2 Kunci Hidup Sukses Menurut Abah Guru Sekumpul, Penting Diketahui!

Ulama kharismatik Nusantara, almaghfurlah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul mengungkap dua penyebab yang sekaligus kunci sukses. Apa saja kunci sukses menurut ulama khumul itu?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 27 Mei 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2024, 05:30 WIB
Abah Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh kebanyakan orang. Standar sukses setiap orang tentu saja berbeda-beda. 

Ada yang bilang, ketika batin sudah puas maka bisa dikatakan sukses. Namun ada pula yang menjadikan karier dan materi sebagai standar kesuksesan utama. 

Bagi orang tua muslim yang taat, mendidik anak hingga tumbuh menjadi orang saleh/salehah adalah sebuah kesuksesan dunia dan akhirat. Sebab, ketika ia meninggal doa anaknya akan terus mengalir.

Perjalanan menggapai kesuksesan tidak mudah. Selalu ada saja tantangan yang harus dihadapi, kecil maupun besar. Masalah yang selalu datang sejatinya adalah ujian bagi mereka yang tengah di jalur kesuksesan.

Kegagalan sering terjadi sebelum meraih kesuksesan. Gagal bukan akhir dari segalanya. Ini adalah momentum untuk mengevaluasi, melihat yang telah dilakukan, dan memperbaikinya.

Ulama kharismatik Nusantara, almaghfurlah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul mengungkap dua penyebab yang sekaligus kunci sukses. Apa saja kunci sukses menurut ulama khumul itu?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Sholat dan Sabar

KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul. (Foto: Istimewa via Laduni.id)
KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul. (Foto: Istimewa via Laduni.id)

Menurut Abah Guru Sekumpul, ketidaksuksesan seorang muslim disebabkan karena dua hal. Bisa jadi sholatnya belum benar atau sabarnya belum benar.

“Tapi bila sholat dan sabarnya benar, maka akan tercapai hasilnya. Sukses,” kata Abah Guru Sekumpul dikutip dari tayangan Instagram @sirr.tareem.

Bagi Abah Guru Sekumpul, dua hal tersebut menjadi kunci meraih kesuksesan. Orang yang menuntut ilmu bisa jadi ulama, yang berdagang atau bekerja jadi kaya karena sholat dan sabarnya. 

“Istri taat, anak berbakti. Cuma menjaga sabar dan sholat dengan benar,” katanya mencontohkan yang lain. 

“Jadi kalau kita ada punya urusan kecil atau besar apalagi urusan berat, kalau tidak berhasil itu lantaran kita juga tidak menjaga sabar dan sholat dengan benar,” tegas Abah Guru Sekumpul.

Kunci Sukses dalam Al-Qur’an

Abah Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul (Istimewa)

Sabar dan sholat sebagai kunci kesuksesan bukan sekadar omon-omon. Kunci keberhasilan ini telah disebut dalam Al-Qur’an.

Dan mintalah pertolongan kamu sekalian dengan sabar dan shalat, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45). 

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Mengutip qultummedia.com, berdasarkan kedua ayat di atas, Allah memerintahkan kita untuk menggunakan kunci sabar dan sholat sebagai sarana untuk meminta pertolongan-Nya. Kenapa demikian?

Dengan sabar membuat kita selalu sadar bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dalam kondisi tertimpa musibah, misalnya secara sadar kita masih bisa mengontrol emosi sehingga kita tidak mengeluh dan menyalahkan diri sendiri atau nasib yang menimpa kita.

Jika musibah telah lepas dari kita, secara sadar kita dapat mengambil hikmah dan selanjutnya bangkit serta memperbaiki diri. Intinya, dengan sabar, apapun musibah dan problematika yang menimpa diri kita tidak akan membuat kita stres, sakit, atau putus asa. Kita justru akan ridha menerima musibah itu dan menyikapinya dengan penuh ketabahan, sehingga jiwa dan raga kita menjadi tenang.

Sedangkan sholat merupakan cara menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan energi ketundukan. Melalui sholat, kita akan menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah sedangkan Allah Mahakuat, kita adalah makhluk yang miskin sedangkan Allah Mahakaya, kita adalah makhluk yang hina sedangkan Allah Mahamulia, dan kita adalah makhluk yang kecil sedangkan Allah Mahabesar. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya