Liputan6.com, Jakarta Di tengah perkembangan pesat Tiongkok, wisatawan menjadi sasaran besar untuk memajukan pariwisata di Negeri Tirai Bambu. Begitu pula Pesona Indonesia yang ingin selalu meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok di tanah air.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia terus meningkat. Salah satunya karena promosi yang gencar dari Pesona Indonesia di ranah digital.
Baca Juga
Kementerian Pariwisata Dorong Penerbangan Langsung Tiongkok-Banyuwangi
Kemenparekraf Resmi Dipecah 2, Bagaimana Menteri Pariwisata dan Menteri Ekonomi Kreatif Berbagi Anggaran Rp1,7 Triliun?
Sandiaga Uno Beri Sinyal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bakal Dipecah 2 di Pemerintahan Prabowo Subianto
"Tujuh puluh persen wisatawan menggunakan media digital untuk mencari dan membagikan informasi soal wisata. Sehingga cara ini empat kali lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional," ucap Arief di Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Advertisement
Gaya hidup digital yang diadaptasi masyarakat dunia saat ini diaplikasikan ke ranah traveling. Para pelancong umumnya mencari informasi tentang destinasi wisata melalui internet sebelum memutuskan untuk pergi ke suatu tempat.
Untuk Tiongkok, situs yang menyediakan informasi pencarian adalah Baidu, perusahaan berbasis teknologi dan media terkemuka di Tiongkok. Maka Kementerian Pariwisata melanjutkan kerja sama strategis yang terbangun sejak 2016 dengan Baidu.
"Kemitraan tahun lalu telah cukup impresif meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Terutama Bali yang meningkat 43,4 persen," lanjut Arief Yahya.
Sementara secara keseluruhan, jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia meningkat 27,3 persen. Dengan berlanjutnya kerja sama dengan Baidu, target jumlah wisatawan Tiongkok pada 2017 yang semula 2 juta pun naik menjadi 3 juta.
Menurut Arief, jumlah tersebut seharusnya tidak sulit dicapai dengan memanfaatkan teknologi milik Baidu. Misalnya dengan Baidu Maps dan Qunar, wisatawan Tiongkok akan semakin tahu tentang Indonesia dan semakin mudah menjangkau Indonesia.
Business Director Baidu Indonesia Ken Tao mengatakan, pada peluncuran pertama di Indonesia, akan tersedia 1.000 points of interest mencakup Jakarta dan Bali. Jumlah tersebut akan terus dikembangkan, termasuk 10 destinasi utama lainnya yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata.