Liputan6.com, Yogyakarta - Pesan tidak ada kesedihan dan penghargaan terhadap kehidupan muncul dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-2 Omah Budaya Kahangnan Guwosari Pajangan Bantul. Sebanyak 23 seniman dari enam komunitas memamerkan karyanya, Jumat sampai Selasa (19-23/8/2022).
Taman Asoka dipilih menjadi tema utama HUT ke-2 Omah Budaya Kahangnan. Tema ini merujuk pada arti pentingnya kehidupan, mengingat taman Asoka bercerita tentang pemujaan kehidupan yang disimbolkan dengan Sinta sebagai titisan Dewi Sri, dewi kesuburan dan kehidupan.
Secara harfiah, asoka berarti tidak ada kesedihan. Tema pameran ini juga mengusung semangat menolak perang dengan kembali kepada tradisi jawa, ahimsa atau tanpa kekerasan.
Advertisement
Baca Juga
“Pameran yang digelar di Omah Budaya Kahangnan ini juga sebagai bentuk konsistensi galeri seni ini menjadikan tema perwayanagn sebagai ikon karya yang ditampilka,” ujar pemilik Omah Budaya Kahangnan Hangno Hartono.
Enam komunitas yang terlibat dalam perhelatan ini, meliputi, komunitas Wayang Merdeka, komunitas Nujes Tujes, komunitas Barbarados, komunitas ABDW Art Project Gunungkidul, dan Karang Taruna Krebet.
Menurut Hangno, yang baru dalam pameran ini adalah semua karya dipresentasikan oleh senimannya. Ada sekitar 25 karya yang dipamerkan.
“Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, pameran bersama karya-karya dipresentasikan sendiri oleh senimannya,” ucapnya.
Salah satu contoh karya yang dipamerkan dalam pameran ini adalah karya instalasi dari komunitas ABDW Arts Project berupa kain kanvas yang dibuat gunungan sebagai representasi geografis Gunungkiidul dengan problematika sosial daerah itu dalam lukisan instalasinya.
Perhelatan HUT ke-2 Omah Budaya Kahangnan juga diisi dengan diskusi, workshop, dan pentas wayang kontemporer. Khusus untuk pertunjukan wayang digelar Selasa (23/8/2022) malam dengan menampilkan sembilan dalang tampil secara medley atau berurutan.