Liputan6.com, Cilacap - SD Negeri 03 Sadahayu Kecamatan Majenang, Cilacap, nyaris ambruk setelah sekitar 15 tahun belum pernah ada perbaikan. Kerusakan paling tampak pada bagian atap di ruang kelas 3. Genteng berjatuhan ke dalam ruang kelas tersebut.
SD Negeri 03 Sadahayu pertama kali berdiri sekitar 1985 melalui program pemerintah pusat dan ada ketetapan aturan berupa Instruksi Presiden (Inpres), sehingga kerap kali warga menyebutnya dengan SD Inpres. Setelah itu, SD 03 Sadahayu mengalami sejumlah perbaikan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Terakhir kali, perbaikan terjadi sekitar 15 tahun lalu. Hingga konstruksi atap mulai rusak. Dalam 2 tahun terakhir, pihak sekolah sudah 2 kali melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap karena terjadi kerusakan.
Kepala SD 03 Sadahayu, Setu Ali Santoso mengatakan, atap ruang kelas 3 ambruk saat musim liburan. Namun karena konstruksi sudah lapuk, dia bersama guru dan Komite Sekolah serta perangkat desa mengambil langkah penyelamatan.
"Genteng kelas 3 ambruk. Untung waktu liburan. Awal tahun ajaran baru, kita sepakat sekolah pindah ke posyandu," kata Setu Ali, Kamis (21/7/2022).
Dia mengatakan, langkah ini sangat tepat karena sepekan setelah tahun ajaran baru, atap ruang kelas 1 ambruk. Hingga kerusakan di SD Negeri 03 Sadahayu bertambah parah dan nyaris ambruk.
"Sepekan setelah kita pindah, ruang kelas 1 ikut ambruk," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kirimkan Proposal Perbaikan pada 2022
Menurut dia, sekolah sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap. Dinas lalu meminta sekolah mengajukan proposal perbaikan pada Januari 2022. Namun hingga kini belum ada jawaban dari dinas.
Menurutnya, perbaikan ini sudah sangat mendesak karena kondisi atap sudah rusak parah. Terlihat dari posisi atap yang melengkung.
"Kita harapkan agar sarana dan prasarana sekolah bisa dijadikan tempat belajar yang layak," katanya.
Ketua Komite SD 03 Sadahayu, Sahudin Sakin mendesak agar perbaikan SD ini bisa segera digarap. Ini karena posyandu bukan tempat belajar yang layak karena sempit. Bahkan tidak ada pembatas antar kelas hingga suara guru dan siswa terdengar saling bersahutan.
"Posyandu ini kan sementara dan tidak layak sekali untuk belajar. Kami minta agar SD ini bisa segera diperbaiki," ucap dia.
Tim Rembulan - HAR
Advertisement