Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, tata cara beribadah telah diatur oleh syariat, termasuk syarat sah, syarat wajib dan rukun. Begitu pun dengan ibadah sholat, muslim harus mematuhi fiqih sholat yang telah ditetapkan dalam Islam.
Rukun sholat yang 17 wajib dilakukan oleh umat Islam. Salah satu rukunnya adalah membaca Al-Fatihah. Jika tidak membacanya, maka secara hukum sholatnya tidak sah.
“Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca Surat al-Fatihah.” [H.R. Bukhari Nomor 714]
Advertisement
Baca Juga
Berkaitan dengan membaca Al-Fatihah sebagai rukun sholat, seorang jemaah yang mengikuti kajian Ustadz Abdul Somad (UAS) bertanya, “Apakah boleh makmum tidak membaca Al-Fatihah saat sholat berjamaah karena sudah ditanggung imam?”
UAS kemudian menjawabnya dengan merujuk pendapat imam mazhab yang berbeda-beda. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Membaca Al-Fatihah saat Sholat Berjemaah Menurut Mazhab Hanafi dan Mailiki
UAS menjelaskan, dalam Mazhab Hanafi, imam adalah penanggung jawab sholat. Maka, makmum tak perlu baca sebab sudah cukup dengan bacaan imam.
“Makmum diam dari awal sampai akhir, sholatnya sah. Sebab, bacaan sudah ditanggung oleh imam,” kata UAS dikutip dari YouTube Tsaqofah TV, Jumat (20/9/2024).
Bagaimana dengan Mazhab Maliki? UAS mengatakan ulama mazhab ini membolehkan makmum tidak membaca lagi Al-Fatihah saat sholat-sholat yang mengharuskan imam membaca Al-Fatihah secara jahar (Maghrib, Isya, dan Subuh).
“Kecuali pada Dzuhur dan Ashar mesti baca, sebab dia tak dengar bacaan imam. Mana kita dengar (karena bacanya sir),” tutur UAS.
Advertisement
Membaca Al-Fatihah saat Sholat Berjemaah Menurut Mazhab Syafi’i
Sementara itu, Mazhab Syafi’i mengharuskan makmum tetap membaca Al-Fatihah di seluruh sholat yang dilakukan secara berjemaah. Waktu membacanya adalah setelah imam membaca Al-Fatihah baru makmum membaca surah pertama Al-Qur’an tersebut.
“Bila ustadz baca Al-Fatihah, selepas imam baca, sampai habis,” ujarnya.
Bagaimana jika imam mau rukuk dan tidak keburu membaca Al-Fatihah? UAS mengatakan, dalam kondisi ini makmum tak perlu membaca Al-Fatihah. Lakukan takbiratul ihram secara sempurna lalu langsung rukuk.
“Bila kita sampai ke masjid, imam nak ruku, Allahu Akbar (takbiratul ihram). Siapa yang dapat rukuk, maka dia sudah dapat satu rakaat,” kata UAS.
“Mana Al-Fatihah-nya? Al-Fatihah makmum ditanggung imam,” tambah UAS menegaskan.
Kesimpulan
Mengingat umat Islam di Indonesia kebanyakan bermazhab Syafi’i, maka jika melaksanakan sholat berjemaah tetap wajib membaca Al-Fatihah setelah imam, terutama yang membacanya secara jahar. Jika imam mau rukuk dan tidak keburu membaca Al-Fatihah, maka sudah terhitung satu rakaat apabila dapat rukuknya bersama imam.
Wallahu a’lam.