Liputan6.com, Depok Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari mengatakan pemerintah menargetkan 89,9 juta warga ditarget dapat asupan makan bergizi gratis (MBG) tahun 2025.
Ia menyebutkan, anggaran awal Program MBG Rp 71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025.
Namun, kara Lucy, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan anggaran program akan ditambah Rp 100 triliun, sehingga menjadi Rp 171 triliun.
Advertisement
Bila ditambah Rp 100 triliun, bisa menyasar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025.
“Program MBG bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi,” tutur Lucy Kurniasari, saat sosialisasi bersama warga Cinangka Sawangan Depok Jawa Barat, Sabtu (19/4/2025).
Ia menegaskan, program MBG bukan hanya makan bergizi, tapi juga diharapkan adanya perubahan perilaku pada makan yang lebih sehat, termasuk perilaku hidup sehat pada anak-anak sejak dini.
Lucy mengatakan, program MBG ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya yakni dengna asupan gizi yang tercukupi.
“Makan Bergizi Gratis ini menyasar 4 target utama, yaitu pelajar (PAUD hingga SMA sederajat dan santri), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” jelas Lucy.
Dalam program ini, makanan yang disediakan sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.
Dapur MBG
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kelompok yang dilayani, serta membantu menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
"Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul," ujarnya.
Ia memastikan, program MBG sejalan dengan visi Indonesia 2045. Menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
"Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan," tegasnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli dari BGN Mochamad Halim menyampaikan tentang seperti apa peraturan untuk mengoperasikan dapur sehat atau biasa disebut dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Adapun ketentuan yang sudah ditetapkan BGN terkait dapur sehat yang akan memberi makanan bagi ribuan penerima manfaat setiap harinya,
“Mengenai radius 6 km untuk setiap SPPG harus mampu menjangkau target penerima MBG sebanyak 3.000 - 3.500 sasaran. Selain itu, tenaga kerja dan pasokan bahan baku untuk SPPG juga harus terpenuhi dari sumber daya lokal yang berada di dalam jangkauan wilayah SPPG,” terang Mochamad Halim.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional.
Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 - 50 petugas memasak makanan.
Advertisement
