Liputan6.com, Jakarta - Selain menerapkan ilmu marketing, menggunakan pelaris kerap dilakukan bagi sebagian pedagang atau pengusaha untuk melancarkan dagangan atau bisnisnya. Mereka percaya bahwa penawar dari dukun bisa menjadikan jualan atau barang dagangannya laku.
Dalam Islam, muslim dilarang melakukan aktivitas perdukunan. Mendatangi dukun tidak diperkenankan dalam Islam, apalagi menggunakan jasanya untuk melancar rezeki, menzalimi orang lain, dan sebagainya melalui dukun.
Soal larangan ini, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal (dukun), lalu ia bertanya kepadanya tentang sesuatu hal, maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh malam.” (H.R. Muslim).
Advertisement
Baca Juga
Ulama kharismatik Ustadz Abdul Somad (UAS) juga pernah mewanti-wanti kepada umat Islam agar jangan coba-coba mendatangi dukun, khususnya untuk meminta mantra agar dagangannya lancar.
“Jangan minta kepada setan. Kita ini hamba Allah, bukan hamba setan. Jangan minta kepada dukun, tapi mintalah doa kepada para habaib, tuan guru, dan kepada para ulama. Mudah-mudahan kita mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat,” kata UAS, dikutip dari YouTube Hakikat Dakwah, Selasa (23/7/2024).
Jika muslim tidak boleh menggunakan pelaris dari dukun, apakah ada amalan untuk memperlancar usaha atau dagangan? UAS kemudian membagikan ijazah amalan pelancar dagangan dan usaha dari ulama Yaman Habib Umar bin Hafidz.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Amalkan Ini saat Pertama Kali Masuk ke Tempat Usaha
UAS mengatakan, pengusaha muslim baik skala besar maupun kecil dapat membaca beberapa ayat Al-Qur’an ketika pertama kali masuk ke tempat usahanya. Ini juga berlaku bagi pedagang-pedagang warung agar cepat laris.
“Yang punya warung, jualan, toko, ruko, maupun dagangan di pasar, pertama kali masuk pagi baca Al-Fatihah satu kali, qul huwallâhu aḫad (Al-Ikhlas) 3 kali, qul a‘ûdzu birabbil-falaq (Al-Falaq) sekali, qul a‘ûdzu birabbin-nâs (An-Nas) sekali, dan ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255) sekali,” kata UAS.
UAS menyebut amalan itu didapat dari Habib Umar bin Hafidz saat memberi ceramah di hadapan para pengusaha yang diterjemahkan oleh Habib Jindan bin Novel. Kala itu ia menjadi pembawa acaranya.
“Ada pengusaha yang nanya. Habib kami ini businessman, bagaimana supaya lancar? Nah itulah yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz lengkap dengan ijazah. Pertama kali masuk (warung atau tempat usaha) baca Al-Fatihah (sekali), Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq sekali, An-Nas sekali, ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255) satu kali. Ijazah dari beliau,” tutur UAS.
Amalan ini dapat dilakukan oleh para pedagang atau pengusaha muslim. Ijazah dari Habib Umar bin Hafidz ini sudah dibagikan kepada khalayak oleh UAS.
Advertisement
Bacaan Amalannya
1. Surah Al-Fatihah (1 kali)
Surah Al-Fatihah dapat Anda baca melalui tautan berikut.
2. Surah Al-Ikhlas (3 kali)
Surah Al-Ikhlas dapat Anda baca melalui tautan berikut.
3. Surah Al-Falaq (1 kali)
Surah Al-Falaq dapat Anda baca melalui tautan berikut.
4. Surah An-Nas (1 kali)
Surah An-Nas dapat Anda baca melalui tautan berikut.
5. Ayat Kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255)
Berikut bacaan ayat kursi atau ayat 255 dalam surah Al-Baqarah.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.”
Ayat kursi juga dapat dibaca melalui tautan berikut.
Qobiltu. Wallahu’alam.