Giliran Pulau Weh Memukau Yachtist Hari Kedua Sabang Marine Festi

Event Sabang Marine Festival (SMF) III 2017 yang digelar sejak Rabu 19 April hingga 23 April 2017 mendapat antusias luar biasa.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Apr 2017, 12:41 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 12:41 WIB
Event Sabang Marine Festival (SMF) III 2017 yang digelar sejak Rabu 19 April hingga 23 April 2017 mendapat antusias luar biasa.Event Sabang Marine Festival (SMF) III 2017 yang digelar sejak Rabu 19 April hingga 23 April 2017 mendapat antusias luar biasa.
Event Sabang Marine Festival (SMF) III 2017 yang digelar sejak Rabu 19 April hingga 23 April 2017 mendapat antusias luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta Event Sabang Marine Festival (SMF) III 2017 yang digelar sejak Rabu 19 April hingga 23 April 2017 mendapat antusias luar biasa dari para yachtist (sebutan pelayar). Mereka datang dari 20 negara untuk mengeksplore sejumlah keindahan kepulauan Sabang, termasuk Pulau Weh.

Tidak tanggung-tanggung, pada hari pertama SMF pihak Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) ini memboyong 54 yachtist untuk melihat keindahan Marina Lhok Weng yang merupakan salah satu lokasi pelabuhan khusus untuk kapal layar yacht. Di sana mereka disambut dengan penampilan tarian kolosal dari Sanggar Nol Kilometer.

"Pada hari pertama agenda Sabang Marine kita mulai pukul 14.00 WIB, peserta diajak menuju lokasi Marina Lhok Weng dari dermaga CT 1 BPKS dengan menggunakan beberapa boat yang dikawal oleh Polair dan Custom. Disana mereka disambut dengan tarian kolosal serta hiburan dari berbagai tembang nusantara," ujar Ketua Panitia SMF, Fauzi Umar, Jumat (21/4).

Agenda hari pertama berakhir sampai malam ditutup dengan sajian barbeque untuk menikmati sajian laut dari perairan Sabang. Sementara pada hari kedua, semangat dari yachtist untuk melihat destinasi Pulau Weh semakin terasa, terlebih mereka diajak berkeliling city tour serta berbaur dengan masyarakat setempat.

Berbagai tempat yang dikunjungi mulai dari pukul 09.00 WIB pagi tidak henti-hentinya bidikan kamera poket dan gawai mereka abadikan mulai dari kunjungan ke Museum Sabang hingga ikut berenang di air terjun Pria Laot.

"Hari kedua peserta ikut serta dalam city tour, kita juga melibatkan peserta untuk berbaur bersama warga disini dan mengunjungi sekolah. Beberapa objek wisata saat city tour kita mulai dari Museum Sabang lalu berlanjut ke Tugu Walikota, Pantai Sumur Tiga, Bunker Jepang Anoi Hitam, Kelok Seribu, Wisata Gunung Berapi Jaboi, lalu makan siang di Gua Sarang hingga kunjungan penutup di air terjun Pria Laot," ujar Fauzi.

Peserta SMF 2017 dari New Zealand, Hilbrand mengaku senang bisa ikut dalam kegiatan city tour dan baginya menjadi pengalaman mengenal warga setempat.

"Menurut saya city tour ini sangat bagus dan juga sangat bermanfaat terutama untuk mengenal kehidupan di Sabang, terutama penduduknya. Hal yang sangat saya perhatikan salah satunya infrastruktur, seperti jalanan dan bangunan disini, saya juga memperhatikan bagaimana penghidupan orang-orang di kota Sabang," akunya.

Ditanya soal perjalanan city tour yang paling berkesan, Hilbrand tanpa ragu menyebut langsung museum, air terjun dan keramahan warga kota.

"Yap, saya suka air terjun Pria Laot dan juga museum, seperti yang kita lihat tadi, anak-anak sangat antusias dan senang berada di dalamnya, itulah alasan kami suka travelling, kebahagiaan dan keramah-tamahan penduduknya. Banyak pemandangan indah di Malaysia, di Thailand, di Filipina, tapi kita berbicara tentang masyarakatnya, bagaimana cara mereka memperlakukan tamu dan wisatawan, dan penduduk di Sabang memperlakukan tamu dengan sangat baik," ujarnya.

Pengalaman yang serupa juga diungkapkan oleh yachtist lainnya asal Australia, Lynita yang menjadi momen pertamanya menginjak kaki di Sabang, mengaku menyenangkan dengan adanya kegiatan city tour.

"Sangat mengagumkan dan luar biasa bagi kami, mengingat kami lebih banyak menghabiskan waktu di boat dan sangat susah berkeliling menikmati panorama alam di sini, tapi hari ini kami berkesempatan mengelilingi seluruh pulau dan ini sangat menyenangkan," ujarnya.

Soal objek wisata favorit, Lynita juga seiya dengan Hilbrand, yang sama-sama menyukai air terjun. "Tentu saja air terjunnya, kami bisa berenang, air yang bersih, lokasi yang bersih dan bebas sampah. Terlebih kami tidak bisa mandi dengan air sebersih itu di dalam kapal, jadi, ya, di air terjun kami bisa mandi dengan segar," celutuknya sembari tertawa senang.

Usai SMF, Lynita sendiri akan berada di Sabang selama sepekan. Ia ingin menjelajahi lebih banyak lagi tempat-tempat indah di Pulau Weh ini. "Kami akan berada disini mungkin selama seminggu setelah festivalnya berakhir, kami berharap bisa mengunjungi lebih banyak tempat, seperti Pulau Rubiah, dan melakukan snorkling bersama keluarga," katanya.

Menpar Arief Yahya terus mencari cara agar bisa menghidupkan wisata bahari Sabang, Aceh. Salah satu agenda acara di Phuket pekan depan, adalah membuat jalur regata Phuket, Langkawi, Sabang, agar bisa menghidupkan bisnis di ujung barat Indonesia itu. "Kalau jalur yacht itu hidup, maka Sabang akan cepat maju dengan wisata baharinya," kata Arief Yahya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya