu Salamah meninggal, aku mendatangi Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh Abu Salamah sudah meninggal.’” 

“Rasulullah pun bersabda padanya, ‘Berdoalah, ‘Ya Allah, ampunilah aku dan dia (Abu Salamah) dan berilah aku atas kematiannya itu dengan ganti yang labih baik.’ Ummu Salamah berkata, ‘Maka aku pun berkata demikian. Allah pun memberiku ganti yang lebih baik darinya, yaitu Nabi Muhammad saw.’” (HR Muslim) 

Awalnya Ummu Salamah sedikit minder saat menerima lamaran Rasulullah. Di antaranya adalah mengingat dirinya janda yang mempunyai beberapa anak dan usianya sudah tak lagi muda. Namun, semua ini tidak menjadi pertimbangan Rasulullah. Bahkan saat ia menyampaikan usianya yang sudah tua, Rasulullah menjawab, “Usiaku jauh lebih tua darimu.”

Demikian kisah Ummu Salamah menikah dengan Rasulullah SAW setelah suaminya gugur di Perang Badar. Semoga pembaca dapat mengambil hikmahnya. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya