Liputan6.com, Jakarta Musim gugur lalu, Madeline Luciano, seorang guru dipecat dari P.S. 18 kota New York setelah memberi tugas untuk murid-muridnya.
Menurut kisah yang dilansir dari laman cosmopolitan.com, Jumat (17/4/2015), seorang muridnya, gadis berusia 13 tahun kerap diganggu oleh teman-teman sekelasnya. Hari itu, buku catatan si murid dicuri saat ia keluar kelas sejenak. Saat kembali, halaman buku di mana ia menulis portofolionya sudah disobek. Ketika si murid melaporkan itu kepana Luciano, guru itu bertanya pada murid-murid kelasnya mengapa mereka tidak menyukai gadis itu.
Anak-anak di kelas mulai meneriakkan kata-kata seperti "jelek", "menyebalkan", dan "palsu" untuk mendeskripsikan si murid perempuan sementara seorang anak laki-laki menyalin perkataan-perkataan itu di papan tulis, begitu yang dilaporkan dari kantor pendidikan khusus dari departemen pendidikan New York.
Advertisement
Luciano menghentikan "tugas" yang diberikannya itu ketika si murid perempuan mulai menangis. Anak laki-laki itu langsung menghapus komentar-komentar di papan tulis dan menulis "Maaf". Luciano memperingati murid-muridnya untuk bersikap lebih baik satu sama lain.Â
Walau begitu, kepala sekolah, Connie Mejia tidak setuju dengan kebijakan oleh Luciano, mengakibatkan Luciano dipecat di tempat. Luciano pun meminta pembatalan atas pemecatannya itu, yang menurutnya "terlalu kasar". Pada petisi yang diisinya minggu lalu di Brooklyn Supreme Court, ia meminta untuk bisa mendapatkan kembali izin mengajar miliknya. Tanpa izin itu ia tidak bisa mendapatkan pekerjaan mengajar di kota lain.
Bagaimana menurut Anda? Adilkah kebijakan dari kepala sekolah untuk memecat Luciano? (Ikr/ret)
Â