Liputan6.com, Jakarta - Tunjangan Hari Raya (THR) adalah hal yang paling dinanti oleh para pegawai atau pekerja jelang libur Hari Raya Idulfitri. Kehadirannya penting untuk menyokong kebutuhan rumah tangga yang biasanya meningkat drastis menyambut lebaran.
Jika biasanya berupa uang tunai, belakangan muncul THR diberikan dalam bentuk voucher belanja. Dengan opsi tersebut, karyawan bisa membelanjakan vouchernya di gerai tertentu untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Peluang itu juga ditangkap Super Indo dengan menjual voucher dan gift card secara ritel kepada pelanggannya.Â
Advertisement
Baca Juga
"Tren menggunakan voucher sebagai THR kebanyakan corporate yang membelinya, misalnya pabrik ataupun media. Biasanya diberikan kepada karyawan atau kolega. Nominalnya bisa puluhan juta, bahkan ratusan juta," kata Maria Hermina, Head of Brand & Marketing Super Indo, dalam media gathering di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.
Advertisement
Menurut perempuan yang akrab disapa Emi itu, voucher belanja belakangan juga diminati pelanggan personal untuk diberikan kepada komunitas yang jumlah anggotanya terbatas, seperti grup arisan, grup sekolah, ataupun otomotif. Alasannya, memberi voucher kepada orang lain terasa lebih sopan dibandingkan memberi uang tunai secara langsung.Â
"Ibu-ibu senangnya dikasih voucher dibandingkan uang tunai, padahal sebenarnya sama aja... Belum lagi apa-apa sekarang sensitif. Mau ngasih duit takut ditanggapi berbeda. Ngasih voucher mungkin dianggap lebih sopan ya," sambungnya.
Karena itu, pihaknya menawarkan promo khusus bertajuk Ide Berbagi THR dengan memberikan cashback untuk konsumen yang membeli voucher belanja. Misalnya, pembelian voucher Rp2,5 juta akan mendapat tambahan voucher senilai Rp25 ribu.
Opsi Lain untuk THR
Selain voucher, Super Indo juga menyiapkan pilihan gift card. Fungsinya tak berbeda dari voucher belanja, tetapi saldo yang tersisa masih bisa digunakan di lain kesempatan. Sementara, pengguna voucher tidak bisa begitu sehingga mau tidak mau harus menggunakannya secara penuh.
Emi juga menyebut parcel sebagai pilihan klasik masih diminati oleh pelanggan untuk berbagi ke kerabat atau teman-teman untuk menyambut lebaran. Pada tahun ini, pihaknya menyiapkan beberapa jenis paket dengan harga mulai Rp75.900 untuk member. Isinya beragam, ada kecap, gula pasir, hingga kue wafer.
Ke depan, Super Indo ingin mengintegrasikan voucher fisik dengan aplikasi MySuperIndo yang bersifat digital. Hal itu untuk meningkatkan pengalaman berbelanja para konsumen mereka yang makin suka belanja daring.
"Menjadikan voucher supaya bisa menjadi e-voucher itu sudah ada di pipeline kami. Tapi saat ini di aplikasi juga sudah ada diskon digital," kata Ihsan Wahab, Head of E-Commerce Super Indo.
Advertisement
Beri Pengalaman Belanja yang Lebih
Selain diskon digital, Ihsan juga menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih fokus mengejar target memenuhi pengalaman belanja yang lebih bagi pelanggan. Salah satunya mengintegrasikan promo yang berlaku di toko offline dengan toko digital.Â
Dalam setahun setelah dua aplikasi dimerger, pertumbuhan jumlah konsumen yang mengunggah aplikasi belanja digital itu signifikan, sekitar 25 persen dibandingkan tahun lalu. "MySuperIndo ini sudah gabungkan program loyalty dan e-comerce. Sudah 5.097.000 yang men-download per Februari 2025," kata Emi.
Ihsan mengaku sejauh ini, lebih dari 50 persen konsumen yang memberikan umpan balik mengaku puas menggunakan aplikasi. Salah satunya karena banyak opsi pengantaran dan hingga jarak tertentu, biaya pengantaranya bahkan Rp0. Â
Meski begitu, masih ada ruang layanan yang bisa ditingkatkan. Salah satunya waktu pengantaran pesanan yang bisa lebih cepat. Ia mengaku sudah merencanakan layanan premium dengan konsekuensi biaya tertentu untuk konsumen yang berharap pesanan bisa diantarkan lebih cepat.
"Kita nggak pernah state service level within 2 hours. Tapi, kami menganggap dua jam itu masih bisa ditoleransi karena kami kan tidak sepenuhnya bisa mengontrol kurir... Ada faktor cuaca atau macet atau mungkin driver-nya berhenti sebentar di tengah jalan," katanya.
