Usung Tema Cahaya Asia, Jember Fashion Carnival Siap Digelar

Kementerian Pariwisata juga telah menetapkan Jember sebagai Kota Carnaval.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 18 Apr 2018, 10:59 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 10:59 WIB
Jember Fashion Carnaval 2017
Senyum seorang peserta saat mengenakan kostum adat Indonesia saat berpartisipasi dalam parade Jember Fashion Carnaval 2017 di pulau Jawa timur (13/8). Sekitar 2000 peserta mengelilingi rute 3,6 kilometer di sekitar kota. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta Jember Fashion Carnival tahun ini digelar kembali. Mengusung tema besar “Cahaya Asia”, gelaran fashion show untuk ke-17 kalinya ini akan berlangsung 7-12 Agustus 2018, antara lain Opening JFC International Event (7 Agustus), Pets Carnival (8 Agustus), JFC International Conference (9 Agustus), JFC International Exhibition (9-12 Agustus), JFC Kids Carnival (10 Agustus), JFC Rhythm Artwear Carnival (11 Agustus), dan Wonderful Archipelago Carnival Indonensia (12 Agustus).

Terkait penyelenggaraan Jember Fashion Carnival, Menteri Pariwisata Arief Yahya menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (17/4/2018) mengatakan, JFC kali ini akan jadi lebih istimewa karena bertepatan dengan momen Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

“Asia Light, cahaya Asia, berdekatan dengan tagline Asian Games 2018 ‘ Energy of Asia’, ini akan jadi promosi yang efektif untuk event tersebut,” ungkap Arief Yahya.

 

Masuk 10 Event Nasional

Menpar Akui Jember Fashion Carnaval Jadi Event Karnaval Terbaik
Diliput Ribuan Fotografer, JFC 2017 Makin Mendunia

Lebih jauh dirinya mengatakan, Jember Fashion Carnival sendiri masuk dalam 10 event nasional dari 100 Calendar of Event pariwisata Indonesia sepanjang 2018. JFC juga punya banyak prestasi kelas dunia, sejajar dengan carnival yang ada di Rio de Janiero Brazil.

 “Atas prestasi ini Kemenpar telah menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval”, kata Arief Yahya menambahkan.

Penetapan sebagai kota karnaval ini, kata Menpar Arief Yahya, dalam rangka  mengangkat Jember go international.

“Dari sisi cultural value,  kreativitas JFC sudah layak dijadikan magnit untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman), namun dari commercial value atau financial value harus terus ditingkatkan agar sustain,” kata Arief Yahya menambahkan.

 

Maksud dari Cahaya Asia

Jember Fashion Carnaval 2017
Peserta memakai kostum adat Indonesia dalam parade Jember Fashion Carnaval 2017 di pulau Jawa timur (13/8). Para perancang membuat kostum dengan pengaruh tradisional Palembang, Toraja, Borneo, Papua, Lampung, Bali dan Betawi. (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Sementara itu, Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz mengatakan, pengambilan tema ‘Cahaya Asia’ sebagai proses kebangkitan negara-negara Asia di tingkat dunia yang akan dipresentasikan dalam 10 defile.

Dynand Fariz menjelaskan, 10 defile terpilih mewakili Benua Asia memiliki keelokan sejarah dan budaya yang dilambangkan dengan Kujang yang menjadi Pusaka Nusantara, Stars simbol dari cahaya, Thailand negara kerajaan Seribu Pagoda, Silla salah satu dari tiga kerajaan besar di Korea yang memiliki gendang tradisional bernama Seyogo berbentuk jam pasir, dan Shogun pemimpin para pejuang Samurai di era kekaisaran kuno Jepang.

Selain itu  ada pula Bian lian, seni mengubah wajah dalam opera China yang luar biasa, Babilonia yang pernah menjadi negara kuno paling makmur dalam sejarah Irak, Ottoman (Turki) kekaisaran yang memiliki kekuasaan lintas benua dan menjadi pusat interaksi antara dunia Barat dan Timur, Saudi Arabia negara yang memiliki Tanah Suci, dan India yang dikenal dengan negeri penari.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya