Menerobos Rawa dengan Airboat: Petualangan Seru di Kawasan Finniss River Lodge Australia

Airboat melaju cukup kencang, menembus semak-semak dan meliuk-liuk di antara pepohonan tinggi di kanan kirinya. Suasananya sedikit menegangkan.

oleh Muhammad Ali Diperbarui 20 Apr 2025, 12:26 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2025, 08:04 WIB
Airboat
Kendaraan airboat yang digunakan Finniss River Lodge menerobos rawa dan hutan untuk menikmati keindahan alam. (Liputan6.com/Muhammad Ali).... Selengkapnya

Liputan6.com, Darwin - - Berpetualang menerobos rawa, danau, dan kali menggunakan airboat atau perahu udara memiliki pengalaman tersendiri. Terlebih airboat melaju dengan cukup kencang, menembus semak-semak dan meliuk-liuk di antara pepohonan tinggi di kanan kirinya. Suasananya sedikit menegangkan.

Pengalaman ini bisa Anda dapatkan saat melancong dan bermalam di Finniss River Lodge, Northern Territory, yang hanya berjarak 90 kilometer dari Kota Darwin, Australia. Lodge ini hanya menampung sekitar 12-15 tamu, sehingga pengalaman tamu lebih eksklusif.

Liputan6.com berkesempatan menyambangi lokasi ini. Berkat undangan dari Tourism Northern Territory (TNT) dan AirAsia, rombongan tur terbang dari Jakarta menuju Denpasar dengan AirAsia QZ 802, dan dilanjut ke Australia dengan AirAsia QZ 540. Tiba di Bandara Darwin, perjalanan langsung berlanjut menuju Hotel Courtyard By Marriot, untuk bermalam.

<p>Airboat yang digunakan untuk menjelajahi rawa, danau, dan hutan di kawasan Finniss River Lodge. (Liputan6.com/Muhammad Ali).</p>

Untuk memulai petualangan seru ini, wisatawan naik buggy car dari depan lodge menuju tempat airboat berada. Kendaraan itu terparkir di area yang terlihat rawa. Model transportasinya mirip perahu yang dilengkapi pagar pengaman pada sisi kanan kirinya. Di bagian belakang, terdapat baling baling yang dikeliling kerangka besi sebagai pelindung. Airboat itu menampung empat orang, termasuk pengendali.

Suara mesinnya yang cukup keras, masing-masing pelancong diminta mengenakan headset untuk melindungi pendengaran mereka. Petualangan pun dimulai. Airboat itu melaju di atas rawa yang ditumbuhi rerumputan sedikit tinggi. Mesinnya terus menyala keras menyapu bersih rerumputan yang menghalangi laju perahu. Sampai pada suatu tempat, perahu pun berhenti.

Di sini, banyak bungai teratai menjulang di atas air rawa. Warnanya yang ungu dengan daun melebar di atas air, terlihat menghiasi rawa yang luas. Meski tumbuh tidak teratur, tanaman itu terlihat indah nan sedap dipandang mata.

Setelah itu, petualangan dilanjutkan menuju aliran sungai kecil. Sepanjang perjalanan, banyak burung-burung yang asik mencari makanannya. Binatang itu ada yang sendiri dan ada juga yang berkelompok. Warnanya beragam. Ada yang putih, hitam, juga paduan warna lain yang menambah keindahan bentuknya. Mereka terbang menikmati alam bebas, tanpa harus khawatir tertangkap oleh para pemburu perusak alam.

<p>Suasana rawa di kawasan Finniss River, Darwin, Australia. (Liputan6.com/Muhammad Ali). </p>

Airboat pun kemudian terhenti pada satu titik. Melihat sisi kiri, ada kepala seekor buaya betina yang terlihat tenang. Panjangnya hewan itu dapat diperkirakan dari ukuran kepala.

"Saat ini, buaya betina hanya menunjukkan ujung hidung, mata, dan telinganya di atas air. Kita dapat memperkirakan panjang tubuh buaya dengan mengalikan bagian yang terlihat di atas air dengan tujuh," ujar Pete "Fingger" kepada Liputan6.com, Kamis 10 April 2025 lalu.

Menurut dia, banyak rumah model dunia memiliki peternakan buaya dan menggunakan kulit mereka untuk membuat tas tangan, sepatu bot, dan lain-lain. Harga telur buaya bisa mencapai $50 per butir. "Apakah itu sepadan? Ya, 90.000 telur buaya dapat menghasilkan banyak uang," kata dia.

 

 

Memburu Telur Buaya

Buaya
Seekor buaya terlihat di semak-semak di kawasan Finniss River. (Liputan6.com/Muhammad Ali).... Selengkapnya

Untuk mendapatkan telur buaya, Pete menuturkan, biasanya mereka akan menurunkan seseorang dengan helikopter ke sarang buaya, Dan orang tersebut akan memiliki kandang karet untuk melindunginya dari serangan buaya. Atau, mereka juga bisa menggunakan perahu udara untuk mengambil telur buaya, dengan satu orang mengambil telur dan satu orang lainnya memegang tongkat untuk melindungi dari serangan buaya.

"Ini sangat berisiko, karena buaya sangat melindungi telur mereka. Banyak orang telah diserang oleh buaya saat mencoba mengambil telur mereka. Jika kita mendekati sarangnya, buaya betina akan menyerang kita. Buaya dapat melihat 270°," ujar dia.

<p>Robert Ventura, owner of the Finniss Cattle Station of TLV (Teritory Leo Ventura). (Liputan6.com/Muhammad Ali).</p>

Pete mengatakan, buaya betina dapat bertelur antara 50-80 butir dalam satu sarang. Tetapi hanya satu pesen dari mereka yang akan bertahan hidup di alam liar. "Banyak predator lain, seperti ikan, burung, dan lain-lain, yang memangsa telur buaya," kata dia.

Setelah dirasa cukup, airboat balik kanan untuk menuju penginapan. Petualangan di alam rawa bertemu ragam satwa liar menyimpan pengalaman penuh kesan dan pelajaran. Alam ini akan terus terlihat indah dan bersahabat dengan manusia saat semuanya mampu menjaganya dengan baik.

Aparteman Unik Rayap

<p>'Apartemen' atau rumah rayap yang menjulang tinggi di atas tanah kawasan Finnis River Lodge, Darwin Australia. Tinggu rumah rayap itu mencapai sekitar lima meter. (Liputan6.com/Muhammad Ali)</p>

Selain tur dengan airboat, Finniss River Lodge juga menyediakan fasilitas breakfast di alam terbuka dengan pemandangan menakjubkan saat pagi hari. Sekitar pukul 06.00 waktu setempat, para tamu akan dibawa menuju lokasi lahan yang luas dengan buggy car.

<p>Sarapan pagi di tengah lahan luas yang menjadi fasilitas dari Finniss River Lodge, Darwin, Australia. Pemandangan indah sunrise menambah kesan istimewa pada momen spesial tersebut.</p>

Di sebuah tempat, sudah tersedia meja dan bangku makan untuk menikmati menu lezat yang dihidangkan langsung oleh koki di sana. Pemandangan indah sunrise menambah kesan istimewa pada momen spesial tersebut.

Tidak jauh dari lokasi ini, terdapat banyak 'apartemen' rayap berupa gundukan tanah berwarna kecoklatan. Tinggi gundukan itu beragam, ada yang tiga meter bahkan ada yang mencapai lima meter. Menurut Pete, proses aparteman rayap ini tumbuh menjulang ke atas memakan waktu sekitar 10 tahun.

Panorama Indah Finniss River Lodge

Finniss River Lodge
Suasana di depan Finniss River Lodge, Darwin, Australia. Indan dan menenangkan. (Liputan6.com/Muhammad Ali).... Selengkapnya

Usai berpelesiran menikmati air terjun Sandy Creek di Litchfield National Park, Liputan6 selanjutnya bermalam di Finniss River Lodge. Lokasinya terpencil dan berdiri di atas lahan yang sangat luas. Ada 6 kamar yang masing-masingnya menawarkan pemandangan alam luas dan keindahan panorama saat matahari terbenam.

Menurut Manajer Finnis River Lodge, Chase Johnson, tempat ini didirikan pada 2020 dan telah beroperasi selama empat musim. Pihaknya menawarkan paket all-inclusive yang meliputi akomodasi, makanan, minuman, dan tur di sekitar lodge.

"Kami menawarkan tur buggy, birding serta berbagai jenis tur, seperti melihat satwa liat, menggembalakan sapi, dan berjalan di semak belukar naik perahu udara atau airboat yang sangat menarik untuk melihat kehidupan burung dan buaya di dataran banjir. Tur yang penuh kejutan serta menyenangkan," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat 11 April 2025 lalu.

Dia menuturkan, lodge ini berdiri bermula dari keluarganya yang telah berada di tempat tersebut sejak 1987 dan mereka ingin berbagi apa yang mereka miliki dengan pengunjung dari luar negeri dan domestik. "Lodge ini dibangun selama COVID dan sekarang kami memiliki lodge yang indah ini untuk dikunjungi. Kami memiliki area seluas 50.000 hektare yang menawarkan keindahan alam, pantai, dan hutan," ujar dia.

<p>Manajer Finnis River Lodge, Chase Johnson. (Liputan6.com/Muhammad Ali).</p>

Chase menuturkan, Lodge ini banya dikunjungi wisatawaan internasional ketimbang domestik. Perbandingannya tidak terlalu jauh, yaitu 60-70 peren. Lodge ini juga menawarkan paket tur harian untuk tamu yang hanya memiliki waktu yang singkat di Darwin.

Dia mengungkapkan, lodge akan ramai tamu pada saat musim dingin berlangsung. Kondisi itu terjadi sekitar bulan Juni, Juli, dan Agustus. "Namun, pada musim hujan di bulan Januari, Februari, dan Maret, lodge ini sangat indah dan hijau. Jadi, lodge ini lebih sibuk pada bulan Juni dan Juli, tetapi juga cukup ramai pada awal dan akhir tahun," dia menandaskan.

.

 

Terbang dari Denpasar-Darwin

Pesawat Air Asia
Pesawat AirAsia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelumnya AirAsia meresmikan penerbangan perdana dari Denpasar menuju Darwin. Rute ini menjadi rute ketiga menuju Australia setelah Perth dan Cairns. Menurut Northern Territory Minister for Tourism and Hospitality, Hon Marie-Clare Boothby, rute Denpasar–Darwin ini tidak hanya memperkuat konektivitas antara Indonesia dan Australia Utara, tetapi juga mempererat hubungan sejarah, budaya, dan ekonomi di kedua wilayah.

"Kami berharap rute ini semakin meningkatkan kedatangan wisatawan, memperluas mobilitas bisnis, serta membuka peluang kolaborasi di berbagai sektor,” kata dia di Darwin  Sabtu (22/3).

"Rute penerbangan baru ini merupakan langkah penting untuk menjadikan Northern Territory sebagai destinasi terbaik di negara ini untuk dikunjungi, ditinggali, bekerja, dan berinvestasi," tambah Boothby.

Dia mengungkapkan, peningkatan konektivitas mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka lebih banyak peluang bisnis dan menarik wisatawan, sehingga semakin banyak orang dapat merasakan semua yang ditawarkan oleh Northern Territory.

"Penambahan penerbangan akan memperkuat sektor pariwisata, menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Northern Territory, serta mempermudah perjalanan untuk bertemu orang-orang terkasih,” tutup Minister Boothby.

Hubungan Historis

Air Asia.
Air Asia. (dok. Instagram @airasia/https://www.instagram.com/p/B7iuD7sHMRo//Tri Ayu Lutfiani)... Selengkapnya

Sedangkan Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine menambahkan, Denpasar dan Darwin memiliki hubungan historis dan budaya yang erat serta menjadi destinasi favorit bagi wisatawan Australia yang ingin menikmati keindahan Bali, maupun bagi warga Indonesia yang ingin menjelajahi Australia Utara.

"Dengan pembukaan rute ini, Kami berharap dapat semakin meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, yang juga berfungsi sebagai hub dengan konektivitas luas ke lebih dari 130 destinasi di Asia dan sekitarnya melalui jaringan Grup AirAsia," kata dia.

Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Australia Utara, Bagus Hendraning Kobarsih menambahkan, dibukanya rute Denpasar–Darwin oleh Indonesia AirAsia tidak hanya memperkuat konektivitas antara Indonesia dan Australia Utara, tetapi juga memperdalam hubungan sejarah, budaya, dan ekonomi antara kedua wilayah.”

“Kami berharap rute ini dapat semakin meningkatkan kedatangan wisatawan, memperluas mobilitas bisnis serta peluang kolaborasi di berbagai sektor. Ini merupakan pengembangan strategis yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi kedua negara,” ujar Kepala Perwakilan, Konsulat Republik Indonesia (Northern Territory) Bagus Hendraning Kobarsih.

Infografis

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya