Bolehkah Berhubungan Intim Menghadap Kiblat, Apa Hukumnya dalam Islam?

Berhubungan intim atau hubungan suami istri dalam Islam dianggap sebagai bagian dari ibadah dan diizinkan selama dilakukan dengan cara yang halal. Pertanyaannya kemudian, bolehkah menghadap kiblat?>

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 20:30 WIB
Hubungan Intim/Seks
Ilustrasi hubungan intim. /copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Kiblat merujuk pada arah yang dihadapi oleh umat Islam ketika mereka melakukan ibadah sholat. Arah kiblat utama bagi umat Islam adalah Ka'bah, yang terletak di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Ketentuan menghadap Ka'bah ini merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan sholat, salah satu dari lima rukun Islam.

Pemahaman dan pengamalan kiblat ini berasal dari ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis, di mana Allah menyuruh umat-Nya untuk menghadap Ka'bah ketika beribadah.

Selain fungsi ibadah, konsep kiblat juga memiliki nilai simbolis dan spiritual. Menghadap Ka'bah dalam sholat melambangkan ketaatan dan kesatuan umat Islam dalam melaksanakan perintah Allah.

Secara simbolis, kiblat mengingatkan umat Islam akan pusat spiritual mereka dan menunjukkan bahwa keberagaman geografis tidak menghalangi persatuan mereka dalam melaksanakan ibadah. Dengan memahami dan mengikuti kiblat, umat Islam menjalankan ajaran agama Islam dengan konsistensi dan kesatuan yang mendalam.

Sedangkan berhubungan intim atau hubungan suami istri dalam Islam dianggap sebagai bagian dari ibadah dan diizinkan selama dilakukan dengan cara yang halal.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sering jadi Pertanyaan Masyarakat

Hubungan Seks Hubungan Intim
Ilustrasi Hubungan Seks (iStockphoto)

Jika merujuk dua pengertian tersebut, lalu adakah larangan dalam Islam mengenai hubungan intim menghadap kiblat?

Menukil Bincangsyariah.com, hal ini menjadi persoalan yang kerap kali ditanyakan masyarakat, terlebih suami dan istri, yang ingin melaksanakan hubungan pasangan.

Lantaran arah kiblat merupakan sesuatu yang sakral dalam Islam karena menjadi arah shalat. Itu mengapa, seorang muslim tidak diperkenankan (dalam artian makruh) menghadap arah kiblat saat melakukan aktivitas-aktivitas yang ‘kotor’ dalam pandangan syariat seperti buang air kecil dan buang air besar.

Maka bagaimana dengan berhubungan intim? Apakah saat berhubungan badan tidak boleh menghadap kiblat?

Hindari Hubungan Intim Menghadap Kiblat, Ini Penjelasan Islam

Hubungan Intim/Seks
Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Kristyk.photo

Mayoritas ulama sepakat bahwa menghadap kiblat saat berhubungan badan, baik dilakukan dalam bangunan atau di luar bangunan, hukumnya boleh bahkan tidak makruh. Namun ada sebagian ulama mazhab Maliki yang memakruhkannya.

Hal ini sebagaimana jawaban Imam Nawawi saat ditanya mengenai hukum menghadap kiblat saat berhubungan intim;

مسألة: هل يكره الجماع مستقبل القبلة في الصحراء، أو في البنيان، وهل فيه خلاف لأحد من العلماء

الجواب: لا يكره ذلك؛ لا في الصحراء، ولا البنيان؛ هذا مذهب الشافعي والعلماء كافةً، إِلا بعضَ أصحاب مالك

“Pertanyaan: Apakah dimakruhkan menghadap kiblat saat berjimak di dalam bangunan atau di luar bangunan? Adan apakah terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama?

Jawaban: Menghadap kiblat saat berjima baik di dalam bangunan atau di luar bangunan hukumnya tidak makruh. Ini adalah pendapat dari Mazhab Syafii dan seluruh ulama selain sebagian ulama malikiyyah.”

Meski demikian, seyogyanya seorang muslim menghindari menghadap kiblat saat berhubungan intim sebagai bentuk adab dan pemuliaan/penghormatan terhadap arah kiblat. Sebagaimana penjelasan Imam Al-Ghazali berikut ini;

ثم ينحرف عن القبلة ولا يستقبل ‌القبلة ‌بالوقاع إكراماً للقبلة

“… Kemudian berpaling dari arah kiblat dan tidak menghadap arah kiblat saat berhubungan intim karena memuliakan arah kiblat.”

Penjelasan tersebut beliau sampaikan dalam Kitabnya Ihya’ Ulumudin Juz II halaman 50, tepatnya saat membahas adab-adab nikah. Yang salah satu topik bahasannya adalah tentang hubungan suami dan istri.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya