Liputan6.com, Palembang Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak henti-hentinya menggaungkan Asian Games 2018. Salah satunya lewat Festival Guyub 2018 yang digelar di Palembang, Sabtu (4/8/2018). Festival tersebut berupa karnaval yang dimulai dari Kantor Walikota Palembang dan berakhir di salah satu destinasi paling terkenal di Palembang, Benteng Kuto Besak.
"Semua etnis dan lapisan masyarakat ikut di festival ini. Ada tari Reog, ada pagelaran dari etnis China, dan semua unsur seni lokal di Sumsel. Semuanya bersatu dalam keberagaman. Tujuannya satu, kita meriahkan datangnya obor Asian Games 2018 di Palembang dengan memberikan atraksi pariwisata kepada semua yang hadir di Palembang," ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Camelyn.
Api Asian Games tiba di Benteng Kuto Besak sekitar pukul 11.45 WIB. Jalur Kirab Obor Asian Games di Palembang pun dijadikan panggung pertunjukan nan megah.
Advertisement
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, mengatakan bahwa Palembang memanfaatkan Asian Games untuk menjaring wisatawan. Pihaknya pun berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk mempersiapkan tujuh paket wisata dengan nama Asian Games 2018 Tour Packages.
"Kami bersyukur reaksinya juga sangat luar biasa. Hotel dan semua perangkat terkait pariwisata di Asian Games mayoritas sudah penuh. Ini prestise bagi Palembang dan wajah Indonesia di mata dunia. Semoga semua industri pariwisata terhubung dengan baik di semua lini agar wisatawan puas saat memilih paket,” ucapnya.
Paket-paket yang ditawarkan Sumatera Selatan dengan terkoneksi ke daerah lain adalah Jakarta Tour, West Java Tour, Jakarta and West Java Tour, South Sumatera and Beyond, Central Java and Yogyakarta, Banyuwangi Tour, dan Bali Tour.
“Semuanya terkoneksi dari Sumatera Selatan dan industri juga sudah saling (bekerja sama) membuat paket ini. Semoga ini akan menambah daya tarik Asian Games di negara kita,” kata Isnaini.
Seperti disebutkan sebelumnya, Kemenpar memang fokus menggaungkan Asian Games. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Masruroh, mengatakan bahwa Indonesia sudah melakukan persiapan besar-besaran sebagai tuan rumah.
Beberapa kegiatan telah, sedang, dan akan dilakukan Kemenpar untuk mendukung pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.
“Ada ratusan paket wisata. 70 Persennya terkonsentrasi di tiga lokasi venue Asian Games 2018, yakni Palembang, Jakarta dan Jawa Barat, serta Banten. Oleh karena itu, Palembang harus siap sedia menerima tamu-tamu kita," ujar Pitana.
Kemenpar bahkan sudah gencar melakukan promosi di dunia internasional. Salah satunya dengan cara memasang display logo Asian Games 2018 di setiap kegiatan promosi pariwisata internasional.
"Logo Asian Games selalu kita tempatkan di backdrop kegiatan-kegiatan di pasar utama kita. Hal ini bertujuan untuk membangun awareness masyarakat internasional terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia,” ucap Masruroh atau yang biasa disapa Iyung.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Asian Games adalah saat yang tepat untuk menjual destinasi wisata. Saat ini, Kemenpar telah menyiapkan 75 paket wisata untuk membidik 170 ribu wisatawan mancanegara (wisman) saat perhelatan ajang Asian Games 2018.
Sebanyak 75 paket wisata tersebut menawarkan tujuh destinasi utama, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banyuwangi, dan Bali.
“Asian Games 2018 menjadi kesempatan untuk menggenjot jumlah kunjungan wisman tahun ini. Melihat potensinya yang demikian besar, kami optimistis jumlah target wisman tahun ini tercapai,” kata Arief.
Berdasarkan data Inasgoc Department Ticketing, Asian Games 2018 akan diikuti 45 negara dengan 15 ribu atlet dan officials serta 5.000 media. Perhelatan akbar itu juga akan melibatkan 30 ribu volunteer dan workforce, serta ditonton 5 miliar penonton dari seluruh penjuru dunia.
Sementara itu, target wisman yang akan dihadirkan saat perhelatan Asian Games 2018 berjumlah total 170 ribu orang. Angka tersebut terbagi dalam komposisi 10 ribu atlet, 5.000 officials, 5.000 media, dan 150 ribu penonton.
(*)