Liputan6.com, Jakarta Perselingkuhan dalam sebuah hubungan adalah salah satu hal yang paling kompleks untuk dibicarakan, terutama karena orang-orang akan memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Beberapa orang akan berpikir bahwa perselingkuhan adalah bentuk dari kekerasan fisik, sedangkan beberapa orang lainnya berpikiran bahwa hal tersebut adalah masalah emosional. Faktanya, ini hanya dapat dilihat dari kacamata setiap individu yang mengalaminya.
Baca Juga
Marshanda Akui Ketemu Ibu 3 Anak Korban Perselingkuhan Jelang Syuting Jangan Salahkan Aku Selingkuh
Selingkuhan Dave Grohl Foo Fighters Lahirkan Anak Perempuan, Eks Drumer Nirvana Minta Ampun kepada Istri dan Anak-anaknya
Viral Curhat Istri Sah Pegawai BUMN Diselingkuhi Sejak Awal Menikah hingga Kirim Karangan Bunga ke Pelakor
Baca Juga
Namun, ada sebuah studi terbaru yang sangat mengejutkan tentang perselingkuhan. Dilansir dari yourtango.com, Jumat (22/7/2016), YouGov telah membuat sebuah jajak pendapat dan menemukan bahwa 60% pria dan 34% wanita menyatakan bahwa berciuman dengan orang lain adalah suatu hal yang wajar dan dapat dimaafkan.
Advertisement
Gordon Gallup selaku profesor psikologi menyatakan bahwa walaupun ciuman itu terjadi dalam keadaan mabuk sekalipun, kejadian tersebut bisa memberikan dampak yang lebih besar di masa depan.
"Kebanyakan orang menggunakan ciuman sebagai salah satu cara untuk menentukan apakah masih ada rasa ketertarikan atau tidak," papar Gordon.
Intinya, ketika Anda memutuskan berciuman dengan seseorang, Anda harus benar-benar memahami apa yang sebenarnya Anda inginkan. Apakah Anda tidak bahagia dengan hubungan yang saat ini sedang Anda jalani dengan pasangan? Atau Anda hanya ingin bermain-main saja?
Sampai saat ini, perselingkuhan masih menjadi suatu hal yang sangat tidak diinginkan, sehingga lebih baik bagi untuk mengevaluasi kembali hubungan dengan pasangan, tidak merusak kepercayaan yang ada, dan membangun komunikasi yang jujur.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.