Bisa Mengusir Setan, tapi Mengapa Tidak Dianjurkan Pajang Foto Ulama di Kamar? Ini Kata Habib Hasan

Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor mengatakan, menempel foto ulama di rumah merupakan bentuk cinta dan penghormatan kepada orang alim. Foto auliya itu akan membuat setan tidak masuk rumah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 06 Agu 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 00:30 WIB
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor menaggapi soal nasab habib yang terputus. (YouTube Ahbaabul Musthofa Channel)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian ulama membolehkan memajang foto di rumah, termasuk foto ulama atau wali. Memajang foto ulama di rumah diyakini akan mendapatkan berkah bagi pemilik rumah.

Memandang wajah ulama di rumah akan memberikan energi positif kepada kita. Kita menjadi teringat akan akhlak ulama tersebut yang patut diteladani.

Dengan memandang wajah orang alim, kita juga akan mendapatkan ampunan oleh Allah SWT, sebagaimana dalam hadits mengutip dari kitab Lubabul Hadits:

وقال صلى الله عليه وسلم: من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا يستغفر له إلى يوم القيامة

Artinya: "Barang siapa memandang wajah orang alim dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya maka Allah SWT menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat.”

Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor mengatakan, menempel foto ulama di rumah merupakan bentuk cinta dan penghormatan kepada orang alim. Foto orang alim itu akan membuat setan tidak masuk rumah.

"Sebagian foto auliya yang hebat itu bisa membuat syaithon tidak masuk rumah kita. Ini kalimat ulama yang diambil dari hadis Nabi SAW yang bercerita tentang bayang-bayang Sayyidina Umar. Setan lari (menghindar) dari bayang-bayangnya Sayyidina Umar," kata Habib Hasan, dikutip dari YouTube Ahbaabul Musthofa Chanel.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Foto Lebih dari Bayangan

Syekh Nawawi al-Bantani, ulama asal Indonesia yang menjadi imam dan pengajar di Masjidil Haram, Makkah. (Foto: bantenprov.go.id/Liputan6.com)
Syekh Nawawi al-Bantani, ulama asal Indonesia yang menjadi imam dan pengajar di Masjidil Haram, Makkah. (Foto: bantenprov.go.id/Liputan6.com)

Menurut Habib Hasan, foto lebih dari bayangan. Bayangan itu tidak berbentuk dan tidak ada warnanya. Foto adalah hasil dari jepretan orang tersebut dan lebih jelas ketimbang bayangan. 

“Jadi sebagian ulama berpendapat boleh memajang foto ulama dengan dalilnya mengambil dari hadis di atas,” kata Habib Hasan.

Ia menambahkan, bagi orang yang tidak percaya atas keutamaan memajang foto wali di rumah tidak masalah. Sebab, itu adalah pendapat ulama, bukan hadis apalagi ayat Al-Qur’an.

“Ini pendapat kok, pendapatnya ulama bukan berarti hadis bukan berarti Al-Qur’an. Anda nggak harus percaya, tapi kita dengan dalil (hadis tentang) Sayyidina Umar, sangat masuk akal dan kita percaya," jelas Habib Hasan.

Memajang Foto Orang Alim di Kamar, Bolehkah?

Foto Wali yang Dipajang di Rumah
Sederet foto para wali Allah yang dipajang di Yayasan Pendidikan Islam Ma'had Huraidah, Jakarta Timur. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Husni Tamami)

Habib Hasan melanjutkan, ketika kondisi diperbolehkan berarti kita mengagungkan foto ulama tersebut. Penempelan foto ulama di rumah bisa di mana saja, pada dasarnya tidak masalah.

Lalu bagaimana kalau disimpan di kamar, sedangkan kita sering membuka aurat di kamar tersebut?

"Ditaruh di mana saja tidak ada masalah, tapi jika ditaruh di kamar, yang di kamar itu kita bersama istri kita di sana. Kadang kita berhubungan dan mungkin terbuka aurat kita (di kamar). Apakah pantas? Saya kira kurang pas ya, tidak ada hubungannya sama haram di sini, tapi kurang adab, kalau kamarnya kamar Anda dan istri Anda," tutur Habib Hasan

Habib Hasan menyarankan agar memajang foto ulama di ruang tamu, sehingga ketika melihatnya betul-betul dalam keadaan penuh cinta. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya