Liputan6.com, Lombok Pantauan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, terhadap aktivitas Crisis Center Kementerian Pariwisata hingga Sabtu (11/9/2018) pukul 00.00 WIB atau 01.00 WITA, semakin memberikan kabar bahagia. Sejumlah 70 Warga Negara Asing (WNA) dari 19 negara yang telah dievakuasi sebelumnya sudah aman dan diantar dari Gili Gili ke Lombok.
“Memang masih ada 46 WNA yang memutuskan untuk tetap tinggal di Gili Gili atas keputusannya sendiri. Mereka memiliki dan menjaga properti miliknya, seperti vila, resort, resto, dive center, dan lainnya,” ujarnya.
Adapun para WNA tersebut berasal dari Inggris (21), Australia (4), Swedia(3), Perancis (3), Amerika (2), Belanda (2), Jerman (2), Polandia, Finlandia, Austria, Tiongkok, Kanada, Spanyol, Afrika Selatan, Ukraina, dan Rusia.
Advertisement
Pihak Kemenpar bekerja sama dengan Polri dan TNI pun tetap memperhatikan keamanan di wilayah tiga Gili tersebut.
“Pengamanan seluruh amenitas dan objek vital di 3 Gili itu sudah dikawal oleh aparat pengamanan Polri dan TNI. Terima kasih Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI, semoga mereka cepat recovery,” ucap Arief.
Program pemulihan amenitas, menurut laporan Kadispar Provinsi NTB, Lalu M Faozal, juga sudah mulai dilaksanakan. Proses pemulihan diawali dengan fogging sampah.
Hotel-hotel di Lombok, lanjutnya, juga sudah mulai dibuka untuk para tamu pasca gempa.
“Sembari merenovasi yang mengalami kerusakan kecil, sedang, yang rusak berat, sedang diverifikasi data oleh asuransi,” kata Lalu.
Soal refund ticket pesawat bagi wisatawan yang reroute dan cancel penerbangan ke Lombok, juga sudah tertangani. Ketua Tim CC dan Karo Komblik Kemenpar, Guntur Sakti, mengatakan bahwa wisatawan yang membatalkan penerbangannya sudah mendapatkan penggantian, sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan dan maskapai.
“Tourist Information Center Bandara Lombok Praya (TIC LOP) juga tetap dibuka seperti biasa untuk memberikan layanan informasi kepariwisataan,” ujarnya.
Sebagai informasi, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM, dan relawan masih menyisir dan melakukan evakuasi terhadap masyarakat korban gempa. Evakuasi korban terus dilakukan di warga.
Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, mengatakan bahwa dalam Ratas telah disepakati kalau proses rehabilitasi akan dimulai sambil proses tanggap darurat berjalan. Hal itu diawali dengan pembersihan bekas reruntuhan rumah mulai Senin (13/8/2018).
Masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui Call Center Posko Tanggap Darurat Pulau Lombok di nomor 0853 3863 9789 dan 0859 6147 2837. Sementara itu, Call Center Pospenas POS Pendampingan Nasional BNPB melalui 0853 3365 6353.
(*)