Liputan6.com, Jakarta - Dalam kisah barat seseorang pembohong akan digambarkan dengan sosok boneka kayu bernama Pinokio, yang jika berbohong maka hidungnya akan berubah menjadi panjang. Bohong merupakan perilaku di mana seseorang dengan sengaja menyampaikan informasi yang tidak benar atau tidak akurat.
Motivasi tukang bohong di balik tindakannya dapat bervariasi, termasuk untuk menghindari konsekuensi negatif, mencapai keuntungan pribadi, atau bahkan hanya untuk menyenangkan diri sendiri.
Tindakan bohong sering kali melibatkan kesadaran penuh akan ketidakbenaran pernyataan yang disampaikan, membedakannya dari kesalahan atau kekeliruan yang terjadi tanpa disengaja.
Advertisement
Dampak bohong dapat sangat merugikan, terutama dalam konteks hubungan interpersonal. Kepercayaan, yang merupakan fondasi utama dalam interaksi sosial, dapat hancur ketika seseorang terbukti berbohong.
Ketika kepercayaan rusak, sulit untuk membangunnya kembali, dan hubungan bisa mengalami keretakan yang mendalam. Oleh karena itu, kejujuran dianggap sebagai nilai yang sangat dihargai dalam masyarakat, karena menciptakan dasar yang kuat untuk hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Bohong tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat berdampak negatif pada diri sendiri. Kesadaran akan kebohongan yang disampaikan dapat menyebabkan perasaan bersalah atau kegelisahan psikologis.
Selain itu, reputasi seseorang juga dapat tergerus jika terbukti sering berbohong. Oleh karena itu, memahami konsekuensi bohong dan menerapkan prinsip kejujuran dalam kehidupan sehari-hari merupakan langkah penting untuk membangun hubungan yang kuat dan bermakna.
Lalu apa azab bagi tukang bohong? apakah ngeri seperti perbuatan negatif lainnya?
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Azab Pembohong
Menukil Bincangsyariah.com, Rasulullah SAW memperingatkan kepada umatnya akan pedihnya siksa kubur yang akan menimpa seseorang yang suka berbohong
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، قَالاَ: اَلَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ، يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغُ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Aku melihat dalam mimpi dua orang Malaikat, keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat mulutnya dikoyak hingga telinga, adalah seorang pembohong. Ia berbohong hingga kebohongannya tersebut dibebankan kepadanya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia diberi beban seperti itu hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Dalam kitab Irsyad al-Syari, hadis ini Imam Bukhari sebutkan secara ringkas dalam bab al-Adab sedangkan dalam bab al-Janaiz meriwayatkan dalam hadis lebih panjang.
Dalam riwayat yang panjang disebutlan bahwa pada saat itu Nabi melihat dua orang malaikat dalam mimpinya mendatangi beliau kemudian mereka menarik tangannya dan membawanya ke tanah suci, di sana ada seorang laki-laki yang berdiri dengan tangannya kemudian ada besi yang dimasukkan dari rahang hingga tembus ke pingangnya kemudian dilakukan hal yang sama dengan rahang lainnya hingga mencapai pinggang sebelahnya, demikian berulang-ulang terjadi. Lalu Nabi bertanya, “Kenapa ini?” lalu para malaikat menjawab seperti hadis di atas.
Hadis ini menjelaskan bahwa berbohong merupakan hal yang tidak diperbolehkan. Namun para ulama berbeda pendapat mengenai tingkatan larangannya berdasarkan sebesar apa akibat kebohongan tersebut kepada orang-orang yang dibohongi.
Kebohongan yang parah dosa yang dibebankan padanya hingga mencapai ufuk. Orang yang berbohong pun akan merasakan dosa atau siksa kubur akibat perbuatannya tersebut hingga hari kiamat. Rasulullah bahkan sangat menghindari berbohong walaupun itu hanya sebagai gurauan. Beliau adalah orang yang tidak berbohong.
Karena itu, berhati-hatilah dalam mengatakan sesuatu. Jika memang telah berbohong maka lebih baik mengakuinya kebenarannya kemudian meminta maaf kepada yang bersangkutan dan bertaubat kepada Allah Swt, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Advertisement
Penjelasan Makna Azab
Dalam Islam, azab memiliki makna yang mendalam dan berkaitan erat dengan prinsip keadilan illahi. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam menyajikan gambaran mengenai azab sebagai konsekuensi dari perbuatan dosa dan ketidakpatuhan terhadap ajaran Allah.
Azab dalam Islam sering dikaitkan dengan dua tempat utama, yaitu neraka dan siksaan di kehidupan setelah mati.
Neraka dalam Islam dijelaskan sebagai tempat siksaan yang sangat pedih dan mengerikan, di mana orang-orang yang melakukan perbuatan dosa yang serius akan dihukum. Al-Qur'an menjelaskan berbagai lapisan neraka dan berbagai jenis siksaan yang dialami oleh para pelanggar hukum Allah. Konsep neraka ini bukan hanya sebagai tempat hukuman, tetapi juga sebagai peringatan dan dorongan untuk melaksanakan perbuatan baik dan taat kepada Allah.
Selain neraka, azab dalam Islam juga mencakup siksaan di kehidupan setelah mati, sebelum hari kiamat dan kehidupan akhirat. Hari kiamat dijelaskan sebagai hari pembalasan, di mana setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka.
Azab atau pahala akan diberikan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia. Keimanan dan amal perbuatan yang baik akan mendatangkan pahala, sementara ketidaktaatan dan perbuatan dosa dapat mengakibatkan azab.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul