Model Virtual Hasil Generalisasi Komputer, Akankah Ini Jadi Tren?

Model kulit hitam yang digunakan Fenty Beauty adalah seorang model virtual.

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 04 Mar 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2018, 19:30 WIB
Model Virtual Hasil Generalisasi Komputer, Akankah Jadi Tren?
Model kulit hitam yang digunakan Fenty Beauty adalah model virtual (instagram/shudu.gram)

Liputan6.com, Jakarta Dunia fashion selalu hadir dengan beragam inovasi yang beragam. Selain kerap disorot banyak orang karena terkesan serba indah dan gemerlap, dunia fashion juga selalu berkembang seiring perubahan tren setiap tahunnya. Tak ketinggalan dengan para model dan juga berperan penting di dalam industri ini.

Pasalnya, kini mereka miliki saingan yang cukup berat. Yakni dengan munculnya Shudu, model virtual atau digital yang dibuat oleh seorang fotografer. Seperti apa penampilan Shudu ini? Apakah mampu menggeser posisi model papan atas sekelas Gigi Hadid?

Seorang fotografer selebritas bernama Cameron James Williams menciptakan model virtual bernama Shudu Gram. Shudu Gram disebut-sebut sebagai supermodel digital pertama di dunia. Kini, Shudu Gram sudah memiliki 40.500 followers di Instagram.

Mulai popular sejak digunakan Fenty Beauty

 

🍊🍊🍊 . . 📸@cjw.photo . #fenty #fentybeauty #mattemoiselle #sawc #3dart

A post shared by Shudu Gram (@shudu.gram) on

Shudu tidak akan pernah Anda temui di catwalk manapun. Pasalnya ia merupakan model virtual berbasis digital. Shudu menjadi populer sejak membintangi iklan dari koleksi terbaru Fenty Beauty miliki Rihanna. Perusahaan kosmetik ini menggunakan Shudu sebagai model untuk menampilkan koleksi lipstik terbaru.

Banyak orang yang mengira bahwa itulah adalah model kulit hitam sungguhan. Padahal, Shudu hanya merupakan model virtual yang diciptakan melalui program komputer.

Diciptakan oleh fotografer fashion

William sebagai kreator model virtual ini telah bekerja di industri fashion, kecantikan, dan selebritas selama ebeberapa tahun. Ia mengaku bahwa dirinya belajar sendiri untuk membuat model tiga dimensi ini secara online.

Awalnya William enggan mengakui bahwa model kulit hitam yang digunakannya tersebut adalah hasil buatan komputer. Karena sudah banyak followers Shudu di Instagram yang terkesan dengan penampilan Shudu. Namun akhirnya William mengaku bahwa model tersebut bukanlah model sungguhan.

Model ciptaan William memiliki bakat yang tidak diragukan. Beberapa orang mempertanyakan etika merancang model digital dengan kulit yang lebih gelap. Ini dinilai berlawanan degan memotret model kulit hitam di dunia nyata.

Shudu

 

Shudu ❤ Nfon . . @nfon.obong . 📸@cjw.photo . #shudu #3dart

A post shared by Shudu Gram (@shudu.gram) on

"Fotografer kulit putih tahu cara untuk mendapatkan keuntnagan dari wanita kulit hitam tanpa harus membayangkan. Sekarang tolong, katakan padaku bagaimana sistem ekonomi kita sama sekali tidak dibangun dan terus bergantung pada rasisme,' tulis William di Twitter seperti yang dilansir dari Independent pada Minggu (4/3/2018).

William menilai daripada merekrut model kulit hitam yang dieksploitasi, lebih baik ia menciptakan model virtual ini. Dengan hadirnya Shudu mampu menunjukkan berapa banyak kulit hitam yang masih eksotis di media. William pun memotret Shudu berpose bersama model pria asli bernama Nfon Obong.

Banyak komentar yang tertuju pada William bahwa kecantikan yang dimiliki Shudu sangat langka. Shudu mampu mewakili dan terinspirasi dari semua wanita cantik di seluruh dunia. Shudu menjadi fantasi yang coba William bawa dalam kehidupan nyata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya