Amerika Serikat Segera Larang Warganya Traveling ke Korea Utara

Kebebasan traveling ke Korea Utara sebentar lagi akan terenggut untuk warga Amerika Serikat karena larangan berkunjung yang dikeluarkan.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 24 Jul 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 15:00 WIB
Prostitusi Korea Utara (0)
Para penanyi Korea Utara yang bekerja di suatu restoran di China, dekat perbatasan dua negara. (Sumber AFP/Radio Free Asia)

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka Korea Utara menjadi tempat yang cukup banyak dikunjungi warga negara Amerika Serikat? Namun ternyata, kebebasan traveling ke Pyongyang sebentar lagi akan terenggut dari warga negeri Paman Sam. Seperti yang dirilis dari bbc.com, Senin (24/7/2017), pemerintah segera mengeluarkan larangan berkunjung ke Korea Utara.

Kroyo Tours dan Young Pioneer Tours, dua perusahaan yang sering membawa turis Amerika ini menyatakan, akan mengumumkan pelarangan traveling oleh AS ke Korea Utara pada 27 Juli 2017. Larangan ini akan aktif 30 hari setelah disebarkan kepada publik. Namun, belum ada kabar resmi dari Amerika Serikat.

“Kami telah dikabarkan bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak memperbolehkan warga negaranya untuk masuk ke DPRK. Diharapkan larangan tersebut mulai berlaku dalam 30 hari mulai 27 Juli. Setelah 30 hari masa tenggang, setiap warga negara AS yang bepergian ke Korea Utara, paspornya tidak akan diakui pemerintah,” tulis pengumuman di Young Pioneer Tours.

Rowan Beard dari Young Pioneer Tours menceritakan bahwa perusahaannya telah diberitahu oleh Kedutaan Besar Swedia, yang menangani urusan Amerika Serikat di Korea Utara. Kedutaan berusaha untuk menghitung berapa banyak turis Amerika yang masih tinggal di Korea Utara.

Tentu langkah ini tidak mengejutkan, karena ada beberapa permasalahan yang terjadi dengan warga AS di Korea Utara. Mulai penahanan 10 tahun yang diterima Kim Dong-Chul, penahanan tanpa alasan yang diberikan pada Tomy Kim, hingga kematian Otto Warmbier setelah disiksa dan dipenjara selama 15 tahun. *

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini :

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya